JungKook POV
Aku menghela nafas kasar. Ketika aku melihat keadaan rumah yang kosong, hanya ada beberapa pembantu yang sedang melakukan pekerjaannya masing-masing. Sebenarnya, aku sudah terbiasa. Tapi, ini hari pertamaku sekolah di Seoul, dan aku harus pergi tanpa ada yang mengantarku.
Aku berasal dari keluarga kaya raya, aku satu-satunya pewaris jeon company. Namun, aku tidak pernah bahagia. Kenapa? Ibuku meninggal saat aku masih kecil dan ayahku? Dia selalu sibuk dengan urusannya dikantor. Dia menganggap tugas kantor adalah anaknya dan harus diprioritaskan.
Sedih?? Memangg...
Namun aku tidak boleh mengeluh karena aku tidak mau ibuku sedih diatas sana. Aku yakin, ibuku akan selalu menemaniku dan menjagaku selamanya.JungKook POV end
JungKook segera pergi ke meja makan untuk sarapan. Tidak ada yang menemaninya. Untung moodnya sedang baik, karena ini hari pertamanya masuk sekolah.
Ketika selesai sarapan, jungKook bergegas pergi kesekolah dengan menggunakan mobil yang diberikan ayahnya.
JungKook menyetir dengan santai karena ia mengutamakan keselamatannya. Dan apa gunanya ngebut-ngebutan?. Selama di perjalanan ia melihat keadaan Seoul yang ia rindukan.
Setelah menempuh waktu 10 menit, akhirnya JungKook sampai disekolah barunya dengan semangat yang tinggi.
"Hidup baruku kembali dimulai. Semangat JungKook.. FIGHTING" batin Jungkook menyemangati dirinya sendiri.
JungKook melangkahkan kakinya memasuki sekolah barunya "Seoul internasional high school" (ngarang). Keadaan sekolah sudah cukup ramai karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Jungkook menjadi perhatian seluruh siswi sekolah karena ketampanannya. Namun, Jungkook terlihat dingin karena ia tidak suka dengan wanita yang memandanginya kecuali, wanita yang ia cintai. Karena merasa risih, ia pun menuju ruangan kepala sekolah untuk menanyakan beberapa hal.
Chapter 2 nihhh...
Chapter selanjutnya bakal mulai ceritaa yaa.. tunggu ajaa👌Voment😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Diatas Kertas ;eunha jungkook
FanfictionHati itu seperti kertas putih, saat kau menuang tinta keatasnya, maka warnanya tak akan kembali putih seperti semula. Aku hanya takut... Takut jika kau lah tinta itu.. Dan jika memang terjadi.. Pantaskah kau menghapus tinta itu kembali?