Selfish - Am I Wrong?
.
.
.
.
.
.
.Summary: "Apa yang sedang kita lakukan? Mempertahankan hubungan atau menunda perpisahan?"
.
.
.
.
.
.
.Sudah dua belas jam lamanya Kim Sunhee termangu--menatap ponselnya yang terletak pada meja di hadapannya dengan tatapan kosong. Layar ponselnya hitam, masih belum menunjukan ada tanda-tanda kehidupan--seperti sebuah notifikasi, misalnya.
Itulah yang Kim Sunhee tunggu sedari tadi.Kim Sunhee menghela napas untuk kesekian kalinya. Akal sehatnya memang tidak berfungsi baik disaat seperti ini. Perasaannya bercampur aduk. Emosinya tertahan dengan sedikit baik.
Dua belas jam lalu ia memutuskan untuk berdemo 'ngambek' pada kekasihnya itu.
Pasalnya Kim Sunhee meminta Taehyung untuk menyanyikan sebuah lagu--yang setidaknya sedikit memberikan kesan romantis dalam hubungan percintaan mereka--yang masih terbilang baru.
"Jangan menghubungiku jika kau tak ingin menyanyikannya, Tae," ketik Sunhee pada sebuah pesan singkat.
Alih-alih mendapatkan kata-kata persetujuan dengan disertai gombalan manja, Kim Sunhee malah mendapatkan sebuah balasan yang, ya, seperti biasanya, kau tahu 'kan kalimat pedas seperti, "aku saja bisa hidup tanpa game-ku setahun, apalagi cuma kau, Nyonya Kim." Balasnya dengan singkat, dan Sunhee memutuskan untuk tidak membalas pesannya itu.Hey Sunhee wanita yang mudah terluka dengan kalimat-kalimat sarkasme--ya, kau tahu tidak ada wanita yang ingin diperlakukan seperti itu oleh kekasihnya sekali 'pun dia tahu itu bersangkutan dengan kegemaran kekasihnya. Aku lebih mencintai idola-idola kesayanganku dan aku lebih memilih kehilanganmu dari pada idola-ku. Seperti hal-hal semacam itu.
Kim Sunhee dan Kim Taehyung menjalin hubungan jarak jauh. Cukup ekstrem, memang. Mengingat di antara mereka tak pernah bertemu dan hanya saling bertukar pesan singkat dan foto-foto. Anti mainstrem. Tapi, hey, Bung! Cinta tak memerlukan alasan, iya, 'kan?
Baiklah, kali ini Kim Sunhee mengakui kebodohannya, ia menyesal berlagak sok marah pada kekasihnya itu hanya karena masalah spele. Beberapa hal terlintas dalam benaknya--seperti menghubungi Taehyung dengan kalimat manis dan berlagak seolah tak terjadi apa-apa atau meminta maaf dan mulai berbaikan lalu mereka saling bertukar pesan singkat lagi seperti biasanya.
Namun ego Sunhee masih memuncak pada ketinggian, seperti biasanya.
Dengan bodohnya Sunhee masih menunggu dan berharap Taehyung akan mengiriminya spam pesan singkat--ya, kau tahu, seperti kata-kata rajukan agar Sunhee memaaf-kannya. Sunhee hanya melupakan satu hal, pria yang ia hadapinya sekarang adalah Kim Taehyung--si pria egois yang tak akan mengalah untuk meminta maaf.Sunhee mengambil ponselnya. Notifikasinya masih kosong. Ia membuka beberapa chat terakhir dengan Taehyung--kekasihnya itu--dan ia melemparkan ponselnya dengan kesal. Ia menangis, ia merindukan kekasihnya, Kim Taehyung.
Apa yang sedang Sunhee lakukan sebenarnya? Hey, kau tahu, perasaan-perasaan seperti itu hanya perempuan yang dapat mengerti dan merasakannya.
Pokoknya Sunhee menyesal telah mengabaikannya dan berlagak sok ngambek pada kekasihnya itu yang berujung pada status hubungannya saat ini.Minggu, 13:23 KST
Kim Sunhee sudah terjaga dalam tidurnya sejak pukul tiga dini hari. Ia menunggu Kim Taehyung. Siapa tahu setelah matahari bersinar cukup tinggi sang kekasih akan bersikap sedikit lembut padanya. Kim Sunhee berharap.
Sebenarnya, Kim Sunhee tahu betul bahwa hari minggu adalah waktu Kim Taehyung untuk bergelut dengan hobinya, seperti bermain game kesukannya. Tapi, sekedar basa-basi mengucapkan 'selamat pagi' atau semacamnya, apakah ia tak bisa? Kesekian kalinya Sunhee merutuki kebodohannya atas pertanyaan yang ia tahu betul jawabannya.
Keduanya memiliki ego yang sama-sama tinggi dan tak ada yang ingin mengalah.
Tiga puluh menit Sunhee habiskan waktunya untuk berfikir. Ia men-sampingkan ego-nya dengan paksa. Jari-jarinya mulai menari ria pada layar ponsel pintarnya. Beberapa detik kemudian pesannya terkirim.To; Kim Taehyung
Apa yang sedang kita lakukan? Mempertahankan hubungan atau menunda perpisahan?
Butuh waktu lama untuk Sunhee menunggu sebuah balasan--pesan singkatnya itu. Satu menit, dua menit, tiga menit, lima menit, sepuluh menit ... Sunhee frustasi. Ingin sekali Sunhee menarik pesan singkatnya itu. Namun, untuk kesekian kalinya Sunhee membiarkan ego-nya terang-terangan menguasai dirinya.
Dua puluh menit berlalu dan Sunhee terkejut dengan balasan dari Sang Kekasih atas pesan singkatnya yang ia pikirkan dengan sangat berhati-hati, namun ternyata semuanya di luar ekspetasi.
From; Kim Taehyung
우리 그만 하자.
Hatinya mencelos, tangannya gemetar, matanya memerah dan berkaca--ia mencoba menahan genangan air yang sudah membendung di pelupuk matanya. Beberapa detik kemudian tangis Sunhee pecah pada saat itu juga.
Kenangan-kenangan tentang kata manisnya terngiang dalam benak Sunhee, segala ucapannya ... Sunhee tak menyadari jika semua itu adalah omong kosong belaka.
Bodohnya Sunhee yang mudah percaya akan kata manisnya."Kenapa?!" Sunhee berbisik dengan sedikit terisak, "padahal kemarin ... semuanya masih baik-baik saja," lirihnya dalam tangis.
Semilir angin berhembus, menerpa permukaan wajahnya yang terbanjiri air matanya--dingin--itulah yang Sunhee rasakan. Sedingin hatinya saat ini, lalu beberapa menit kemudian isakannya terhenti dan tangisnya pun hilang. Tatapan matanya kosong.
Ia lebih menyukai berdebat panjang lebar dengan Taehyung dari pada harus saling diam lalu tiba-tiba mengakhiri hubungan.
Perasaan itu ... Sunhee pernah merasakan perasaan itu sebelumnya. Sunhee pernah merasakannya dulu ... dulu sekali.
Sunhee fikir Taehyung akan berbeda. Sunhee fikir Taehyung akan mempertahankannya juga. Sama seperti yang selama ini Sunhee lakukan pada Taehyung--ketika percikan pertikaian mulai terasa, Sunhee dengan bodohnya bilang, "aku lebih mementingkan hubungan kita dari pada ego," disertai dengan senyuman tulus yang sedikit melecit dalam dada.
Namun, Sunhee lupa jika itu adalah Kim Taehyung, Taehyung tak akan melakukan itu ... dia tak akan pernah mengalah.Taehyung selalu mengatakan 'Think Before Do' , tapi, apakah ia memikirkan semuanya sebelum ia mengambil keputusan itu? Apakah ia tak pernah memikirkan dampaknya? Bagaimana dengan perasaan Sunhee saat ini?
Sunhee membenci Kim Taehyung dan dia sangat membenci dirinya sendiri--yang telah menyimpan harap lalu berujung pada penyia-nyiannya--lagi.
Sunhee membenci dirinya atas kebodohannya yang mudah mempercayai pria bermaga Kim itu.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-*author cuap's :"v *
Jadi gimana ceritanya? :"v kalo banyak viewres nya dan banyak yg yg suka bakal kulanjutin tak bikin chapter :"v btw ini first ff setelah setaun gak pernah nulis lagi ㅠ.ㅠ //ini curhat
KAMU SEDANG MEMBACA
FF BTS' COLLECTION
FanfictionKumpulan ff bts dengan macam-macam jenis cerita. Harap meninggalkan jejak setelah membaca.. ^^ Happy Reading :)