Hari ini ana benar benar sangat lelah dan kesal, udah kesiangan, ulangan harian kimia, nemenin bara main basket, ketemu mantannya bara .
Ana meneguk air mineralnya yang sudah ia ambil di dalam kulkas.
"Arghhhhhh" teriak ana . Ana meluap kan kelelahan nya dengan cara berteriak, untung saja di dapur sepi.
'lo siapa sih sebenernya bar' batin ana
"tau ah" ana melemparkan botol mineral nya ke dalam tempat sampah, ternyata botol itu mengenai seseorang
"aw" terkejut orang itu , dan berbalik badan
Ana melihat orang itu sontak terkejut dan tak percaya, pasalnya ana tidak pernah memperkerjakan pria yg seumuran dengan nya. Ya orang itu adalah seorang pria muda dengan perawakan seperti atlit basket.
Ana menghampiri pria itu " lo siapa?" tunjuk ana ke pria itu
Pria itu hanya tersenyum manis, kepada ana. Pria itu mengambil botol mineral yang ana buang tadi.
'astaga dia ganteng, bara aja kalah sama dia' batin ana
Ana yang sadar dengan perkataanya pun langsung mengelengkan kepalanya dengan cepat.
Pria itu memegang pundak ana, ana tersadar dan menatap intens pria itu.
"lo gapapa kan?" kata pria itu
"em.. Em.. Gapapa" gugup ana
"ouh" pria itu melepaskan tanggan yg ada di pundak ana
"jadi lo siapa? Kenapa bisa masuk ke rumaha gue?" tegas ana
"gue-" omongan pria itu terpotong, karna bi ijah datang sambil membawa belanjaan nya. Bi ijah melihat pria itu, pria itu mengedikan bahunya, bi ijah pun sekarang menatap ana.
" non udah pulang?" tanya bi ijah
"iya baru aja" lanjut ana "dia siapa bi?"
"oh ini" bi ijah menarik lengan pria itu "ini namanya galang dia anak bibi"
Ana membelakan matanya, dia tidak percaya bahwa bi ijah mempunyai anak yg seumuran dengan nya.
"ana?" ana
"iya, anak bibi" bi ijah "galang, ini non ana" tegas bi ijah ke galang
Galang menjulurkan tangan nya "kenalin nama saya galang"
Ana membalas juluran tangan galang "ana" lanjut ana ke bi ijah "oh yaudah ya bi, ana ke kamar dulu"
Bi ijah dan galang mengangguk . Ana pun meninggalkan dapur dan menuju kamarnya.
"kamu teh kumaha galang, kok bisa ketemu si enon di dapur? " tanya bi ijah
"ambu , tadi galang mau ngambil minum eh tiba tiba ana ngelempar galang pakai botol mineral" galang menunjukan botol mineral kosong nya
"oh yaudah atuh, kamu istirahat lagi dikamar besokan kamu udah mulai Sekolah" bi ijah
"iya ambu" galang pun langsung pergi kekamar nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Hurt
Tienerfictie-Saat yang paling menyakitkan adalah mereka pergi tanpa pamit- ana -Menyerah pada keadaan bukan berarti kamu lemah terkadang menyerah berarti kamu cukup kuat untuk mengikhlaskannya pergi- Bara