PART 8 (SEFTON APOLOGIES)

461 38 2
                                    

Author Pov

Sefton sedang pergi menuju lantai 13 untuk mengunjungi Apartemen tempat Razita dan temannya yang lain tinggal. Hari ini dia berniat untuk meminta maaf pada Razita karena kemarin malam telah berkata kasar dan memakinya. Lift berdenting menandakan Sefton telah sampai di lantai tujuannya.

"Hah sudah sampai." Gumam Sefton, ia terus menarik panjang nafasnya untuk merilekskan dirinya. "Kira-kira dia akan memaafkanku tidak ya, aku akan berusaha saja." Lanjut Sefton bermonolog.

Tok tok tok
Ceklek

Saat mengetuk pintu, tanpa lama pintu terbuka menampilkan Razita dengan rambut basah, Razita baru saja membersihkan dirinya. Tapi tidak bisa disangkal jika ia sudah menangis lama, matanya terlihat sangat bengkak. "Hello Razita." Sefton berusaha menyapanya dengan melambaikan tangannya.

"Maaf, Keana ataupun Maysha belum pulang, mereka sedang berjalan jalan keluar. Jika anda ingin bertemu dengan mereka berdua nanti saja. Saya masuk dulu, Permisi." Razita bicara dengan nada dingin sambil menundukkan kepalanya. Tetapi saat Razita akan masuk kamar dan menutup pintu, Sefton sudah menarik tangannya terlebih dahulu.

"Aku tidak ingin bertemu Keana ataupun Maysha, aku ingin bertemu denganmu dan berbicara denganmu." Jelas Sefton sambil tetap menahan tangan Razita.

"Aku sibuk kau bisa kesini lain kali." Razita berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh didepan Sefton, ia tidak ingin terlihat lemah.

"Tolong dengarkan penjelasanku dulu." Ucap Sefton sambil memohon pada Razita.

"Tolong lepaskan aku...hiks" Sekarang Razita sudah menangis, karena setiap dia mengingat kejadian semalam hatinya akan terasa sakit dan bersedih kembali. Sefton pun yang melihat Razita menangis langsung memeluknya entah setan apa yang telah memasuki tubuh Sefton sehingga dia berperilaku seperti itu. Razita pun cukup terkejut, tetapi setelah cukup lama dia sudah terbiasa dan tidak terkejut lagi.

"I'm sorry mari kita masuk dulu, aku akan menjelaskan semuanya." Ajak Sefton dan Razita hanya mengangguk saja. Sefton membawa Razita masuk kedalam Apartemen. Saat dibawa oleh Sefton kedalam, Razita tidak memberontak dia hanya diam di dekapan Sefton.

Saat sudah duduk di sofa, Sefton menggengam tangan Razita dan menatapnya penuh dengan rasa bersalah. "Razita I'm so sorry, aku kemarin tidak bermaksud berbicara seperti itu kepadamu. Aku terbawa emosi, aku tidak bisa mengontrol emosiku. Aku mohon, maafkanlah aku. I'm so sorry Razita."

"Tetapi aku tidak mau bertemu denganmu lagi, itu membuatku mengingatnya lagi hiks..hiks" Razita yang masih menangis hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku mohon, aku tidak akan mengulanginya lagi." Sefton memohon, kali ini Sefton memegang tangan Razita dengan kedua tangannya.

"Tetapi kau harus janji tidak akan mengulanginya lagi." Razita meminta Sefton untuk berjanji padanya seperti yang diucapkannya.

"Aku janji." Kata Sefton mantap mampu meyakinkan Razita.

"Baiklah aku memaafkan mu." Razita tersenyum manis menatap Sefton. Sefton yang diberi senyuman itu sempat tertegun untuk beberapa saat sampai akhirnya ia sadar.

"Thanks, Zita." Tanpa sadar Sefton pun memeluk Razita. Yang dipeluk terkejut tentu saja, Sefton pun menyadari apa yang dilakukanya langsung melepaskan nya.

"Sorry, aku tidak sengaja." Ucap Sefton dengan gugup.

"It's okay, Sefton." Razita tersenyum manis kembali. Itu membuat Sefton lagi-lagi terdiam membisu. Ia merasa senyuman Razifa begitu...indah?

My Girl is a Milk Lover [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang