Berlakunya peraturan

5.8K 281 95
                                    

Author POV
Setelah kedua temannya pergi dan Pierre melarangnya ikut dengan mereka, Keyra hanya bisa duduk lemas tak berdaya di kursi meja makan. Pandangannya tak lepas dari sebuah kertas yang ada dihadapannya ini. Menurutnya, ini pasal dan peraturan terbodoh yang pernah ia lihat. Bagaimana tidak bodoh? Jika isinya seperti ini:

Pierre Andreas sebagai pihak pertama.

Keyra Bellvania sebagai pihak kedua.

Dengan ini menyatakan bahwa dengan adanya pasal pasal dan peraturan ini pihak kedua akan mematuhi setiap perintah dari pihak pertama.

Berikut pasal beserta peraturannya:

Pasal I

Pihak pertama selalu benar.

Pasal II

Jika pihak pertama salah, maka kembali pada pasal I

Peraturan:
1. Pihak kedua tidak diperkenankan keluar malam tanpa izin dari pihak pertama dan harus disertai keterangan yang jelas. Setiap hari akan dianter - jemput. Jadi, tak ada alasan untuk keluyuran pulang kuliah.

2. Pihak kedua hanya akan memegang uang saku kuliah secukupnya. Tidak lebih dan tidak kurang.

3. Setiap malam, pihak kedua harus menghabiskan waktunya untuk belajar.

4. Penggunaan gadget pihak kedua akan dibatasi. Terutama kegiatan ngegame, chatting, DLL.

5. Dan yang paling penting pihak kedua tidak boleh protes atas apapun perintah yang diberikan pihak pertama. Kalau protes, pihak kedua akan dididik secara militer.

"Arrghhh...." Keyra menggeram frustasi.

Tiba tiba kepalanya tersentak, karena tangan yang ia gunakan sebagai penopang sudah tergeser. Ia menengadahkan kepalanya.

Ketika ia melihat sang pelaku, ia hanya bisa memutar bola matanya dan mendengus sebal. Sang pelaku dengan santainya melemparkan kulit kacang ke kepala Keyra.

"Iihhh... Ngapain sih lo?! Ga ada kerja an apa? Udah ngelarang gua pergi, bikin gua nunggu sejam lebih sampe kaki gua gempor, dan sekarang masih ngisengin gua lagi? Iya?"

"Kerjaan saya kan ngurusin kamu, sayaaangg," ucapnya sambil mencubit pipi Keyra dengan manja. Ia pun menarik kursi dan duduk disamping Keyra.

Keyra menepis tangannya kasar "apaan sih lo?!"

Cowok kayak gini nih yang mesti dibinasakan, batinnya dalam hati.

Keyra menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi sambil menghela nafas berat "Ngapain si lo buat peraturan bodoh kayak gini?"

"Bodoh? Saya rasa kelakuan kamu selama ini yang bodoh. Bukan peraturan saya," ucapnya santai sambil mengunyah kacang kulit. Keyra memutar bola matanya jengkel. Ia sudah tak punya tenaga lagi untuk berargumen dengan Pierre.

Kesunyian pun menyelimuti mereka berdua. Tak ada dari mereka yang mengatakan sepatah kata pun. Keyra sibuk mengutuk Pierre dalam hati, sedangkan Pierre asik menikmati kacang kulit yang ada di tangannya.

Setelah kacang nya habis, ia pun mengumpulkan seluruh kulit kacang lalu mengepalnya di tangan kiri. Ia pun bangkit dari tempat duduknya. Lalu berkata, "inget! Ga boleh protes!" Ia beranjak pergi dari tempat nya berdiri.

Sebelum pergi, ia pun berbalik badan "buanglah sampah pada tempatnya," ia melempar seluruh kulit kacang yang ada di tangannya ke kepala Keyra. Lalu dengan santainya, Pierre berlalu meninggalkan Keyra.
"Iiiihhhh.... Pierreeeeeeeeee. Kampret lo!"

---
Pierre POV

Aku menggeleng gelengkan kepala melihat Keyra masih tidur dengan lelapnya diatas kasur. Padahal, jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Walaupun hari ini Keyra masuk jam 8, setidaknya ia harus sudah bangun untuk siap siap.

Sang AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang