Tatapan Yang Cukup Membahayakan

24.9K 224 6
                                    


-----------------------------------

.
.
.
.

  Sex di bathtub pagi itupun berakhir dengan kami yang mandi bersama dan saling menyabuni.

  *Andrew POV*

  "Apa kau tidak mempunyai pakaian satu pun?"

  "Tidak!" Dia menjawab dengan menunduk.

  "Pakai sajalah dulu bajuku" ucapku sambil menunjuk ruang ganti yang ada di kamarku, aku sedikit mengerutkan keningku.

  "Ap-"

  "Jika tidak mau kau bisa turun dan sarapan, walaupun telanjang. Justru itulah yang kusuka" Aku menggodanya sedikit tetapi tetap serius.

  Akupun berjalan lebih dulu dan keluar dari kamarku dan menuju keruang makan yang ada di lantai dasar.

.
.
.

*****************************************

  "Kenapa dia begitu lama?" Aku sedikit menunjukkan ekspresi marah.

  "Sudahlah Andrew, kau tak usah terus marah di pagi yang cerah ini" ucap seorang yang tiba-tiba hadir di ruang makan ini.

  Benar, dia adalah James sepupuh dekatku  dari Ayah. Sebenarnya dia adalah pamanku tetapi karena dia masih muda dan cukup tampan. Jadi aku menganggapnya sebagai sepupuku.

  "James!" Ucapku yang cukup senang saat mengetahui keberadaanya.

  "Apa kabar Andrew? Bagaimana dengan bisnismu?" James bertanya.

  "Seperti biasa" Aku senyum dengan lebar.

  Kamipun mengobrol dengan membahas banyak pembahasan, wajar karena kami kurang lebih sudah 1 tahun tak bertemu. Ditambah lagi dialah yang menjagaku dan menemaniku semasa kecilku karena Ayah dan Ibu yang sangat sibuk.

  Tak lama kemudian, Jenny turun dari kamar dan mendapati aku dan James sedang berbincang.

  Tak! Tak!

  Suara langkah sandal Jenny yang sedang menuruni anak tangga dari lantai dua. Aku dan James pun mengalihkan pandangan kepadanya. Hari ini, karena ia tak punya pakaian terpaksa ia harus memakai pakaianku.

  Dan yang kubingungkan, mengapa ia tak memakai baju kaos saja dan malah memakai kemeja putih sepaha yang biasa kupakai saat kekantor.

  Namun, kuakui ia sedikit terlihat lebih dewasa dan seksi. Ditambah rambut sebahunya yang basah dan terurai.

  "Siapa dia?" James yang bertanya dan tak bisa mengalihkan pandangannya dari Jenny.

  "Dia adalah.."

  "Pacar Baru?" James memotong.

  "Bukan, dia hanyalah budakku yang kubeli dari Shadow Club's " aku menjelaskannya kepada James.

  Aku dapat melihat ekspresi Jenny yang berubah seketika dia menundukkan wajahnya sambil berjalan menuju tempat kami duduk.

  Jenny duduk tepat disamping kursiku. Namun aku menariknya dan membiarkanya duduk diatas pangkuanku.

  "A..apa kita akan sara..sarapan begini?" Jenny bertanya dengan cukup gugup.

  "Ya! Mengapa?" Aku menjawab dengan sedikit melototkan mataku.

  "Ah.. Ti..tidak." dia menunduk.

  Pembantu dapurpun datang dan membawa sebuah hidangan khusus dalam sebuah troli bertutupkan sebuah penutup. Lalu menaruhnya diatas meja tepat di depan Jenny.

SHADOW (NC21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang