"Emang lo orang? Perasaan lo iblis yang nyamar jadi manusia deh,"
-It's not Fine-
Joy baru saja menyelesaikan tugasnya di ruang OSIS, Ia harus menyelesaikan beberapa tugas OSIS.
Joy mengunci pintu ruang OSIS dan menyimpannya, lalu Ia mengedarkan pandangannya ke sekolah.
Sekolah sudah kosong mengingat ini sudah beberapa jam setelah jam pulang sekolah.
Joy berjalan menuju parkiran, di sana Ia bisa melihat satu mobil yang masih terpikir. Tentu saja Joy mengenal mobil itu.Nyatanya sekolah mereka di larang membawa mobil, hanya satu-satunya orang ini yang berani membawa mobil.
Memangnya siapa yang berani memarahi Darren, anak pengusaha terkenal dan kaya, juga cucu pemilik sekolah?
Joy mengeluarkan kunci motornya dan berjalan menuju motornya.
Namun pandangannya seketika menajam, Ia melihan ban motornya yang bocor. Sial, ulah siapa ini?
Joy mengambil handphonenya, tapi lagi-lagi sial, handphonenya habis baterai.
Joy tampak berpikir sebentar, Ia melihat ke arah jam tangannya dan melihat jarum yang menunjukkan pukul 5.
Di mana Ia bisa menemukan taksi pada jam ini? Apalagi biasanya di sekitar sekolah jarang lewat taksi-taksi jam segini.
Saat sedang asyik berpikir tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya membuatnya sontak terkejut.
Joy menoleh dan mendapati wajah yang sangat sedang tidak ingin Ia lihat sekarang.
"Belom pulang?"tanya Darren.
"Punya mata gak? Udah tau gue di sini ya berarti belom pulang,"ketus Joy.
Darren mengalihkan pandangannya ke motor Joy. "Kenapa tuh ban motor,"kata Darren sambil tersenyum miring membuat Joy yang melihatnya kesal.
"Gak usah ganggu lo!"
"Yah, padahal baru aja mau nawarin pulang bareng. Mumpung lagi baik nih,"
"Ogah!"
"Lo mau nunggu sampe kapan juga ban lo gak akan bener sendiri,"
"Yaudah gue bisa nyari ojek online"
"Cewek gak baik malem-malem begini naik ojek online,"
"Bodo amat,"
"Kenapa gak hubungin aja?"
"Hp gue mati,"
"Bego, terus lo mau hubungin ojek online pake apa? Pake buku?"
Joy terdiam, benar juga.
"Ya nyari taksi kan bisa,"
"Taksi mana ada lewat jam segini,"
"Ya pokoknya gue gak mau sama lo,"
"Gak takut apa lo kalo ada penjahat? Apalagi kan malem-malem di sini sepi banget, orang gak akan tau kalo ada preman, penculik, atau—"
"Bacot lo!"kata Joy kesal.
"Makanya pulang bareng gue aja,"kata Darren sambil menaik turunkan alisnya. "Motor lo ntar gue suruh bengkel langganan gue bawa deh,"
"Ingat, gue balik sama lo karena terpaksa doang!"kata Joy lalu tanpa permisi melangkahkan kaki menuju mobil Darren.