Mamahnya berjalan dan..
"mamah?" Teriak gadis remaja itu "oh shit, kenapa gue mimpiin mamah?"
Pintu kamar pun terbuka menampilkan sosok seorang wanita tua
"Non gapapa? Non mimpiin ibu lagi ya" kata bi ija
Ya itu adalah bi ija selama ini bi ijah selalu mengurus ana, suka mau pun duka.
"yaudah bibi mau siapin sarapan dulu buat non" kat bi ijah, saat biijah ingin menutup pintu kamar ana
"bi? Makasih ya buat semuanya" sedu ana
Bi ijah menoleh ke arah ana
"iya non, ini udah kewajiban bibi" kat bi ijah
Bi ija pun menutup pintu kamarnya
❇❇❇
Ana pun berlari sepanjang koridor sekolah untuk menuju kelas Xi ipa 1 , hari ini ana lupa membawa buku kimianya padahal pr kimianya sudah dikerjakannya.
Ana ingin buru buru mengerjakannya kalo tidak pasti bu tika akan menghukumnya, walaupun tidak bawa buku setidaknya ana mengerjakan pr nya.
Saat ana melewati kelas xii Ipa 1 , ia menabrak tubuh seseorang
Bruk..
Ana pu tersungkur dilantai, ia buru buru berdiri sambil membersihkan rok nya
'Itu badan kuat amat, gue sampe jatoh' Batin ana
"maaf ya kak, gak sengaja. Aku duluan" kata ana tanpa melihat orang yg di tabraknya itu
Ana menabrak seorang pria tepatnya kaka kelasnya, pria itu hanya tersenyum simpul kepada ana yg sudah meninggalkannya
Pria itu adalah Bara mahesa, most wanted , troubel mekker di sma pelita, pria jenius, pria tampan, pria dinggin, pria pembuat onar disekolah adalah seorang cucu yayasan sma pelita.
❇❇❇
"untung tadi si butik gak masuk, kalo masuk mampus aja gue. Mana gue blm ngerjain pr" ujar sinta
"masih mending lah gue ke gep sama dia garagara pas ujian gue search di google" cerocos dewi
Ana, sinta, dewi pun melanjutkan makannya, sambil membicarakan butik (bu tika) yg tidak hadir untuk mengajar tapi memberikan mereka 25 soal kimia.
Saat mereka sedang menyantap makanan, dewi yg sedang minum pun tersedah uhuk...
"ada apa dew? Pelan pelan kali minum tuh" ujar sinta
"hatihati dew kalo minum" ujar ana sambil membersihkan baju dewi dengan tissu
"astaga itu kak bara liat deh cool banget,sumpah" kata dewi sambil menujuk dara dengan dagunya
Sinta dan ana hanya mengelengkan kepalanya. Ana memandangi bara yg sedang mencari seseorang, pandang mata mereka pun bertemu . Ana yg sadar oun langsung menundujan wajah nya sedangkan bara tersenyum manis.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Hurt
Teen Fiction-Saat yang paling menyakitkan adalah mereka pergi tanpa pamit- ana -Menyerah pada keadaan bukan berarti kamu lemah terkadang menyerah berarti kamu cukup kuat untuk mengikhlaskannya pergi- Bara