Lay Me Down

174 7 1
                                    

"no words can explain the way im missing you"

Kimberly menjawab hal yang semua cewek pasti jawab jika ditanya begituan. Ya, dia menjawab ya.

Air mata ini mulai menderu, bersama munculnya rona merah di pipiku, tapi tak ada satupun yang menyadarinya. Kumencoba menghapus air mataku, namun tetap tak bisa kuderu tangisan didalam hatiku.

"always there is someone will be care about you without you knowing.. "

•••

secemburu apapun bulan terhadap matahari. Bulan tetap mengelilingi Matahari dan tidak pernah berpaling darinya

5:00
Sabtu pagi indah dihiasi titik embun di dedaunan dan aroma khas pagi. Kicauan burung diatas pohon cemara, bernyanyi menyambut pagi yang berbeda ini.

Notifikasi hp ku berbunyi sambil menampilkan tanda bahwa daritadi Rian menelefon ku.

"Ya? Ada apa nelfon pagi pagi? Hoamm " sapaku kepadanya sambil menguap.
"Hehee loe baru bangun tidur? "
"Iya nih. Kenapa? "
"Nanti jam 10 gue jemput lo ya"
"Ngapain? Nanti Kim marah sama gue, bisa mampus aku."
"Hahaha... Takut banget sih. Kim gak bakalan marah. Kan Kim juga ikut. "

ha?

"Jadi loe mau jadikan gue nyamuk haa??!! "
"Ihh bukan gitu Sar. Kan gua baru jadian tuh. Loe kan udah lama jadi sahabat gue. Supaya ada kawan Kim bicara, biar gak krik. "
"Hmm... Yaudah iya. Udah ya, gua mau bersihin rumah, udah mirip kapal pecah nih. "

•••

Jam 10 tepat, mobil Rian udah parkir didepan rumah gua. Aku masuk dan melihat Kim disamping Rian, dengan tangan mereka yang saling berpegangan, bagai senja dan langit...

"Sar, tempat makan enak gaya vintage dimana? toleh Rian dari bangku depan.
"Di sana,belok kiri lurus aja, ada cafe baru, Shy Cafe kayaknya. "
"Oiya! Gua tau itu, Sar. " jawab Kim dengan logat Baratnya sambil menolehkan kepalanya kearahku.
"Loh tau, Honey?" ucap Rian sambil menatap pacarnya dengan mata bulat coklatnya.

they look so romance, so how bad im if i say my feel to you when you happy with her...

Sampailah kami di cafe bergaya vintage yang disetiap dinding nya terhiasi kaca, dengan sentuhan warna soft dan sofa panjang menghiasi dalam cafe, tak lupa lagu melo melengkapi keindahan cafe ini. Seperti sengaja diciptakan demi Rian dan Kim...

Canda tawa mengiringi siang itu. Canda tawa dari Rian, yang ditunjukkan kepada Kim. Mata bulat dan aroma khas Rian yang selalu membuatku jatuh cinta, telah menjadi milik orang lain.
trust me, i want to cry every time everywhere, like you wanted something but isnt going to happen...

•••


Apa Kabar, Senja Ku? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang