Nineth

109 13 0
                                    


Suga menatap tajam Chanyeol.

"Kau pikir aku akan takut dengan tatapan mu itu, eoh" Chanyeol menunjuk Suga. Suga pun langsung menarik Wendy.

"Apa kau tidak malu atau kau tidak punya malu?" tanya Suga.

"Kau seperti psikopat, hyung. Di luaran sana masih banyak wanita yang bisa kau jadikan pacar, jangan kau jadikan Wendy seperti sasaranmu saja" Suga menarik kerah baju Chanyeol.

"Ya. aku bisa dibilang psikopat semua itu karena dia" Chanyeol menunjuk Wendy yang berada di belakang Suga.

Wendy menatap sendu Chanyeol. Wendy merasa bersalah kepada Chanyeol, mungkin karena dia Chanyeol seperti ini.

"Oppa, mianhae. Sejak awal aku tidak akan menyangkan seperti ini, jika aku bisa membaca masa depan maka aku akan berharap tidak akan pernah mengenal oppa" ucap Wendy.

"Apa aku begitu menyeramkan di mata mu?" tanya Chanyeol yang emosinya mulai mereda.

"Ani, oppa orang yang baik, maka dari itu aku berharap oppa juga mendapatkan wanita yang baik" Wendy mengelus lengan Chanyeol.

"Tapi, aku sangat mencintaimu, Wan" Chanyeol menatap Wendy dalam.

"Sekali lagi, mianhae. Mungkin aku bukan yang terbaik untuk, oppa. Dan oppa juga tahukan bahwa aku sudah memiliki Suga oppa" 

"Mian, jika selama ini aku hanya melukai hatimu, seharusnya aku melindungimu" Chanyeol memeluk Wendy. Wendy pun membalas pelukan Chanyeol yang dianggapnya seperti kakak laki-lakinya sendiri. Setelah memeluk Wendy, Chanyeol juga memeluk Suga.

"Mianhae" ucap Chanyeol.

"Tidak apa-apa, hyung" Suga mengelus punggung Chanyeol.

"Aku berharap kalian akan selalu bersama dan berakhir di sebuah altar" 

"Gomawo, hyung"

Tiba-tiba......

"Ige mwoya?" Seulgi terbangun dari mimpi indah saat mendengar pertengkaran Suga dan Chanyeol.

"Aniyo, gwaenchana" ucap Wendy.

"Lanjutkan saja tidurmu, Seul" Wendy mendorong badan Seulgi. Seulgi hanya mengangguk.

Seulgi pun menuju kamarnya.

"Wan-ah" ucap Chanyeol.

"Ne"

"Gomawo, selama ini kau sabar menghadapiku"

"Karena Chanyeol oppa adalah oppa ku"

"Ya, sudah aku pulang dulu" ucap Chanyeol.

"Ne. Hati-hati di jalan oppa"

Tinggalah Wendy dan Suga.

"Untung oppa datang di waktu yang tepat" ucap Wendy. Suga hanya mengangguk.

"Apa oppa lapar?"

"Sedikit" ucap Suga.

"Kalau begitu oppa tunggu sebentar di sini". Wendy pun menuju dapur.

15 menit kemudian.....

"Tada..."

"Woah, kelihatannya enak"

"Pasti, masakanku ini selalu enak, oppa"

"Arraseo"

Mereka berdua pun menikmati makanan yang dibuat Wendy tadi.

"Wan" panggil Suga.

"Waeyo, oppa?"

"Apa kau mencintaiku?"

"Yak! Oppa menurutku pertanyaanmu itu tidak bermutu, kau bertanya sesuatu yang sebenarnya kau sudah tahu jawabannya"

"Seungwan, aku serius"

"Aku sangat sangat mencintaimu, oppa"

"Lalu, apa kamu mau kita seperti ini saja"

"Maksud, oppa" Wendy bingung.

"Aku ingin hubungan kita lebih serius"

"Maksudnya?"

"Aku ingin kita menikah"

"Mwo? Menikah? Oppa ku rasa itu terlalu cepat"

"Sudak ku tebak kau akan mengatakan itu. Bagaimana dengan bertunangan? Aku hanya ingin kau milikku seutuhnya"

"Apa oppa masih takut dengan Chanyeol oppa yang nanti tiba-tiba akan seperti tadi?"

"Ku rasa tidak, aku percaya Chanyeol oppa itu orang yang perkataannya dapat kita pegang"

Suga hanya diam.

"Aku berharap oppa bisa menahan itu semua"

"Aku juga ingin memiliki oppa seutuhnya, tapi menurutku semua itu terlalu cepat. Hubungan kita masih seumur jagung. Ku harap oppa bisa bersabar".


Tunggu kelanjutannya !!!!!

Thanks for readers ^_^


I LOVE UWhere stories live. Discover now