2

86 7 0
                                    

*4 bulan kemudian*

"Noona bangun lah kau akan telat" kata ku sambil menggoyangkan badannya secara pelan. Noona hanya menggerakkan badannya ke arah berlawanan dan mengusap usap matanya. Sesekali aku gelitikin perutnya, aku tahu ia sangat tidak bisa untuk hal itu. Itu adalah kelemahan daemi noona

"YAA PARK WOOJIN" Teriaknya lalu bangkit dari kasurnya dan menguap. Aku lalu pergi dari kamarnya. Ya rutinitas ku setiap pagi selama 5 bulan ini adalah membangunkan noona dan menyiap kannya sarapan. Kegiatan ku ini adalah kegiatan yang noona lakukan pada ku sejak umur ku 10 tahun. Sekarang giliranku.

Aku dan noona berangkat kerja menggunakan mobil pribadi noona, aku lah yang menyetir mobil tersebut karena noona sedang sibuk membolak balik kan dokumennya. Tiba tiba di perjalan hp noona berdering

"Daem, kamu udah di kantor? Kalau belum kamu langsung aja ke kantor busan ada hal yang mendesak nanti oppa email kan file nya oke. Kamu urus kantor di busan tapi maaf oppa gabisa kasih tau waktu berapa lama kamu akan di busan. Masalah tempat tinggal udah oppa pesankan apartment tadi. Mianhae, oppa neomu saranghae, see u. Oh iya jaga woojin juga ya sama bilang ke woojin jaga kamu juga kalian saling ngejaga aja hehe " ucap jisung hyung kepada noona

"BUSAN? woah! Aku sangat merindukannya oppa. Gomawo. Sangat senang jika itu waktu yang lama hehe saranghaeyo jisung oppa!! Ya jinnie putar arah lagi, kita akan ke busan. Udah 10 tahun kita tidak kesana ya, aku jadi ingin berflashback tentang masa kecil kita" Jawab noona tersenyum girang

Selama di perjalanan noona tersenyum sambil menyanyikan lagu yang keputar di radio. Aku sangat senang melihat noona seperti ini, ini adalah sifat asli noona yang ku ketahui. Tidak seperti saat hari pertama aku ketemu setelah 6 tahun tidak ketemu.

Sesampai di busan, sebelum pergi ke kantor aku dan noona pergi memasuki apartment yang telah jisung hyung pesan kan. Dan untuk baju sehari hari kita sudah dibelikan sama orang suruhan jisung hyung.

"Woojin ah ayuk" ucap noona girang menarik tangan ku memasuki ruangan.

"Heol ! Kenapa kamar nya cuma 1?" Ucap noona tercengang. Lalu noona segera menelfon pihak resepsionis "maaf mba kenapa kamarnya cuma 1 ya? ... Oh jadi ini memang apartment pribadi oppa udah dari 5 tahun lalu? .... Oke mba saya pikir ia memesan yg baru. Terimakasih" jawabnya lalu mematikan smartphone nya

"Udah noona gapapa, woojin di sofa aja" jawab ku memecahkan permasalahan

"Ih jin kita disini lama tau kamu bakalan sakit ntar, gimana kalau kasur kita ganti jadi single bed gitu. Jadi dikamar ada 2 single bed gitu" ucap noona

"Oh okay noon" angguk ku mengiyakannya

---

Setelah dari kantor aku dan noona berjalan kaki menuju tempat dimana masa kecil kita telah kita habiskan disana. Aku telah di besarkan di busan dari umur ku 0 sampai umur ku 15 tahun. Lalu aku pindah ke seoul sampai umurku 19 tahun dan setelah itu aku tinggal di jepang untuk mengejar beasiswa yg kudapat selama 6 tahun.

Tempat yang pertama kali kita kunjungi adalah pantai yang ada di busan. Saat umur ku 10 tahun aku dan noona selalu kesini untuk menghilangkan kesedihan atas kepergian kedua orang tua ku. Setelah pergi dari sini suasana hati ku kembali normal. Sudah 10 tahun aku tidak ke tempat ini.

Sesampai disini noona lalngsung berlarian, ia tampak sangat senang mengunjungi tempat ini. Sesekali ia masuki kakinya ke dalam ombak lalu ia tertawa dengan girang. Aku hanya tertawa kecil melihatnya. Noona sangat bahagia sepertinya

"ah woojinnie aku lelah ayuk duduk" ucapnya lalu melurus kan kakinya. Lalu aku duduk di samping nya juga, ya view yang kita lihat saat ini adalah sunset. Sangat indah. Tiba tiba noona meletakkan kepalanya di bahu ku.

"Ah aku sangat merindukan tempat ini, woojin ku yang sedih bisa kembali bahagia berkat tempat ini. Jinnie aku pinjam hp mu untuk ku post foto tadi ke sns" katanya bahagia

"Noona bakalan kasih caption apa?" Tanya ku penasaran

"Hmm... tempat indah yang bisa membalik kan perasaan sedih mu. It has been a long time. The last time is when i was 17 years old haha. 10 years ago~ btw he is my beloved boy since a long time ago. My everylasting love, jinnie❤" jawab nya, aku hanya tertawa mendengar kalimat terakhirnya.

Setelah sejam kita disana akhirnya noona memutuskan untuk makan malam di warung kaki lima yang sering kita kunjungi dulu. Selama perjalanan dari pantai ke mobil noona menggandeng tangan ku dan mengayunkannya. Tiba tiba langkah kaki noona berhenti dan diam mematung, aku bingung kenapa tiba tiba noona seperti ini. Noona hanya diam mematung melihat seseorang yg berdiri didepan kita.

"Noona wae" tanya ku penasaran dan memecah kesunyian selama 2 menit ini

"jagiya, kajja. Aku sudah lapar" jawab noona lalu menyandarkan kepalanya di bahu ku. Aku bingung tapi aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan, aku hanya mengikuti nya saja. Aku menanyakannya lagi di mobil tapi ti ba tiba dia hanya dia mematung mengahadap jendela mobil, aku bingun ada apa dengan noona

"Noona kita mau makan di mana?" Tanya ku memecahkan suasana

"Apartement. Aku lelah. Jika kau lapar masaklah ramen" jawab nya datar sambil melihat ke arah jendela

Sesampai di apartement noona langsung pergi ke kamar mandi, membersihkan diri. Setelah itu noona pergi kekamar dan menghempas kan badannya kekasur. Aku hanya duduk di kasur ku memperhatikan dia, feeling ku sepertinya noona menangis. Aku hampiri noona dan ku usapkan kepalanya, semakin lama ia menangis semakin kencang. Lalu ku putar kan badannya ke arah ku dan aku tertidur memeluknya. Aku melakukan hal yang sama seperti yang noona lakukan kepada ku saat umur ku 10 tahun.

Cahaya pagi sudah memasuki ruangan kamar kami. Aku terbangun dan kaget kalau aku dan noona malam ini tidur di kasur yang sama. Ku geser badan noona dan segera ku bangkit dr kasur untuk menyiapkan sarapan

"Jinni stay here" ucapnya setengah sadar. Aku pun langsung menghampiri noona dan bertanya kenapa ia memanggil ku, noona pun hanya memejam kan matanya. Lalu ku letakkan telapak tanganku di keningnya, ya itu sangat panas. Dengan panik aku segera menggendongnya untuk mengantar nya ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit dokter bilang jika noona terkena penyakit tipes dan banyak pikiran.

My Youngest BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang