"Itokonya Rin??" Ulang Ian.
"Wait, apa yang kau maksud dengan memperlambat proses??" Tanya Nali.
"Aa? Kira merahasiakannya dari kalian, na~? Aku tak bisa memberitahu kalia--."
"Hora!! Beritahu kami atau kau akan rasakan akibatnya!!" Potong Elliot sambil tambah mencengkram kerah Naeru.
"Arara~ kau pasti Elliot Nightray, ne~? Saa, Elliot. Bagaimana mungkin aku bisa memberitahu kalian jika kau masih mencengkram kerahku?" Tanya Naeru sambil eyes smile sembari memegangi tangan Elliot yang mencengkram kerahnya.
"Chee!" Elliot segera melepaskan cengkramannya sembari mendorong Naeru.
"Ara~ kau kasar sekali naa~." Komentar Naeru sambil membenarkan kerahnya.
"Sifatmu itu yang menyebalkan, Nae-san." Komentar Emilia datar.
"Aah, nona tsun-tsun berbicara des~." Komentar Naeru.
"Cepat beritahu kami!!" Bentak Elliot.
"Wow, wow, kau tidak sabaran sekali na, tuan. Baiklah, baik, aku akan memberitahu kalian."
Setelah Naeru berkata begitu, semuanya segera terdiam, menunggu penjelasan dari Naeru.
"Chain milik Rin bisa menghidupkan seseorang, namun terbatas hanya untuk keluarga kami. Dengan kata lain, Rin dapat hidup kembali.." Naeru memulai penjelasan.
"Hontou nyaa?! Rin dapat hidup kembali?!" Tanya Nala nyaris tidak percaya.
"Rin.. Yokatta, kukira dia--."
"Demo, itu pun masih ada proses. Paling cepat perlu waktu seminggu untuk itu. Bahkan bisa lebih lambat.." Naeru memotong perkataan Oz.
"Tergantung dari apa?" Tanya Nali to the point.
"Tergantung emosi dari orang-orang terdekatnya. Dalam kasus ini, orang-orang itu adalah kalian."
"Matte, apa maksudmu dengan--."
"Aku belum selesai menjelaskan, Airilia~." Naeru memotong perkataan Airilia, ntah kenapa dia jadi suka memotong perkataan orang.
"Mou! Kalau begitu jelaskan desu!" Kata Emilia.
"Naeru-san, tolong jelaskan semuanya des! Boku ingin agar imouto dapat sesegera mungkin kembali kesini des!" Pinta Leo dengan nada memerintah.
"Wakatta, wakatta. Rin baru bisa kembali jika kalian tidak bersedih dan syok. Semakin kalian seperti itu, ia semakin susah untuk kembali."
"Berarti.. Emosi kami mempengaruhi kembalinya ia kesini??" Tanya Ian memastikan.
"Hai', bisa dibilang begitu ne~." Jawab Naeru dengan nada santai.
"Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan." Kata Nali.
"Aa? Douzo, apa itu?"
"Pertama, kenapa Chainnya Rin merahasiakan hal ini? Kedua, kenapa kau bisa tau Mansion ini?!"
"Aah, itu ya? Well, untuk pertanyaan pertama.. Kurasa Rin sengaja agar menjadi kejutan untuk kalian ne~ aa, hontou ni aho da na.." Komentar Naeru sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sembari menghela nafas.
"Dasar stupid tsundere girl! Kalau dia tidak menyuruh Chainnya untuk merahasiakannya, dia pasti akan cepat kembali kan?!" Nali menggeram.
"Untuk pertanyaan keduamu, aku mencari tau sendiri." Lanjut Naeru dengan nada santai.
"Tch, kau ini orang asing yang menyebalkan desu." Komentar Ian sambil berdecih kesal.
Naeru melihat Ian, kemudian ia tersenyum, "Walau aku menyebalkan, kurasa aku masih jauh lebih baik darimu, wahai pengguna sihir cahaya."
"Nandato?!!"
"Takun da na, Nae-nii sempat-sempatnya berbuat kerusuhan desho.." Komentar Rin yang mengamati keadaan dari luar jendela, "Sembarangan saja dia menyebutku aho."
