you

134 5 1
                                    

....loe harus tau Gab, gua gak pernah cerita soal cinta cintaan sama loe atau Rian kan? Yaa.. Itu karna gua sayangnya sama dia, dia cinta pertama gua! Rian! Dia yang bisa ngubah gua yang tomboy, gatau style kekinian, gak pernah pake dress,  apalagi make up-an."

"tapi kan Sar, lo harusnya... " kata kata Gaby terpotong karena kehadiran mbak waiter yang membawakan coffee late ku, milk shake Gaby dan banyak snack yang kami pesan.

"makasih ya mbak. " ucapku pada mbak waiter tadi seraya melemparkan senyuman kecil.

"kayaknya Gaby udah lupa nih sama yang mau dibilangnya... "ucapku dalam hati sesambil melirik Gaby yang asyik menyeruput milk shake nya.

•••

18:46

Gue udah di gerbang rumah gue, mencoba ngambil kunci yang terselip dalem banget. Yapp, i got it!
Rasanya lelah tak karuan huftt. Yaa tampaknya gua sendirian di rumah lagi dan lagi.

"apa ya yang enak dilakuin kalo bosen sendirian?" ucapku dalam hati sambil mengecek makanan dalam kulkas.

Kuulurkan tanganku pada coklat kismis kemudian menjelajahi freezer dan mendapati ice krim cones yang tampaknya bisa menemaniku melewati malam ini.

Gimana kalo nulis diary?


20:53

"Ada yang harus dilepaskan untuk mempertahankan yang terbaik
Bukan berarti yang dilepaskan itu tidak baik
Namun untuk apa terus mengharapkan sesuatu,
yang bahkan tidak tahu sama sekali tentang keberadaan kita

Kau adalah salah satu yang terbaik untuk aku kagumi pada saat itu
Mungkin lebih baik tetap mengagumimu secara diam-diam hingga waktu yang tepat
Dan ini lah waktu yang tepat untuk engkau mengetahui semuanya,
waktu di mana aku memilih untuk berhenti dari perjuangan yang bahkan tidak kau ketahui

Aku di sini sama sekali tidak merasa tersakiti
Bahkan merasa bersyukur karena aku pernah jatuh hati pada sosokmu
Cara bicaramu, senyuman manismu, caramu memperhatikanku
Sosok yang tidak pernah absen menebarkan senyuman bahagia

Saat ini aku ingin belajar jatuh cinta kepada diriku sendiri terlebih dahulu
Belajar merelakan sesuatu yang tak akan pernah aku dapatkan
Dan belajar membedakan mana yang seharusnya aku genggam dan kulepas

Detik ini aku memutuskan berhenti dari segala hal tentangmu
Tidak akan ada lagi gangguan dariku yang akan kau lihat
Karena raga dan hatimu terlalu jauh untuk bahkan sekedar kupeluk.

Sometimes when I think of you, I wonder whether you’re alone or not. It’s bittersweet, this musing; part of me cries out in agony at the were thought of you with someone else, but I still want you to be happy. Your happiness is more important than my heartbreak, even if it means you’ve found another.

In the end, I’d give you up, let you go, say goodbye to even the phantom of you in my mind, if it meant that you’d be okay. I’d hide away the pieces of my mangled heart, bury the memories of you deep in my soul, smother the voice that whispers your name late at night. I’d push my feelings aside, even if it wounds me, even if it kills me, for you.”

You deserve to be happy, even if it’s not with me."

Jujur, aku meneteskan air mata saat menulis kata demi kata, kalimat demi kalimat ini. Rasanya gak bisa diungkapkan pakai kata kata.

Walau pun kita gak sampai di fase pacaran, tapi,
ada keinginan terbesar dalam hatiku, kalau kamu bisa mengungkapkan atau mengucapkan apakah kamu juga mencintaiku?
Bisakah kau ucapkan sekarang?
Agar kutahu, sampai kapan kuharus menunggu untukmu...

Apa Kabar, Senja Ku? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang