Because I'm Stupid (Jimin Ver.)

121 5 0
                                    

Title: Because I'm Stupid (Jimin Ver.)
Author: Indah (twitt: @indahkim97)
Genre: absurd\:D/etc.
Length:
Rate: G
Cast: - Park Ji Min
- Kim Hye Rim
- Park Min Ji

Disclaimer: Semua cerita milik saya. JIMIN dan seluruh member BTS adalah suami sah saya. :D OC hanya imajinasi.

Summary: "berhentilah berputar-putar dalam fikiranku!"

"berhentilah berputar-putar dalam fikiranku!" Jimin berteriak frustasi. Memukul pelan kepalanya dan menenggelamkan seluruh tubuhnya dalam selimut lalu berguling-guling tak tentu arah diatas tempat tidurnya bak cacing yg tak pernah tenang.
Pasalnya kini gadis yang baru saja dikenalinya sukses menarik perhatiannya hingga Jimin tak bisa melupakan barang sedikitpun kejadian-kejadian yang telah dilalui bersama gadis itu. Semua dunia imajinasinya hanya tentang gadis yang kini ada dalam fikirannya.
Baginya semua itu adalah awal menuju kebahagiaan.

Drrtt.. Drrtt..

Sebuah pesan masuk dari ponsel Jimin menghentikan aktifitas anehnya itu -memikirkan hyerim-. Menyumbulkan kepalanya lalu meraih ponsel yang terletak tak jauh dari tempatnya hanya untuk sekedar mengechecknya.
Namun setelah mengetahui siapa pengirim pesan itu seketika saja Jimin membulatkan matanya melihat nama yangg tertera pada layar ponselnya.

From: Hyerimie

Jimin-ssi bisakah kita bertemu hari ini? Ada yang ingin ku bicarakan.

Pesan singkat itu membuat jimin mengubah posisinya seketika, raut wajah bahagianya sangat jelas terlihat.
Jimin menaruh ponselnya sembarang mengayunkan kakinya menuju kamar mandi sebelum pergi berkencan.
Kencan? Entah apapun itu. Karena sore ini Jimin dan Hyerim akan pergi bersama, hanya berdua.
Namun tiba2 langkahnya terhenti karena....

"OPPA ada yg mencarimu"

Teriakan itu sukses menghentikan langkah jimin. Jimin berdecak kesal pada asal suara yang memanggilnya dengan suara lantang itu.
Jimin hanya diam tak menyauti dan melanjutkan langkahnya.
Jangan sampai kencan pertamanya gagal hanya karena adik perempuannya itu.

"OPPA.. Turunlah. ppali!"

Demi alien mars. Jimin sudah sangat malas mendengar teriakan cempreng adiknya itu. Terpaksa Jimin menuruti perkataan adiknya dari pada harus mendengar teriakan yang cukup menggema dalam satu rumah yang hanya dihuni berdua itu.
Jimin menuruni tangga gontai, masih dengan mengenakan kaos oblong dan celana kolornya dan jangan lupakan rambut yg berantakan tak tertata. Dengan malas berjalan menuju ruangan dimana adiknya berada.

"ada apa Minji? Sudah ku bilang jika ada yg mencariku bilang saja tidak ada, aku malas bertem....." ucapan jimin tiba-tiba terhenti manakala dilihatnya Hyerim yang menunggunya diruang tamu bersama adiknya.
Sementara Minji dan Hyerim menatap Jimin tak berkedip sedetikpun, keduanya nampak bingung dan aneh, Jimin-pun msh dalam posisinya tak beranjak dgn ekspresi yg errr.....
Sepersekian detik kemudian Minji dan Hyerim menutup mulutnya nampak menahan tawa yang bisa lepas kapanpun jika saja tak melihat wajah merah jimin yang sudah terlewat malu menutupi dada bidangnya dengan tangan berototnya.

"ttu-tunggu sebentar"
Jimin berlari sempoyang menaiki tangga menuju kamarnya yang berada dilantai dua.
Ketika sudah tak terlihat lagi sosok Jimin, Minji dan Hyerim sontak melepas tawa kencangnya terbahak bersama.

----

"bodoh! Ini sangat memalukan!" gumam Jimin disela-sela acara berganti bajunya.

-----

Jimin berjalan kikuk mendekati kedua gadis yang tengah asik mengobrol.
Dengan style kerennya tanpa -kolor ataupun kaos oblongnya- membuat Jimin sedikit percaya diri dari sebelumnya.

"oh kau sudah selesai oppa?" tanya Minji menoleh menatap Jimin. Sementara Jimin nampak acuh tak menjawab.
Pandangannya Lurus menatap Hyerim.
Minji yg melihat itu langsung mengerti

dengan tingkah kakaknya itu.
"na arraseo.. Kalau begitu eonni aku tinggal dulu, ne. Annyeong"
hyerim hanya mengangguk tak menjawab.

@@@@@@

sepeninggalan Minji, Jimin hanya terdiam tak bersuara. Begitupun Hyerim yang nampak canggung untuk memulai percakapan memecah keheningan diantara mereka berdua.
"bukankah kau memintaku bertemu dgnmu?"
akhirnya jimin memberanikan diri membuka suaranya.
"ne, bukankah kita sudah bertemu?" jawab Hyerim datar. Jimin meneguk salivanya mendapati sikap datar Hyerim yg terlihat begitu dingin padanya.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Atmosfer canggung kembali menyelimuti diantara mereka berdua.
Dalam keheningan Jimin kembali mencoba menyusun kalimatnya, dengan sedikit terbata Jimin bertanya.

"anu.. Hyerim-ah apa yang ingin.. Kau.. Bicarakan itu?"
tanya Jimin ragu. Mendengar itu Hyerim terdiam sesaat lalu menegakkan posisi duduknya dengan lebih baik. Menatap mata jimin dengan serius.

"Jimin-ssi berhentilah mencintaiku"

"Ne?"
kejut jimin tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
Hyerim menghela nafas beratnya.

"aku tau kau mencintaiku. Tapi mulai saat ini berhentilah mencintaiku. Bersikaplah sewajarnya. Caramu mencintaiku itu membuatku sedikit risih"

lagi-lagi jimin dibuat shock atas penuturan frontal Hyerim.

"Ne?"
Jimin tertawa. Lebih tepatnya tawa yang lebih terlihat seperti sebuah paksaan. Menutupi perasaan yang bahkan sudah berkecambuk tak menentu dalam hatinya.

"Haha.. Hyerim apa yg kau bicarakan?"

"Jimin-ssi selama lima bulan ini aku tahu kau sering memperhatikanku. Berhentilah memperhatikanku, berhentilah mengharapkanku. Aku hanya tidak ingin melukai perasaanmu lebih dalam lagi, Jimin"
Hyerim menghentikan ucapannya. Sekedar memastikan Jimin yang mungkin akan baik-baik saja setelah mendengar penuturannya itu namun nyatanya tidak. Fakta menyatakan Jimin tidak baik-baik saja.
Jimin terdiam membeku, logikanya terbelenggu. Tak dapat mencerna penuturan Hyerim yang kalimatnya bahkan terdengar belum sempurna.
Tanpa sadar airmata Hyerim terjatuh melihat Jimin yang masih terdiam dengan mata merahnya yang menahan gejolak amarah dalam dirinya itu. Mata berkaca yang tak mengizinkan cairan bening itu jatuh dihadapan wanita yang disukainya.

"aku akan dijodohkan dengan pria lain. Kita belum terlalu kenal. Maka berhentilah mengharapkanku"

"apa maksudmu 'belum terlalu kenal?' aku mengenalmu selama lima bulan, apakah itu tidak cukup?!"
Jimin mengatur intonasinya yang penuh penekanan itu. Tanpa sadar amarahnya mengambil alih fikiranya yang kalut dan sudah tak terkendalikan oleh logikanya. Airmatanya jatuh begitu saja dari bendungan yang sudah ditahannya beberapa menit lalu. Menjadi sungai kecil mengalir deras dari pelupuk matanya.

"maafkan aku, Jimin-ssi"

@@@@@@@

Jimin menatap kepergian Hyerim dengan penuh luka dan dendam dalam hatinya. Buliran beningnya menetes begitu saja, terjun bebas membasahi pipinya yang memang sudah basah dipenuhi buliran bening yang tak ada hentinya mengalir. Bukan. Bukan cengeng. Hanya saja Luka dengan penuh sayatan dihatinya begitu menyakitkan. Sangat menyakitkan.
Mencintai yang bahkan hanya dalam dunia khayal ditolaknya tanpa sempat mengutarakan perasaannya secara langsung. Ironis memang, namun cinta tak bisa dipaksakan.
Cinta tanpa logika membuatnya bodoh akan segala hal.

@@@@@@

Tidakkah dia menyadarinya bahwa hanya aku yang menginginkanmu dengan tulus? Ini terlalu menyakitkan.
Hyerim-ah, saranghae.


You probably never think of me at all~

And I know we have no memories~

But the one who really want you is me~

In the end only my tears will fall~~~


End.

FF BTS' COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang