Author pov
Sudah 2 jam lebih mereka menunggu dokter keluar namun tak kunjung keluar . Saat mereka sedang menunggu tiba tiba pintu ruang ugd terbuka dan keluar lah seorang dokter .
" dok bagaimana keadaan anak saya dok " ucap melusya dengan nada lirih
" maaf bu .... anak ibu sedang dalam keadaan kritis dia sangat kekurangan banyak darah dan peluru nya bersarang lumayan dalam " ucap dokter tersebut , semua orang yang mendengar penuturan dokter tersebut terdiam seribu bahasa .
" tapi dia masih bisa sembuh kan dok ?? " tanya leona dengan nada tenang
" kemungkinan nya juga hanya sedikit , namun jika kehendak tuhan maka nona brenda bisa sembuh " ucap dokter itu
" lakukan yang terbaik dok pada tunangan saya " mohon brian pada dokter itu
" saya usahakan " ucap dokter itu lalu pamit pergi .
Tiba tiba dering handphone nya melusya berdering terpampang nama arsya di handphone tersebut .
" sudah ketemu " to the point melusya dengan nada dingin .
" sudah miss , dia sudah saya bawa ke ruang bawah tanah nya mansion dan nanti made akan datang membawa berkas tentang pelaku nya itu " jelas arsya
" saya tunggu , jangan pakek lama " ucap melusya lalu menutup panggilan telepon tersebut .
Melusya menghembuskan nafas kasar , ia benar benar sedih putri kesayangan nya yang rada rada sedang terbaring lemah di brankar dengan keadaan tangan tertancap infus , hidung dan mulut nya dipasangkan alat bantu pernafasan .
" miss ini berkas yang anda minta " ucap made sambil menyerahkan map berwarna biru tua itu pada melusya .
Melusya pun mengambil nya lalu membuka map itu dan membaca nya , di map itu tertera nama pelaku penembakan brenda yaitu Rania Sabrina Dimitri , pelaku nya itu beda 2 tahun dari melusya .
Tanpa di ketahui melusya , brandon dan brian mendengar semua pembicaraan nya melusya di telpon sampai pembicaraan nya tentang profile si pelaku itu , brandon mengepal kan tangan kuat begitu pula dengan brian .
" anjing , tega banget sih dia ngelakuin ini ke brenda " frustasi brian
" sama , seharus nya kita sedang berbahagia dengan acara pertunangan ini , tap apa ?? Dia ngancurin moment ini , bangsat!! " Ucap brandon geram .
Tak lama datang krystal menghampiri brian dan brandon .
" kalian berdua pulang lah yang jaga brenda ada dad nya , besok kalian baru di izinkan untuk menjenguk nya " ucap krystal
Dengan berat hati brian dan brandon pun pergi , saat mereka pergi keparkiran mereka melihat melusya terburu buru naik kemobil bersama dengan velusya . brian dan brendon pun memutuskan untuk mengikuti melusya .
" mom , kenapa buru buru ya " ucap bradon pada brian .
" gue rasa ada hubungan sama brenda deh " tebak brian
" sok tau lu njing " ucap brandon
" Yehh kasar anjeng " balas brian
Tak lama mobil melusya berenti di mansion lalu mereka pun masuk , brian dan brandon pun teta mengikuti nya , mereka ber2 bertanya tanya kenapa melusya masuk keruang bawah tanah mansion ??
Saat mereka mulai mendekat disana ada perempuan yang sedang di rantai tangan dan kaki nya .
" kenapa kamu mengikuti mom dengan diam diam " ucap melusya yang memunggungi mereka berdua , mereka ber2 terkesiap .
" kita ...."
" dia pelaku penembakan nya " to the point melusya yang mengerti dengan kebingungan brian dan brandon
" namanya Rania " ucap velusya
============
Yuhuuuuu gw update nihhh
Selamat membacaJangan lupa di vote ya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins 2 ✔ ( Selesai )
RandomHay hay , selamat datang di The Twins 2 , Cerita ini tentang kehidupan anak anaknya Velusya Diandra Alexander dan Ferdy Alexander , Melusya Diandra Alexander dan Fernando Alexander berserta anak anak para sahabatnya . Anak anak mereka memiliki sifat...