"Senyummu adalah seni terindah yang pernah tuhan ciptakan"Cleo"Meski tanpa setangkai bunga, ada setitik rasa yang kusampaikan padanya. Lewat kata"Caramel
Caramel menatap pantulan dirinya di cermin. Satu kata yang terlintas jika setiap orang menatap gadis itu. Sempurna.
Rambut hitam lurus diatas pinggang, bibir cherry pink tanpa lipgloss dan senyum yang merekah dari bibir itu pasti akan menular kepada siapa pun yang melihatnya, mata bulat bening, tulang hidung yang tinggi sempurna, kulit putih susu meski tubuhnya termasuk kategori mungil namun Caramel tetap memiliki kaki yang terlihat jenjang.
Malam ini adalah acara ulang tahun Diega. Acara dimulai pukul 21.00. Awalnya Caramel ingin menolak namun karna dia sudah berjanji pada kedua sahabatnya tidak ada pilihan lain.
Caramel memakai mini dress yang ia anggap pantas dengan acara tersebut rambutnya hanya ia ikat sebagian. Semuanya sudah siap. Caramel berjalan kearah ranjangnya meraih tas bahunya, tepat saat terdengah suara klakson mobil dari luar.
Caramel bergegas keluar kamar dan menuruni puluhan anak tangga, suasana setiap ruangan dirumah Caramel adalah gelap sama seperti hidupnya, tidak ada lampu yang menyala. Memang sengaja dibiarkan seperti itu oleh Caramel. Di pertengahan ruang tamu Caramel berpapasan dengan bi Umi pembantu 60 tahun yang sudah bekerja dirumah itu jauh sebelum Caramel lahir didunia ini
"Lo non mau kemana, tumben???. Inikan udah malem"
"Iya bi. Ini kakak kelas Caramel ada yang ulang tahun, gak enak kalo gak dateng"jawab Caramep tersenyum dibalik kegelapan
"Ooo yaudah hati-hati ya non, non pergi sama siapa??? Diantar supir???"
"Enggak kok bi. Cara sama Fafa dan Keke. Oya bibi langsung kunci pintunya aja, Caramel udah bawa kunci sendiri kok"ucap Caramel seraya berjalan keluar rumah
Didepan rumahnya sudah terparkir mobil merah milik Fafa.
Caramel langsung masuk ke kursi penumpang bagian belakang"Lama banget sih lo?"tanya Keke yang duduk didepan
Mobil mulai berjalan dengan kecepatan sedang
"Iya tadi jelasin dulu ke bi Umi"jawabnya yang dibalas anggukan mengerti kedua sahabatnyaCaramel memperhatikan penampilan kedua sahabatnya.
Fafa memakai baju super ketat berwarna merah hati tanpa lengan yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Sedangkan Keke memakai baju berwarna hitam berlengan panjang. Namun gaun itu hanya setengah paha dan memiliki potongan dada rendahAlis Caramel menukik bingung
"Kalian gak salah kostum?"tanya Caramel memastikan"Gak kok"jawab Fafa yang masih fokus menyetir
"Apa aku yang salah kostum?"tanya Caramel lagi memastikan sambil memperhatikan penampilannya sendiri
Keke langsung menengok kebelakang, gadis itu tersenyum lebar
"Lo cantik banget"Karena pertanyaannya tidak dijawab dengan benar maka Caramel langsung mengerucutkan bibirnya
"Eh Cara nanti disana cari cowok yuk. Pasti banyak yang cakep-cakep"ucap Keke antusias
Caramel hanya melongo mendengar kalimat sahabatnya sedangkan Fafa berdecak meremehkan
"Emangnya ada yang doyan sama lo"ejek Fafa sambil menjitak kepala Keke
"Aduh Fa, lo gimana sih rambut gue jadi berantakan gini. Buset dah. Gua udah menghabiskan waktu berjam-jam kesalon"oceh Keke sambil membenahi rambutnya yang di ombre bewarna biru
30 menit kemudian mereka tiba di tempat diberlangsungkannya acara Ulang tahun dirga
Caramel memanjangkan lehernya untuk membaca tulisan dibagian atas gedung. Beberapa detik kemudian mata cantik gadis itu membulat sempurna
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAMEL & CLEO
RomanceCaramel adalah gadis lugu yang kelewat polos. Dengan tak taunya dunia bebas dan percintaan Cleo adalah playboy kelas kakap. Suka bermain wanita. Bermodalkan ketampana, kekayaan dan kegeniusan