Pagi hari telah tiba, Emilia kini tengah berjalan di sebuah area toko.
"Huft.. Aku harus tetap tegar, atau Rin-chan tidak bisa kembali---."
"Nyaow, akhirnya Rin-chan kembali juga ne, onee-chan." Kata seorang gadis bersurai twin tail oranye yang berjalan berlainan arah dengan Emilia.
"Eh?" Emilia menoleh kearah gadis itu.
"Hai', senang juga itoko bisa kembali desu. Demo, dia masih perlu istirahat dan beradaptasi karena ia baru kembali. Jadi sayang sekali, ia tidak bisa seperti dulu untuk sementara." Kata gadis bersurai coklat sepunggung dan menggunakan kacamata.
'Rin-chan? Kembali? Apa Rin-chan yang mereka maksud adalah Rin-chan yang sama desu?' Emilia bertanya-tanya didalam hati.
"Nyaa, benar juga nee. Nae-kun memang bisa mempercepat prosesnya, tapi untuk proses setelah dihidupkan kembali sih, sama saja nyaow." gadis twin tail itu menghela nafas.
'Nae..?' Pikir Emilia,
"A-anoo, gomen!" Kata Emilia kepada mereka berdua, dan otomatis membuat mereka berdua menoleh kearahnya."Doushita?" Tanya gadis berkacamata.
"Anoo, Rin.. Rin yang kalian maksud... A-apakah gadis bersurai oranye sebahu..? A-apa dia Rin Haname?" Tanya Emilia ragu-ragu, sementara kedua gadis dihadapanny memandanginya dengan heran,
"Bu-bukan, nee.. Gomen, sepertinya aku salah---.""Kau temannya itoko?" Tanya gadis berkacamata.
"Itoko?"
"Hai', Rin yang kau maksud adalah itokoku. Watashi wa Nira Matsuko, dan ini Neru Matsuko, imouto kembarku."
"Matsuko..? Kalian keluarga Nararu-san juga desu?"
"Hee, Ru-nii kah..?" Nira malah memasang senyum jengkel.
"Aku salah bicara kah?" Tanya Emilia dengan ekspresi innocent sambil memiringkan kepala.
"Jangan dipikirkan nyaow, Nira onee-chan memang sering bertengkar dengan Nara-nii nyaa." Jelas Neru.
"Sou desu." Emilia mengangguk paham,
"Tekorede, kudengar kalian membicarakan tentang Rin. Apakah dia sudah kembali desu??" Tanyanya bersemangat."Kau mencuri dengar percakapan kami kah, nona?" Tanya Nira sambil melipat kedua tangannya.
"A-ah, gomen! Bukan maksudku--."
"Dia sudah kembali desu," Potong Nira,
"Tapi dia perlu beristirahat seharian ini, energinya saat menjadi bagian dari dunia lain terkuras, sehingga ia perlu beristirahat untuk beradaptasi." Nira menjelaskan sambil membetulkan posisi kacamatanya."Sou desu!" Emilia kegirangan,
"Apa aku boleh menemuinya?""Sayangnya tidak nyaa~," Jawab Neru,
"Ia perlu istirahat seharian. Well, you know, dia memang akan senang jika melihatmu nyaa~, tapi mengingat sifatnya, ia tidak akan bisa beristirahat dengan baik jika ada temannya."Emilia merasa kecewa dengan jawaban yang diberikan oleh Neru. Disatu sisi, ia ingin bertemu dengan Rin, sangat ingin.
Disisi lain, ia tak boleh egois begini, dan ia harus membiarkan Rin beristirahat.
Pada akhirnya, ia pun menghela nafas,
"Wakatta, aku paham desu.""Namamu, Emilia, kan?" Tanya Nira memastikan.
"Eh? Ha-hai', itu namaku desu." Jawab Emilia.
"Listen, untuk sementara, biar kau saja yang tau, jangan beritahu yang lain. Terutama Nali, itu pun kalau kau mengenalnya."
"Memangnya kenapa desu?"
"Rin ingin membuat kejutan untuknya," Nira menghela nafas,
"Sebenarnya dia bilang untuk Leo. Tapi, karena dia bersikeras bilang tidak akan membuat kejutan itu untuk Nali. Jadi, you know lah."
Nira mengendikkan kedua bahunya."Nyaa! Itu sih sudah jelas untuk Nali-san desu!" Kata Emilia.
"Makanya, rahasiakan ini dulu dari yang lain nyaow." Pinta Neru,
"Dia pasti akan marah jika kejutannya rusak nyaa.""Jadi cukup kau saja yang tau desu." Sambung Nira dengan nada agak datar.
"Wakatta desu, akan kujaga janjiku. Kalian tenang saja desu." Kata Emilia.
"Lebih baik begitu, kecuali kalau kau mau membuat itoko kesal tak karuan."
"Nyahaa, kalau itu serahkan saja kepada Nali-san desu! Dia pasti akan membuat Rin-chan tenang dengan segera desu!" Kata Emilia dengan nada ceria.
Nira dan Neru yang melihat tingkah Emilia saling bertukar pandang, dan kemudian mereka tersenyum sambil tertawa kecil.
Dan tingkah mereka justru malah membuat gadis bersurai pirang pucat itu kebingungan, sehingga ia pun bertanya,
"Anoo, minna tachi, doushita no?""Betsuni nyaa~." Jawab Neru masih tertawa kecil.
"Kami hanya senang saja, ternyata itoko punya teman sebaik kau desu." Jawab Nira.
"Aah, sou desu.. Arigatou, Nira-san."
"Hai', njaa, kau rahasiakan saja tentang ini nyaa~. Besok juga yang lain akan mengetahuinya nyaow." Pinta Neru sambil eyes smile.
Emilia mengangguk,
"Hai', tidak akan kuberitahu ke siapapun desu.""Nyaa~, that's good, Emilia."
"Tepati janjimu nee." Kata Nira,
"Kami harus pulang dulu, bye bye and see you next time."
Nira berbalik dan melambaikan tangannya sejenak."Nyaa, nee-chan, matte!" Neru pun akhirnya menyusul Nira. Sebelumnya, ia sempat berkata kepada Emilia,
"Senang bisa mengenalmu nyaow, see you next time."Emilia hanya tersenyum, kemudian ia pun melambaikan tangannya kepada Nira dan Neru,
'Besok ia akan kembali desu, jadi tak sabar.' Pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait for me, ok? (Tamat)
RandomJangan sedih, aku pasti akan kembali dari dunia yang tak dapat kalian jangkau ini. Tunggulah aku, aku pasti akan kembali ke tempat di mana kalian berada. Karena tempatku yang sebenarnya adalah dunia kalian juga. Bersabarlah, dan tunggulah aku, ok?