__________________ enjoy ye!
Pagi ini, disaat semua burung tengah berkicau merdu, angin menghembuskan udara menyejukan, dan pohon menari indah. Fanya justru tengah memberengut kesal seraya memukul udara kosong dengan gemas, menghancurkan semua pemandangan indah di pagi hari ini. Wajar saja gadis itu kesal sekaligus gemas. Tadi, Disaat kakinya lelah untuk berjalan menuju halte bus yang letaknya lumayan jauh dari rumahnya, rendy dengan motor ninja putihnya berhenti di samping trotoar dan membuat bibirnya seketika sumringah.
"rendy. Kebetulan banget, gue lagi cape jalan. Ayo anterin gue ke sekolah" fanya dengan senyum sumringah dan tingkat kepercayaan diri teratasnya, menaiki motor ninja putihnya dan terduduk manis disana.
"lo ngapain?"
"naiklah. Kan lo mau nganterin gue"
"turun lagi. Tadi gue Cuma istirahat doang"
Fanya seketika melotot tajam, dipukulnya bahu rendy keras. "ah jahat banget lo. nebeng lah nebeng. Kita kan bestie. Gak asik kalau ke sekolah sendiri sendiri"
Rendy mendengus. "nenek lo salto. kita bukan bestie" ucapnya sengaja menekankan kata bestie, hingga membuat penumpang gelapnya memberengut sedih. "gue cape sumpah. Hari ini aja deh, gak lagi lagi. Kemaren gue abis syooting soalnya" masih saja fanya berusaha membujuk rendy dengan raut wajah memelas lantas menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Rendy masih tidak bereaksi melihat tingkah laku fanya, ia hanya sedikit melirik pantulan bayangan gadis itu di spion kanannya lalu mendengus pelan.
"boleh ya, sekali ini aja"fanya meminta penegasan dengan wajah yang sekali lagi, terlihat menyedihkan.
"oke"
Jawaban rendy membuat senyum sumringah fanya kembali terbit, di tepuknya bahu rendy keras penuh semangat. "berangkat kalau gitu!"
"tapi lo naik di ban-nya" rendy melanjutkan ucapannya, membuat petasan cabe cabean yang bunyinya pretektek seketika menjadi sountrack keterkejutan fanya kali ini. Gadis itu memberenggut, hendak mencari alasan atau penawaran yang menarik agar kali ini rendy mau mengantarkannya. Namun sebelum semua itu ter realisasikan, rendy telah lebih dulu menghancurkannya.
"turun"tegasnya.
Dengan lesu, fanya menuruni motor ninja putih yang entah kenapa hari ini terlihat begitu menggoda untuk dinaiki. Ah semua ini gara gara syooting film action bersama penjajah kolot itu kemarin. Terus saja fanya merutuki penjajah itu, juga merutuki preman sialan itu yang membuat jasmani serta rohaninya menjadi begitu lelah.
"lo gak nyesel? Nanti gue bisa diculik nih"
Rendy membuka kaca helmnya, sedikit menampilkan raut wajah datarnya dengan sebelah alisnya yang terangkat. "yakin mereka bakal nyulik lo?kalau gue jadi mereka, dikasih gratis pun juga ogah"ucapnya sarkas, menutup pembicaraan mereka di pinggir jalan tersebut.
Tanpa memberikan fanya waktu untuk memprotes atau minimal menendang motornya hingga tersungkur di trotoar, motor rendy menderu keras hingga sedetik setelahnya tanpa mengucapkan kalimat apapun, motor putih itu melesat cepat menghambur di keramaian jalan raya ibu kota. Meninggalkan seorang gadis yang tengah menatap motornya yang perlahan menjauh dengan penuh kegemasan.
"untung gue gak bawa celurit"
*************
Peluh telah membanjiri wajahnya juga seluruh tubuhnya yang sedari tadi terus menerus berlari berkejaran dengan waktu. Begitu kakinya telah menginjak pelataran sekolah dan melihat keberadaan gerbang hitam kokoh yang menjulang tepat beberapa meter di depannya, kecepatan berlarinya bertambah. Tidak dipedulikannya penampilannya yang kini terlihat berantakan dan berkeringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNDERCOVER (karna tidak ada manusia yang semurni kelihatannya)
Novela Juvenilmereka sang pemilik masa depan, masa lalu, juga masa kini. pemilik rumah dari setiap tamu yang bersiap mengetuk pintu hati. mereka salah satu ranting pohon yang terjatuh lalu terinjak dan patah dari sebuah batang pohon yang kokoh. mereka yang tengah...