DELAPAN

1.4K 19 10
                                    

Sinar mentari menyapa dipagi hari yang cerah. Mengintip dibalik gorden kamar milik Cleo. Didalam kamar masih bergelut dua cucu adam berlawan jenis yang hanyut dalam mimpi masing-masing. Tanpa ada yang menyadari hari telah beranjak pagi.

Caramel menggeliat pelan. Namun sebuah beban diperutnya menghalangi pergerakannya.
Pelan namun pasti mata cantiknya terbuka perlahan. Mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk dalam retinanya.

Saat mata itu terbuka sepenuhnya, Caramel diam seketika menemukan sosok tampan yang tengah tidur dalam damai dengan memeluknya. Lengan kekar itu melingkar posesif di pinggang rampingnya

"Kak.. C...Cleo"gumamnya

Gadis itu mengucek matanya dan mengedarkan pandangan ke penjuru kamar. Kamar yang didominasi warna putih dan coklat tua itu sangat elegan. Seolah menunjukan bila ini adalah kamar untuk kaum adam.
Terdapat lemari kaca disalah satu sisi dinding, yang didalamnya tertata rapi berbagai macam pernak-pernik robot yang harganya puluhan juta

Dan dibeberapa dinding bagian lain terdapan banyak bingkai Cleo bersama sahabat-sahabatnya.
Serta hometeather yang berada tepat didepan tempat tidur. Dan jangan lupakan dinding jendela kaca yang langsung menuju ke pemandangan kota. Dan satu set sofa biru laut.

Kamar yang besar dan rapi untuk ukuran seorang pria.

Caramel merenggangkan otot-otot tubuhnya yang kaku. Dan pergerakan itu membuat Cleo terbangun. Cleo mengerjamkan matanya kemudian menguceknya sejenak saat kemudian tatapannya jatuh pada gadis cantik yang tengah menatapnya

Ternyata bangun dengan memandang gadis itu jauh lebih indah dari bayangannya. Dan apa ini, awalnya Cleo mengira Caramel akan berteriak histeris bahkan menangis saat mengetahui ia terbangun dikamar seorang pria. Namun nyatanya gadis itu hanya diam dan menatapnya biasa.

Pandangan kedua remaja itu saling mengunci satu sama lain, tak dapat berpaling. Swolah pemandangan didepan mata mereka adalah segala sesuatu yang indah hingga membuat mereka enggan untuk mengalihkan pandangannya

Mengamati setiap detail 0enampilan lawannya. Rambut yang acak-acakan, mqta yang masih sembab dan jangan lupakan muka bantal mereka. Yang malah menambah kesan pesona satu sama lain.

"Kak... kak C..Cleo gak ngapa-ngqpain aku kan?"tanya Caramel takut-takut

"enggak"jawabnya singkat
Tangan Cleo terulur menyingkitkan rambut yang  menutupi wajah Caramel.

"Kok kakak gak anter Caramel pulang ke rumah?"

"Gue gak tau rumah lo"jawab Cleo yang menatap Caramel intens

Caramel hanya mengangguk kemudian melemparkan pandangannya ke arah lain

"Kok lo gak kaget sih, bangun-bangun di kamar cowok. Harusnya kan lo histeris atau bahkan nangis?"tanya Cleo penasaran

"Harus gitu ya kak?"pertanyaan polos yang keluar dari bibir Caramel hanya dijawab anggukan oleh Cleo

"Awalnya aku tadi kaget bangun dikamar lain bukan kamarku. Terlebih didwpanku ada kakak. Aku takut kakak ngapa-ngapain aku. Tapi aku gak ngerasa aneh sama tubuh aku, jadi aku lega"jelasnya santai

Cleo hanya ber-oh ria mendengar penjelasan dari bibir mungil Caramel

"Tapi kakak beneran gak ngapa-ngapain aku kan?"tanya Caramel menyelidik sambil menyipitkan mata menatap Cleo

Cleo tertawa renyah melihat kepolosan Caramel yang terlihat lucu dimatanya.
Caramel yang melihat Cleo teetawa hanya menatap bingung lelaki itu

Cleo berdehem sebentar meresakan tawanya kemudian menyeringai
"Gue gak ngapa-ngapain lo kok. Gue cuma ganti baju lo doang"

Kalimat Cleo itu sontak membuat Caramel menunduk menatap tubuhnya.
Dan gadis itu langsung duduk mengamati penampilannya. Terkejut menyadari gaun yang melekat di tubuhnya telah digantikan dengan kemeja putih super besar

Cleo yang melihat itu juga bangun dari tidurnya dan duduk bersandar dikepala rangljang. Mengamati gerak-gerik Caramel.

Caramel menengok kearah Cleo.
"Kakak yang ganti baju aku. Berarti kakak...."

"Iya, iya, gue liat bra pink lo, dan hotpant hitam lo dan gue tau tanda lahir dipanggul lo serta ada tai lalat kecil di bawah payudarah lo"jelas Cleo secara vulgar

Caramel yang mendengarnya sontak melotot dan menutupi dadanya dengan kedua tangan yang disilangkan

"Eh eh... lo tenang aja gue cuma liat doang. Itu aja gak sengaja waktu gantiin baju lo. Gue yakin lo gak bakalan nyaman tidur pake gaun"

"Tapikan kakak bisa bangunin aku"protes Caramel tak terima

"Gue gak mau bangunin beauty sleep" gumamnya seperti bisikan

"Tapi kakak beneran gak ngapa-ngapain aku kan. Beneran kan. Kakak cuma gantiin baju aku aja kan"cecar Caramel

Cleo mengangguk mantap
"Gue gak bakalan nyakitin lo"tegasnya

Caramel langsung diam. Gadis itu menggembungkan pipinya dan memutar bola matanya. Hidupnya berubah total dapam semalam.
Banyak yang terjadi  tiba-tiba dalam satu malam.

Caramel yang untuk pertama kalinya masuk ke Club malam, Caramel yang dekat dengan Cleo. Cleo yang mencuri ciuman pertamanya, mereka yang pelukan bahkan pangku-pangkuan, Cleo yang maksa Caramel buat jadi pacarnya, tidur berdua di kamar Cleo dan satu lagi jangan lupakan bahwa sudah ada pria yang melihat tubuhnya yang setengah telanjang. Tubuh untuk suami masa depannya sudah dimandangi oleh Cleo

Tanpa sadar Caramel menggelengkan kepalanya dan memukul kepalanya sendiri.
Cleo yang melihat itu langsung mendekat kearah Caramel dan menggenggam tangan Caramel agar gadis itu berhenti memukul kepalanya sendiri

"Hei apa yang kau lakukan?"tanya Cleo terbersit nada membentak

Caramel menata Cleo yang duduk begitu dekat dengannya
"Tidak. Aku hanya merasa pusing" jawab Caramel tanpa mengalihkan pandangannya

"Aku mau pulang"gumamnya

Cleo melepasakan genggamannya pada gadis itu kemuadian turun dari ranjang tanpa memperdulikan Caramel. Membuka pintu kamar dengan sekali tarik kemudian keluar dan jangan lupakan dengan bantingan pintu yang amat keras

Semua kejadian itu tak luput dari pandangan Caramel barang sedetikpun.
Caramel menelengkan kepalanya menatap pintu bercat putoh itu.

"Dingin dan tak terduga"gumamnya

Caramel mengedarkan pandangannya kepenjuru kamar kemudian gadis itu meringsut turun dari ranjang dan berjalan kearah pintu kamar mandi untuk membersikan diri.

Ia tak mau berlama-lama berada di sekita  ruang lingkup Cleo.

Caramel membasuk wajahnya di wastafel. Kenatap bayangan dirinya dicerbin yang terbentang dihadapannya.

"Setelah aku keluar dari apartemen ini semuanya susah selesai. Cukup semalam aku diam.karna takut"gumamnya pada dirinya sendiri

Caramel memukul kepalanya bertubi-tubi
"Bodoh. Harusnya aku menentangnya, aku gak mau berurusan sama kak Cleo"

"Haduh gimana ini. Aku gak mau pacaran sama dia. Aku gak mau dimainin sama dia. Ibu, tolong anakmu ini"gumamnya tanpa henti

"Pokoknya aku harus menghindar. Ya menghindar. Aku gak mau verurusan sama iblis. Gak, gak mau. Walaupun kak Cleo baik sama aku tapi bukan berarti omongan anak-anak tentang keburukan cowok itu akan lenyap"

"Aku bakalan berusaha lepas dari dia"ucapnya yakin sebelum kembali mencuci mukanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CARAMEL & CLEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang