31

1.8K 32 0
                                        

Yai haidar ali = ya sudah,kalian lanjutin makannya.abah mau kebelakang dulu sebentar.
gus jalal menganggukan kepalanya.hiasan senyumnya menjawab sapaan yai haidar ali.lalu,berlalulah romo yai haidar ali meninggalkan ruang tamu itu.gus jalal melanjutkan makannya.setiap suapan demi suapan di mulutnya mengantarkan pikirannya menuju dimensi kenangannya bersama nila nihayah.cita rasa,kehambaran hatinya,mencipta beribu extase cinta yang telah dia coba redam dalam gejolak kehidupannya.sampai pada suapan terakhirnya,kenangan itu tetap hangat menyapa.
Selesai makan,gus meneguk air putih itu.lalu menyeruput kopi hitam itu.rasa pahit itu berpadu dengan rasa pahit di hatinya.pikirannya menerawang jauh,pikirannya ingati kenangan lama bersama nila nihayah.bercampur dengan rasa penasaran akan tentang kisah cinta abahnya zidnan ali dengan neng humaidah.sampai sebuah tepukan tangan di bahunya membuyarkan lamunannya.guuuss'' sapa neng nadia.
jalal = dalem ndoro.
nadia = kok malah ngelamun tho?
jala = (tersenyum)
lalu,gus jalal mengambil rokok dari dalam sakunya.mengambil sebatang lalu menyulutnya.di hisaplah rokok itu perlahan lahan.
nadia = mbok nggak usah ngerokok tho gus!
jalal = apa nay?
nadia = nay?
jalal = ( waduh,ketahuan niki )
nadia = nay itu siapa gus?
jalal = hmmmm...apanya yang nay ndoro?
nadia = nggak,tadi aku dengar panjenengan bilang nay.nay itu siapa?
jalal = nad maksudnya.mungkin kamu salah dengar ndoro.
nadia = ehem ehem..orang aku jelas jelas dengarnya nay kok.
jalal = ( tersenyum ).
nadia = ab ( ingin berteriak,tetapi mulutnya di bungkam oleh gus jalal)
jalal = sssssttttt,jangan teriak teriak ndoro.
nadia = salahnya nggak mau cerita .
jalal = (tersenyum)
nadia = ya sudah kalau guse nggak mau cerita.tetapi mbok berhenti ngrokok tho gus.
jalal = injih ndoro.nanti suatu saat aku berhenti ngrokok kok ndoro.
nadia = kapan?
jalal = iya nanti,kalau rokoknya udah habis.
nadia = iiiikkkkhhhhh,jenengan niku.
nadia,suara mengagetkan gus jalal dan neng nadia fauziah.
nadia = dalem bah.
yai haidar ali = kalau habis makan cepat di beresin tho!
nadia = injih bah.
berlalulah neng nadia sambil membawa gelas dan piring yang telah kosong.gus jalalpun,buru buru mau mematikan rokoknya.tetapi,di cegah oleh romo yai haidar ali.
yai haidar ali = mbok ngak usah di matikan tho gus.eman, masih panjang.
jalal = hmmmm...maaf pak dhe. nggak enak sama pak dhe,khan hari ini pak dhe lagi puasa.
yai haidar ali = ha ha ha...owalah bagus cilik bagus cilik.
jalal = (tersenyum)
yai haidar ali = sudah terusin ngrokoknya saja bagus cilik.pak dhe nggak apa apa kok bagus cilik!
gus jalalpun meyeruput kopi lagi.sedotan demi sedotan sebatang rokok itu menimbulkan sebuah irama desahan tersendiri.detik demi detik kebisuan menghampiri.hanya kepulan asap menyaksikan melodi perjalanan kehidupan manusia.mungkin termarjinalkan,dari rasa cinta dan kekangenan yang tak tersampai.sampai,suara yai haidar ali memecah kebisuan itu.
yai haidar ali = abah mu itu ganteng.ketawad
hu'annya,kelimpadtannya,ketulusan senyumnya.ketinggian adabnya.sering membuat yang lain terpukau.terutama perempuan.makanya,tidak mengherankan kalau dia terkenal di kalangan santri putri.
jalal = (tersenyum)
yai haidar ali = huuuuffffttttt(menghela nafas panjang).tetapi,itu semua malah menjadi sebuah ujian tersendiri untuk abah mu.saat bu nyai idris ghozali menemukan surat cinta neng humaidah untuk abah mu,zidnan ali.menyebabkan abah mu keluar dari komplek ndalem.
jalal = lho,kok malah abah yang di keluarkan dari ndalem tho pak dhe?
yai haidar ali = ceritanya panjang bagus cilik.tetapi,abah mu mengalah dengan keluar dari ndalem.demi menjaga nama baik romo yai idris ghozali.dia rela,meski di cap orang yang tak tahu diri dan di anggap di keluarkan dari ndalem karena kekurang ajarannya.
jalal = hah (mlongo).
yai haidar ali = ceritanya begini bagus cilik.suatu pagi,bu nyai idris ghozali bersih bersih kamar neng humaidah.waktu itu,neng humaidah masih sekolah.ketika bu nyai menemukan sebuah surat dengan amplop warna merah jambu.di bawah bantal neng humaidah.itu adalah surat cinta untuk abah mu gus.kira kira bunyi surat itu
assalammu'alaikum .
bismillahirrohmanirrohim
teruntuk kang zidan.
Kang,maafkan humai kang.aku telah berusaha menekan rasa ku tetapi aku tak mampu.aku berusaha berlari dari kenyataan,tetapi rasa itu semakin menghujam dalam.ku coba tepis,ku coba tak menghiraukan.tetapi,sketsa wajah mu semakin kuat menghias di dinding hati ku.humai harus bagaimana tho kang? tolong humai kang.
Kang zidan,mungkin engkau akan mentertawakan aku.mengejek ku atau menghina ku.tetapi itu tak akan merubah semuanya.bahwa engkau telah merubah sudut pandang ku akan kehidupan ini.engkau yang santun penuh kelembutan,lucu,dewasa dan bijak dalam menyikapi setiap permasalahan.membuat aku selalu menyebut nama mu dalam setiap lantunan do'a do'a ku kang.jujur,aku berharap engkaulah yang akan menjadi imam ku.mengajari anak anak kita kelak,kidung agung kemuhammadan.sajak cinta para ambiya' dan romantika cinta para muhibbin 'arifin.
Aku harus bagaimana?aku bingung kang.banyak hal yang ingin aku tulis untuk mu.banyak hal yang ingin aku ceritakan kepada mu.tetapi aksara demi aksara ini tak mampu mewakili tentang apa yang aku rasa.aku hanya bisa berharap,engkau mau menjadi sulaiman ku.saat balqis ini tersesat akan jalannya.aku berharap ,engkau mau menjadi muhammad ku.saat aisyah ini masih lugu dalam memahami kehidupannya.aku berharap,engkau mau menjadi aly ku.saat fatimah ini ingin selalu bercengkerama dengan cinta dan ilmu.aku berharap dan selalu berharap.karena itu adalah batasan manusia ku.
dari
humaidah
wassalammu'alaikum
jalal = (menatap tajam ke arah romo yai haidar ali) kok pak dhe bisa tahu isi surat itu?
yai hai dar ali = ooowwwhhhh,itu surat di kasihkan beberapa tahun kemudian oleh neng humaidah.setelah abah mu menikah dengan ummi mu,nurifatul afifah.
jala = ( aku bisa merasakan apa yang engkau rasakan bah.bahkan,rasa sakit mu itu juga menyesakkan dada ku ).
yai haidar ali = akhirnya,suatu hari abah mu di panggil oleh romo yai idris ghozali.
***
yai idris = kang,maaf sebelumnya kang.
zidan = lho,ada apa tho kyai? kok tiba tiba minta maaf?
yai idris = mungkin engkau sudah mendengar tentang humaidah.
zidan = injih kyai.tetapi nyuwun dalem sewu sak derenge.saestu kulo mboten gadah maksud nopo nopo dumateng keluarga meniko kyai.
yai idris = iya kang,saya tahu.sebenarnya kalau saya itu juga ridho jika engkau bisa menjadi bagian keluarga ini.tetapi,pamannya humaidah.kakak ipar ku cuma mau kalau keponakannya menikah dengan seorang gus.untuk menjaga nasab.ibunya humaidah juga maunya seperti itu.
zidan = injih kyai.dalem ngerti kok kyai.
yai idris = aku bingung kang.karena pamannya humaidah juga telah mencarikan calon untuk humaidah.dia seorang putro kyai,namanya aliyyudin ahmad baidhowi atau biasa di panggil gus dhowi.padahal humaidah juga masih kelas 2 aliyah.
zidan = (tertunduk tanpa jawab).
yai idris = huuuuffffttttt ( menghela nafas panjang )
*****
jalal = lho,khan abah tinggal bilang saja ke romo yai idris ghozali.bahwa abah adalah putra dari mbah yai muhammad hasyim ali atau cucunya romo yai abdulloh ali al haj.
yai haidar ali = masalahnya tak semudah itu bagus cilik.pak dhe dulu juga menyarankan seperti itu.tetapi abah mu,tetap keras kepala.dia tak mau menjual nama besar keluarganya, hanya untuk mendapatkan sepercik keindahan dunia.
jalal = terus,sikap abah bagaimana pak dhe?
yai haidar ali = abah mu matur sama romo yai idris ghozali.
****
zidan = nyuwun dalem sewu kyai.biar tidak semakin luas fitnah yang berkembang di sini.demi keutuhan keluarga di sini.biar saya saja yang keluar dari ndalem kyai.
yai idris ghozali = lho,aku nggak ngusir sampeyan dari ndalem kang.
zidan = injih kyai.dalem ngertos.tetapi ini buat kebaikan semuanya kyai.terutama teruntuk neng humaidah.dia masih terlalu polos dalam mengenal cinta.biar dengan kejadian ini.neng humaidah bisa lebih dewasa lagi dalam menyikapi kehidupan ini kyai.
yai idris ghozali = lho,kok malah rumit begini tho kang.kamu tetap di ndalem saja.biar nanti saya yang ngomong sama ibunya dan pamannya humaidah.
****
jalal = lho fitnah apa tho pak dhe?
yai haidar ali = iya banyak santri yang istilahnya menyalahkan sikap neng humaidah.di anggap sebagai perempuan murahan,karena telah jatuh cinta sama santrinya abahnya sendiri.
jalal = bukankah itu manusiawi tho pak dhe.sama seperti sayidatina fatimatuz zahro jatuh cinta sama sayidina aly karomallohu wajhah.atau kisah cinta putri nabi syu'aib yang cinta sama nabiyulloh musa 'alaihissalam.
yai haidar ali = pak dhe juga enggak begitu tahu tentang detailnya bagaimana bagus cilik.
jalal = terus abah bilang apalagi pak dhe?
yai haidar ali = abah mu bilang
****
zidan = mboten usah kyai.dalem nggak mau membuat bu nyai sakit hati.apa yang sudah di berikan keluarga ini sudah sangat besar.aku tak mungkin bisa membalasnya kyai.demi kebaikan dan keutuhan keluarga ini.demi alloh,aku nggak akan menikahi neng humaidah.ini janji ku.
yai haidar ali = astaghfirulloh hal 'adhim.istighfar kang.hati hati kalau ngomong.
zidan = astaghfirullohal 'adhim ...maafkan kelancangan saya kyai.saya cuma enggak mau kyai bertengkar terus dengan bu nyai.gara gara kyai sering belain saya.
yai idris = aku nggak menyalahkan mu kang.karena kamu memang tidak salah dalam hal ini.tetapi,jika itu sudah menjadi keputusan mu.aku nggak bisa mencegahnya. ketahuilah,bahwa kamu adalah santri ku.dan aku benar benar ridho engkau menjadi santri ku.aku cuma bisa mendo'akan.semoga kelak kamu ngunduh kamulyan.benar benar menjadi orang yang di mulyakan alloh beserta anak keturunan mu.
zidan = amin..matur nuwun sanget kyai(mencium tangan romo kyai idris ghozali).
***
jalal = terus,apa setelah kejadian itu.apa tidak ada yang tahu kalau abah itu putranya mbah yai hasyim ali?
yai haidar ali = setelah setahun lamanya.abah mu juga sudah mau boyong.barulah kakek mu datang mengunjungi abah mu bersama ndoro habib.
jalal = lho,berarti selama mondok.kakek nggak pernah jenguk abah di pondok?
yai haidar ali = (menggeleng gelengkan kepala)
jalal = lho kok,kenapa pak dhe?
yai haidar ali = itu permintaan abah mu bagus cilik.
jalal = ( ya alloh bah bah).
yai haidar ali = ketika mau boyong.barulah kakek mu mengunjungi abah mu bersama ndoro habib.waktu itu,kakek mu sering di ajak ikut ngisi pengajian oleh ndoro habib.jadi sekalian mampir di pondoknya romo yai idris ghozali kalau tempat pengajiannya tidak jauh dari situ.
****
ndoro habib = assalammu'alaikum yai idris.
yai idris = wa'alaikum salam warohmatulloh.
yai idrispun merangkul ndoro habib.
ndoro habib = pondok mu tetap tidak berubah setelah sekian tahun lamanya yai idris.
yai idris = ha ha ha....ya begini ini gubugnya orang faqir bib.
ndoro habib = mbok iya jangan begitu.
yai idris = injih bib,bagaimana kabar keluarga panjenengan bib?
ndoro habib = alhamdulillah baik semuanya yai idris.
yai idris = niki wau kiyambakan njih bib?
ndoro habib = ooowwwhhh...ini tadi bersama yai hasyim.
yai idris = yai hasyim sinten kyai ?
ndoro habib = itu lho,cucunya romo yai husein ma'ruf al haj.masih ada hubungan saudara sama abah saya.
yai hasyim = assalammu'alaikum
wa'alaikum salam kyai..jawab kyai idris.ketika kyai idris hendak merangkul yai hasyim.dengan buru buru romo kyai hasyim malah menyalami lalu mencium tangan kyai idris.
yai idris = allohu akbar....jangan begitu kyai( yg langsung mengangkat tangannya yang masih bersalaman dengan tangan yai hasyim.lalu,romo kyai idris mencium tangan romo kyai hasyim ali ).
ndoro habib = hayo masuk ...aku sudah tidak sabar minum kopi sama kangen dengan sambel terongnya )
yai idris = injih monggo ndoro habib ....
lalu,ketiga kyai itupun masuk rumah.tak ketinggalan sopirnya ndoro habib juga ikut serta.sesampai di dalam rumah.yai idris pun mempersilahkan para tamunya untuk duduk.setelah itu,yai idris berpamitan untuk pergi belakang sebentar.mencari menantunya.di dapatinya menantunya sedang membaca kitab di depan kolam ikan di belakang rumahnya.
yai idris = zamrozi baqir.
gus rozi = injih bah.
yai idris = tolong panggilkan kang zidan sekarang juga.suruh bikin kopi sama masak sambel terong buat tamu agung.
gus rozi = memangnya siapa yang datang bah?
yai idris = itu,ndoro habib sama saudaranya romo yai hasyim ali.
gus rozi = bagaimana kalau yang masak saya saja bah?
yai idris = ndoro habib itu sukanya masakan sama buatan kopinya kang zidan.jangan sampai beliau kecewa zamrozi.
gus rozi = injih bah.pangapuntene sanget.
lalu masuklahlah romo kyai idris ke dalam rumahnya.ngobrollah beliau bertiga ini.kadang candaan juga menyertainya.sesekali,ndoro habib cerita tentang hal hal yang lucu yang pernah di alaminya.atau sesekali bercerita tentang masa lalu.sampai,suatu waktu suara yai hasyim membuat semuanya diam untuk menyimak kata kata romo kyai hasyim.
yai hasyim = maaf sebelumnya kyai idris.kalau di izinkan,saya mau meminta salah satu santri ne panjenengan kyai.
yai idris = di sini santri ratusan kyai.jangankan satu,sepuluhpun aku kasih kyai.
yai hasyim = mboten kyai.satu saja sudah cukup.
yai idris = nopo ajenge dipun pundut jadi menantu tho yai hasyim?
yai hasyim = ( tersenyum )
assalammu'alaikum.suara gus zamrozi baqir yang datang sambil membawa kopi, yang di ikuti oleh kang zidan yang membawa nasi serta membawa sambel terong dalam sebuah wadah.kalu,gus zamrozi baqirpun setelah meletakkan kopi.langsung menyalami ndoro habib dan romo yai hasyim ali.tetapi tidak dengan kang zidan.beliau setelah meletakkan nampan langsung menyalami dan mencium tangan romo kyai idris.lalu duduk di dekat romo yai idris,dengan duduk seperti tahiyat awal sambil menundukkan wajahnya.
ndoro habib = aku heran sama santri mu yang satu ini yai idris (menunjuk ke arah kang zidan ).
yai idris = memangnya kenapa bib?
ndoro habib = kok serasa enggan berjabat tangan dengan ku yi.padahal aku kesini sudah beberapa kali.
zidan = ( tersenyum sambil menoleh ke arah romo yai idris ghozali )
yai idris = ( tersenyum sambil menganggukan kepalanya)
lalu,kang zidanpun bangkit dan sungkem sambil mencium tangan ndoro habib.
zidan = maafkan saya ndoro habib.
ndoro habib = jadi,untuk bersalaman dengan ku saja,kamu harus meminta izin gurumu tho kang kang.
kang zidan pun bangkit.sambil tersenyum .lalu dia pun bangkit dan sungkem serta mencium tangan romo kyai hasyim.kyai hasyim,mengelus elus kepala kang zidan yang terbungkus kopyah.lalu,yai hasyim menoleh ke arah yai idris.lalu,yai hasyimpun berucap
yai hasyim = santri yang ini saja yang aku minta kyai.
yai idris = apa kira kira kang zidannya mau tho yai hasyim?
yai hasyimpun masih mengelus elus kepala kang zidan.dengan perlahan,yai hasyimpun berucap
yai hasyim = apakah kamu mau meneruskan perjuangan abah mu ini gus nan ali?
gus rozi = apa ? gus nan ali?
yai idris = gus nan ali?

Balada Cinta Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang