Maysha Pov
Aku sekarang sedang berada di kamarku dengan Krie, entah kenapa jantungku tidak bekerja seperti biasanya sekarang, jantungku bekerja 5× lebih cepat sekarang. Aku menarik nafas perlahan untuk merilekskan jantungku, "Jadi mau apa kau mengajakku kesini Krie? Katanya kau ingin berbicara agar kita terlihat lebih dekat." Akupun membuka pembicaraan karena daritadi hanya hening saja.
"Uhm, aku hanya ingin mengajakmu jalan jalan." Aku melihat persis di netra matanya, dan sepertinya ia sedang menyembunyikan sesuatu. Mataku memicing menatapnya
"Apa kau yakin tidak berbohong?" Selidikku tetap menatap pada netra matanya yang sangat indah.
Krie mengalihkan pandangannya agar tidak menatapku, "Umhh, aku yakin. Aku ingin mengajakmu jalan-jalan besok, apa kau mau." Yang tadinya curiga akan perkataannya, aku sekarang malah membulatkan mataku. Bagaimana bisa seorang idol mencoba mengajakku jalan-jalan, apakah aku tidak bermimpi?
"Apakah kau serius?" Tanyaku memastikan, takutnya dia berbicara seperti itu hanya untuk mengalihkan pembicaraan.
"Ya aku serius, why apakah kau tidak mau?" Oh ya ampun. Bagaimana bisa dia mengatakan 'Apakah kau tidak mau?' sedangkan didalam hati aku sudah sangat kegirangan dibuatnya.
"No bukan seperti itu tapi apakah aku tidak bermimpi." Kudengar Krie tertawa mendengar aku bertanya seperti itu, eh aku bodoh ya.
"Haha tentu saja tidak ini nyata. Bagaimana apakah kau mau?" Tidak perlu ditanya lagi, ya jelas aku mau lah.
"Baiklah aku mau." Jawabku dengan antusiasnya.
"Ya sudah besok aku tunggu di Apartemenku, nomor 1647 di lantai 9. Kau jam 9 pagi harus sudah datang ya." Aku baru saja akan menjawabnya lagi tapi terdengar suara teriakan kencang sepertinya dari ruang tamu.
"YAK SEBENARNYA APA YANG KAU LAKUKAN HUH?!!"
Aku rasa itu suara Sefton, aku mengalihkan pandanganku pada Krie. "Sepertinya ada keributan diluar, ayo kita ke ruang tamu cepat." Dia mengangguk lalu aku menariknya keluar kamar. Saat sampai di ruang tamu aku lihat Sefton berdiri dengan wajah yang memerah, sedangkan Razita di bawahnya tertunduk seperti ketakutan.
"Ada apa ini, kenapa ribut-ribut?" Pertanyaanku sama sekali tidak digubris, mereka masih terdiam dengan ketegangan yang menyelimuti ruangan ini. Sefton menatap Razita marah, aku tidak tahu apa yang terjadi. Jadi aku hanya menyaksikan bagaimana kelanjutannya.
"Kau itu fans ku atau sasaeng fans ku, kau menyukaiku atau terobsesi padaku?? Kupikir kau tidak akan seperti fans lainnya, nyatanya kau lebih parah dari mereka. Aku tidak perlu fans sepertimu, sudah kukira aku disini tidak akan baik-baik saja." Oh dia terlihat marah sekali terhadap Razita, dan sekilas aku melihat Razita meneteskan air matanya.
"Chakra, aku ingin pergi dari tempat ini, aku muak dengan dia. Aku ingin pulang duluan kalau kau masih disini silahkan saja dan aku harap dia juga tidak melakukan yang sama terhadapmu. Aku duluan semuanya. Good bye." Sefton berpamitan pada semuanya kecuali Razita. Razita berusaha menahan isakannya, namun percuma saja sekarang dia menangis kencang.
"Hiks...hiks." Razita menangis, Keana mendekatinya lalu memeluknya dari samping. Aku? Hanya diam saja menyaksikan karena tidak tahu apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl is a Milk Lover [SUDAH TERBIT]
RomansaSUDAH TERBIT Tersedia versi cetak dan ebook sudah tersedia di Playstore Link pembeliannya https://play.google.com/store/books/details?id=CPLgDwAAQBAJ Atau cek Bio Maysha, ia gadis cantik berumur 19 tahun blasteran Australia-Korea. Fakta unik dari d...