"Kalo acara yang sebenernya dimulai jam 24.00 terus selesainya jam berapa dong?"tanya Caramel bingung
"Jam 3 pagi"jawab Cleo santai sambil mengelus punggung Caramel lembut sesekali menciumi rambut Caramel
"Ha jam 3. Aku gak mau pulang pagi. Gak. Pokoknya gak"
"Ya ntar gue anterin, ta...."
"Woy Yo dicariin juga, ternyata lo disini"teriakan suara pria membuat Caramel lebih mengeratkan pelukannya
3 pria datang ke arah mereka berdua. Pria berambut pirang, berkaca mata dan satu lagi pria bertubuh gempal
"Elah malah pangku-pangkuan sama cewek disini, mending langsung kehotel geh. Biasanya juga gitu"teriak pria bertubuh gempal mengejek Cleo
"Gak lah guekan udah insaf"jawan Cleo menunjukan cengirannya
"Mampus lo"jawab pria berambut pirang diiringi tawa temannya yang lain
"Sapa sih tu cewek? Kok gak dikenalin" kali ini suara pria berkacamata menunjuk Caramel dengan dagunya
"Cewek gue. Lagi nangis ni anak. Kapan-kapan aja gue kenalin" jawab Cleo sambil mengecup rambut Caramel dengan sayang
"Cleo. Wah lo parah ni. Masak sampe nangis gitu yo. Wah wah... lo apain aja yo, kalo dia gak mau jangan dipaksa. Kasian"ejek pria berambut pirang
"Bacot lo pada, udah sana. Nikmatin pestanya sana-sana"usir Cleo sambil mengibaskan tangannya
"Yah mentang-mentang lagi sama ceweknya kita di usir ni" pria bertubuh gempal itu mencebikkan bibirnya
"Eh. Kalau si Cleo nakal jangan kasih mainlah"tambah salah satu cowok ya
"Elah, cewek gue masih polos. Jangan diajarin kaya begituan"sahut Cleo tak terima walau dia yakin Caramel tak akan mengerti dengan apa yang diucapkan oleh temannya itu
"Elah. Sepolos-polosnya dia, gue yakin tetep bakalan lo kasih les privat kan"ejek pria berkacamata yang didukung anggukan oleh kedua temannya
"Sekali lagi lo ngomong. Gue embat kalian. Udah sono. Ganggu aja, cari patner sendiri sono-sono"usir Cleo mulai panas
"Oke kita kesana dulu ya. Ntar kalo cewek lo udah gak nangis lagi lo nyusul ya"
Sahut temannya yang mulai berjalan menjauh. Cleo hanya mengacungkan jempolnya"Kak. Orang itu ngapain?'' Kali ini suara Caramel yang terdengar tiba-tiba masih tetap dalam posisi memeluknya
"Mana?" Tanya Cleo sambil menelengkan kepalanya
Caramel menunjuk objek yang sejak ia duduk disini membuat penasaran
"Itu"Cleo menatap objek yang ditunjuk Caramel dengan seksama karena pencahayaan yang minim
"Bercinta"Caramel langsung melepaskan pelukannya yang membuat Cleo merasa kehilangan
"Bercinta? Apa itu?"tanya Caramel menatap Cleo bingungCleo sendiri menatap Caramel dengan tatapan tak percaya. Bagaimana mungkin masih ada gadis sepolos ini.
"Bercinta itu melakukan hubungan suami istri"jelasnya
Caramel membulatkan matanya tidak percaya mulutnya sedikit terbuka. Menampilkan ekspresi kaget yang terlihat menggemaskan dimata Cleo
"Kok ngelakuin gituan ditempat kaya gini. Rame. bisa diliat orang,emang gak malu"oceh Caramel
"Disini bebas. Biasanya mereka itu orang yang gak punya uang buat nyewa kamar atau pergi ke hotel"jelas Cleo
"Kan bisa dirumah" dan lagi-lagi sebuah kepolosan Caramel yang membuat Cleo ingin pergi ke ujung dunia detik ini juga
"Itu... itu... itu... itu... itu... itu... mereka semua sedang bercinta" Cleo menunjuk ke berbagai tempat yang berbeda dan memang benar mereka semua sedang melakukan hal yang sama. mata Caramel mengikuti setiap gerakan tangan Cleo
Caramel yang melihatnya bergidik ngeri.
"Menjijikkan"gumamnyaCleo hanya tersenyum menyeringai sebelum akhirnya menarik Caramel mendekat. Menempekan kening mereka dan mengadu nafas mereka.
"Kak..."
"Diam"sahut Cleo
Mata mereka saling bertemu
"Mulai sekarang lo milik gue dan sampai kapanpun cuma milik gue. Inget baik-baik itu" entah mengapa kalimat itu keluar begitu saja dari bibir Cleo.
"Ma.. magsudnya?"tanya Caramel bingung
"Lo jadi cewek gue"tegas Cleo tak terbantahkan dengan tatapan tajamnya
"Enggak, aku gak mau. Soalnya anak satu sekolahan bilang. Cewek yang pacaran sama kakak itu cewek yang gak bener. Aku gak mau dianggap anak satu sekolahan sebagai cewek yang gak bener"jelas Caramel dengan wajah polosnya
"Gue bakalan nunjukin ke semua orang kalo lo itu beda dari semua cewek yang pernah deket sama gue"sela Cleo cepat
"Tapi aku ga..."
"Kalo lo nolak. Maka gue bakalan teriak ke mereka semua yang dateng kepesta ini kalau cewek yang duduk dipangkuan gue ini adalah Caramel anak SMA PHANDAWA" ancam Cleo sedikit berteriak
Tubuh Caramel menenggang. Ia mengedarkan pandangannya kesekeliling. Dan beberapa melihat kearahnya.
Dengan reflek Caramel langsung masuk kepelukan Cleo.
Cleo hanya tersenyum iblis. Kemudian,
Menenggelamkan wajahnya di bahu gadis itu. Memberi kecupan beberapa kali di bahu gadis itu"Gak ada penolakan, selagi lo ada disamping gue. Gak bakal terjadi apa-apa. Maka dari itu lo nurut sama gue" bisiknya lembut
"Apa ini gara-gara kejadian diruang musik waktu itu?"tanya Caramel
"Sedikit kemungkinan, iya"jawab Cleo yang tengah sibuk mengumpulkan rambut Caramel dibahu sebelah kiri gadis itu. Dan bahu sebelah kanan ia gunakan untuk menompang dagunya
"Tapi aku waktu itu gak sengaja"belanya masih tidak terima
"Itu bukan urusan gue"desis Cleo
"Kalo sahabat-sahabat aku tau gimana. Masa aku pertama kali pacaran sama cowok palyboy"kalimat Caramel bahkan masih seperti anak kelas 5 Sd
Mungkin bila orang lain yang bilang dia playboy ia akan mencaci orang itu. Namun tidak dengan gadis yang ada dipelukannya. Apalagi setelah ia mendengar gadis itu belum pernah pacaran
"Emang kenapa. Nyatanya Fafa juga pacaran sama Diega. Emang diega cowok bener, dia sama aja kaya gue"bela Cleo
Caramel melepaskan pelukannya kemudian menatap Cleo.
"Aku benci kakak"ucapnya
Cleo yang mendengar itu malah ingin tertawa. Kalimat itu sama persis seperti yang diucapkan oleh wanita yang paling ia cintai dimuka bumi ini. Yaitu bundanya.
"Terserah"jawabnya sebelum mengecup pipi kiri Caramel dengan gemas.
![](https://img.wattpad.com/cover/124821072-288-k801039.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAMEL & CLEO
Storie d'amoreCaramel adalah gadis lugu yang kelewat polos. Dengan tak taunya dunia bebas dan percintaan Cleo adalah playboy kelas kakap. Suka bermain wanita. Bermodalkan ketampana, kekayaan dan kegeniusan