TUJUH

1.3K 9 0
                                    

"Ku harap mengenalmu bukanlah sebuah sesal dimasa depan" CARAMEL

"ketika menatapmu semua kepribadianku hancur lebih dari berkeping-keping"CLEO

---===----

Caramel masih menghela nafas di pelukan Cleo. Pria itu tengah menyandarkan punggungnya sambil memeluk erat Caramel. Gadis itu sejak tadi merengek karna sudah mengantuk. Tapi Cleo tak mau semua cepat berlalu. Biarlah lebih lama lagi ia menghabiskan waktu dengan gadis cantik yang tengah memainkan lengan kemeja hitam milik Cleo.

"Tidur aja. Ini baru jam setengah satu"gumam Cleo

"Pengen pulang"bisik Caramel pada Cleo

"Gak. Anak-anak belum mabuk berat. Nanti dia ngenalin kamu"elak Cleo

Pria itu lalu meraih wajah Caramel agar menatapnya. Mata mereka saling mengadu, mengunci mata satu sama lainnya.

Kedua ibu jarinya bergerak mengusap pipi halus Caramel. Caramel tersenyum menunjukan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi

Cleo mengerjap beberapa kali melihat senyum itu
"Jangan tersenyum sepertu itu lo buat gue gugup"

"Ha?"tanya Caramel tak mengerti seiring dengan senyumnya yang memudar perlahan

"Lo boleh senyum sesuka lo. Tapi jangan terlalu berlebihan bila tersenyum sama cowok lain"perintah Cleo tegas

Caramel yang sebenarnya tak mengerti hanya terdiam menatap Cleo.
Cleo perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah Caramel. Hembusan nafas Cleo yang hangat dapat Caramel rasakan menerpa wajahnya.

Seiring semakin dekat wajah keduanya mata Caramel terpejam perlahan. Dan bertepatan saat itu bibir Cleo mendarat lembut dibibirnya. Caramel mencengkram kuat kemeja Cleo.

Perlahan namun pasti Cleo mengecup bibir Caramel berulang kali, sebelum akhirnya melumat bibir cherry milik gadis itu. Mengulum atas bawah secara bergantian dengan lembut.

Sebenarnya Cleo sudah bergairah. Namun ia tak mau membuat gadis yang duduk dipangkuannya itu takut. Jadi dia bermain halus. Mengecap rasa manis pada bibir Caramel. Bermain tanpa meninggalkan sedikitpun cela. Mengulum semuanya tanpa tersisa walau gadis itu masih diam kaku dalam pelukannya. Perlahan tangan Cleo mengelus lengan Caramel dengan seksual, memberikan kehangatan pada gadis itu. Dan sebelah tangannya lagi masih memegang rahang Caramel

"Bibirnya lebih manis dari madu"batin Cleo dalam hati

Merasa Caramel telah kehabisan nafas Cleo melepaskan ciumannya

Menatap Caramel yang bibirnya sudah membengkak karena ulahnya. Caramel membuka matanya menatap Cleo jengkel. Sedangkan yang di tatap seperti itu hanya menyeringai.

Cleo menarik Caramel lebih dekat. Bahkan sebenarnya jarak keduanya sudah dekat
"Aku gak bakal balik ke tempat seperti ini lagi"gumam Caramel lebih pada dirinya sendiri

"Dan aku gak akan membiarkan kamu menginjakkan kaki di tempat yang bagaikan neraka ini lagi"tambah Cleo sambil mengusap bibir bawah Caramel dengan ibu jarinya

Caramel bergerak tak nyaman di atas pangkuan Cleo. Yang membuat Cleo sedikit melenguh ketika pusat tubuhnya bergesekan dengan milik Caramel

Caramel yang mendengar lenguhan Cleo hanya menatap pria itu bingung
"Kenapa kak?

"Enggak"jawab Cleo dingin dan datar

Caramel kembali bergerak tak nyaman. Tubuhnya pegal semua karna terlalu lama duduk. Ia ingin tidur.

Dan gadis polos itu tak menyadari Cleo yang menahan mati-matian hasratnya agar tak menerkam gadis itu sekarang juga dan ditempat itu juga

"Oohhh... shit. Berhenti bergerak seperti itu"perintah Cleo dengan nada sedikit membentak

Caramel langsung diam. Takut akan kemarahan Cleo.
Cleo yang menyadari perubahan raut wajah gadis itu langsung menarik Caramel ke pelukannya. Menyandarkan kepala gadis itu pada dadanya

"Tidurlah kalau sudah mengantuk. Satu jam lagi aku baru bisa pulang"gumam Cleo sambil mengusap rambut Caramel. mata Cleo itu terpejam menikmati wangi tubuh gadis itu. Wangi yang berbeda dari gadis-gadis seusianya

Caramel mengangguk pelan sebelum mulai memejamkan matanya. Suara bising dan suara hiruk pikuk para pelanggan tak mengurungkan niatan Caramel untuk tidur. Karna dimanapun dan kapanpun ke adaannya. Saat Caramel sudah mengantuk Caramel akan tetap tidur bagaimanapun caranya.

---====-----

Cleo dengan perlahan menidurkan tubuh Caramel di atas ranjang king size miliknya. Kemudian pria itu duduk disisi ranjang menatap wajah damai gadis yang tengah menyelami dunia mimpi itu.

Tangan Cleo terulur menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Caramel.

"Sejak pertama kali kau membuatku diam. Dan akhirnya tuhan berkata lain. Memberi jalan untukku memilikimu"bisik Cleo pelan bahkan lebih pelan dengan suara angin

"Dan kau tak akan bisa lepas"tambanya sebelum ia berdiri dan melangkah meraih kaos dan celana adidas sebelum masuk kekamar mandi yang berada didalam kamar itu untuk mengganti pakaiannya.

Setelah ia mengganti bajunya sendiri Cleo berjalan kearah lemari besar meraih kemeja putih kemudian berjalan ke arah Caramel yang tertidur lelap.

Pria itu duduk disisi ranjang meraih kaki kiri Caramel dan melepas heels 8 cm, begitu pula dengan heels yang berada di kaki sebelah kanan gadis itu.

Cleo kembali menatap wajah gadis cantik yang tengah menyelami mimpi.

"Kau sangat mengagumkan dengan dress itu. Tapi aku yakin kau tak akan nyaman tidur dengan dress"gumam Cleo sambil mengusap kepala Caramel

Perlahan tangan Cleo menyusup dibawah punggung Caramel. Meraba mencari resleting gaun.
Setelah ketemu Cleo menurunkannya perlahan agar tak mengganggu waktu tidur gadis itu.

Perlahan Cleo menarik gaun Caramel turun melewati pinggang sampai akhirnya lolos melewati kaki. Caramel bergerak tak nyaman saat kulitnya bersentuhan langsung dwngan djnginnya AC.

Cleo meneguk ludahnya dengan susah 0ayah. Menikmati pemandangan dihadapannya. Caramel yang hanya memakai pakaian dalam. Bra berendra bewarna pink yang menutupi payudaranya walau tak seutuhnya. Dimata Cleo payudara itu terlohat beridi dan pas di tubuh Caramel. Kemudian tatapannya turun ke perut rata putih milik Caramel hingga ke bahian bawah lagi.
Untung. Kata itu yang ada dipikiran Cleo.
Untung Caramel memakai hotpats bewarna hitam. Kalau gadis itu hanya memakai CD sudah pasti hasrat Cleo tak dapat di tahan.

Srkali lagi Cleo menatap tubuh Caramel. Mengagumi keindahannya. Tubuh langsing, yang membuat akal sehatnya berantakan. Nafsu meminta Cleo untuk menerkam Caramel saag ini juga. Namun akal sehatnya berkata  ia harus menjaga gadis ini sampai Caramel mencintainya.

Dengan hati berdebar Cleo memakaiman kemeja putih ketubuh Caramel. Saat gadis itu bergerak tak nyaman mala Cleo aka berhenti sejwnak dari pekerjaannya memasang kemeja.

Mengancingkan bajunya secara perlahan hingga tanpa sengaja jemari Cleo menyenggol payudara Caramel membuat Cleo harus menahan nafasny

"Dia masih lugu"gumam Cleo melanjutkan aktivitasnya

"Hah... ini levoh melelahkan dari pada bermain basket"eluh Cleo sambil menyeka kringat di pelipisnya setelah selesaj memakaikan baju pada Caramel.

Perlahan Cleo merangkak naok ketempat tidur king sizw. Mwmbaeoningkan tibuhnya di samping kanan Caramel. Menghadap pada gadis itu menatapnya intent. Ia mengulurkan sebelah tangannya ke pinggang gadis itu. Namun yang terjadj Caramel melah memiringkan badannya menghadap Cleo. Jarang keduanya sangat dekat hingga Cleo dapat merasakan nafas teratur gadis itu.

Cleo tersenyum lebih mendekat dan melingkarkan lengannya pada Caramel.

Ini adalahpertama kalinya ia tidur seranjang dengan gadis tanpa melakukan kegiatan panas sejak SMP.

Hingga mata Cleo terasa berat dan ikut menyusuk Caramel ke alam mimpi.

CARAMEL & CLEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang