Had been revised
"Nana!" teriak Nadine memanggil dari ujung koridor.
"Hei!" balasnya.
"Oh itu yang namanya Nana." bisik perempuan di depan kelas.
"Emang kenapa si?" tanya yang lain.
"Itu dia yang matematika sama fisikanya dapet nilai seratus"
Audrina memantapkan langkahnya dengan senyum bahagia menuju ujung koridor. Rambut ikalnya yang terurai cantik menambah pesona kecantikan alami. Berbagai bisikan, gosip, dan pujian memenuhi koridor. Audrina Trixie, ranking satu teratas jurnal penerimaan siswa baru. Namanya mulai populer diseluruh kelas sepuluh SMA Harapan setelah Pak Wawan mengumandangkan namanya sebagai peraih nilai sempurna tiga mata pelajaran, matematika wajib , matematika peminatan dan fisika.
Sambil mengendong ransel pink-nya, Nana melempar pandangan sinisnya pada kerumunan siswa yang menggosipkannya. Entah siapa yang menyebar gosip jika nilai sempurna yang didapatnya adalah hasil menyontek.
"Hei, lo Audrina ya?" sapa Felisha menghalangi langkah Nana.
"Iya kenapa?" Nana memberhentikan langkahnya.
"Ati ati. Disini ga cuma lo yang paling pinter." bisik Felisha lirih di telinga Nana.
Gadis itu hanya tersenyum. Ia tidak menghiraukan sama sekali ucapan Felisha. Tak terhitung berapa banyak orang-orang yang sudah berusaha menciutkan dirinya.
"Fine, haters gue nambah" Gumamnya.
***
MY CONQUEROR
KAMU SEDANG MEMBACA
My Conqueror [REVISI]
Teen FictionAudrina, cewek pelupa bahkan dengan kaos kakinya sendiri kecuali rumus matematika. Gak pernah pacaran dan ga akan pacaran kecuali kalo ada maksud tertentu. Arthur, cowok introvert yang menyimpan banyak rahasia. Nana suka ganggu dan bikin masalah...