Segera setelah ia menyadari bahwa seseorang akan menoleh kearahnya, Rin menghilang menuju suatu tempat.
"Doushita, ouji?" Tanya Elliot kepada Nali.
"A-ah? Nande mo nai.. Hanya saja.." Nali menjawab dengan ragu-ragu.
"Aah, kau merasakan aura tsun-tsun-chan, kan? Well, memang tadi dia ada di sana sih~." Tebak Naeru dengan nada santai.
"Hah?! Me-memangnya dia jadi hantu gentayangan?!!" Tanya Elliot merinding.
"Ia hanya memastikan keadaan na~, mungkin dia sedang menuju apartemennya, atau mungkin rumah kami. Well~ i don't really sure about that~." Naeru menjelaskan sambil mengangkat kedua bahunya.
"Satu hal lagi... Mungkin kalian tidak bisa sesering itu bertemu dengannya. Tapi ada saat dimana kalian dapat sering bertemu dengannya desu~." Kata Naeru.
"Kapan?!" Tanya Airilia.
"Hora! Jangan suka membuat orang penasaran desu! Cepat katakan kapan kami dapat bertemu dengannya!!" Perintah Emilia.
"Saat kalian terlelap, alias saat kalian bermimpi." Kata Naeru, "Aku bisa saja mengatur agar kalian dapat berkumpul di saat yang sama dalam satu mimpi, agar kalian dapat bertemu di mimpi dan saat yang sama."
"Ini belum satu hari sejak kematiannya! Dapatkah kau melakukannya?!" Tanya Ian.
"Kalau kau meragukannya~ etto, entah ya~." Naeru berkata dengan nada santai.
Menyadari Emilia akan melakukan sesuatu, Naeru segera berkata sambil meliriknya, "Jika kau men-summon sesuatu yang membangkitkan traumaku, anggap saja pembicaraan ini tidak pernah ada nona tsun-tsun."
Setelah berkata begitu, ia menatap ke arah yang lainnya, "Dan, akan kupastikan kalian tidak akan bertemu itokoku lagi--."
"Sebenarnya kau niat memberitahu kami atau tidak, Naeru?!!" Bentak Nali sambil menarik kerah Naeru.
"Na-Nali-chan, tenanglah.." Oz berusaha menenangkan Nali, "A-aku tau kalau kau ingin Rin kembali, de-demo.."
"Tch.." Nali tertunduk sambil melepaskan cengkramannya.
"Aku bercanda na, aku tak punya hak melarang kalian bertemu Rin." Kata Naeru sambil membenarkan kerahnya untuk yang kedua kalinya.
"Omae!!" Elliot mulai emosi lagi, "Seenaknya saja kau bercanda di saat-saat begini!!"
"Maa, maa. Kalian mau menemui itokoku atau tidak desu?" Tanya Naeru yang tampak tidak mempedulikan kemarahan Elliot.
"Tentu saja kami ingin menemuinya!!" Jawab Airilia.
"Sou! Apapun caranya, kami ingin bertemu dengannya!!" Jawab Emilia.
Naeru pun menatap ekspresi wajah yang lainnya, kemudian ia menghela nafas dan akhirnya tersenyum.
"All right, akan kupertemukan kalian dengannya didalam mimpi. I'll promise, and i'll keep it."
"Hontou?! Kau janji?!" Tanya Oz dengan nada memastikan.
"Aku sudah mengatakannya, dan prinsipku, janji, harus ditepati, dan tak boleh dilanggar." Ujar Naeru sambil melipat kedua tangannya.
"Kupegang janjimu desu, awas saja kalau kau tidak menepatinya." Ancam Emilia.
"Tenang saja, kupastikan kalian bertemu dengannya desu~."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait for me, ok? (Tamat)
RandomJangan sedih, aku pasti akan kembali dari dunia yang tak dapat kalian jangkau ini. Tunggulah aku, aku pasti akan kembali ke tempat di mana kalian berada. Karena tempatku yang sebenarnya adalah dunia kalian juga. Bersabarlah, dan tunggulah aku, ok?