Mimiko POV
Bangun pagi memang hal biasa bagi dia . Malah setiap manusia di bumi ini wajib bangun pagi unless dia dah mati . Maaflah mulut memang macam ni . Tirai jendela aku buka supaya cahaya matahari dapat menyinari bilik aku . Bilik diwarnai dengan warna hitam putih . Aku pun tak tahu menahu kenape mesti dua warna ni .
Otou san dan Okaa san aku tak tahu diorang ke mana . Selama 13 tahun aku duduk dengan ojiisan aku . Sejak kebelakangan ni , aku asyik mimpi pasal fairy . yup . Fairy tapi fairy tu macam black fairy cause dia sayap dia hitam and baju dia putih .
Its very weird somehow . Its sokay maybe just a dream right ? Hmm . Aku masuk ke tandas . Dan melakukan segala kewajiban . Ouh lupa untuk memperkenalkan diri aku .
Aku Mimiko Sae . Umur 15 . Itu je kot . Bukannya best sgt pun pasal aku ni .
" Mimiko !! Turun sarapan !! " jeritan ojii san memenuhi ruang rumah . Ojii san aku jaga aku sejak aku umur dua tahun . Aku cuba ingat memori aku sewaktu aku dua tahun tapi sayang aku tak boleh .Memori aku sewaktu dua tahun bagaikan dikunci . Yea . Dikunci . Untuk apa ? Aku tak tahu . Aku turun dengan cepat sebelum ojii san aku memberi ceramah percuma selama dua jam . Erm kau tahan ke mak kau bebel kat kau ?
Turun sahaja nampak kelibat ojii san aku yang hendak menyajikan sarapan pagi . Sarapan pagi kami makan . Makan makananlah . Seusai makan ojii san aku mengangkat segala pinggan mangkuk . Larat ojii san angkat . Sian dia . Kena tolong ni .
Aku tolong ojii san aku angkat segala pinggan mangkuk . Selesai itu , ojii san basuh . Aku ke perpustakaan mini ojii san . Aku sebenarnya tak dibenarkan ke perpustakaan ojii san . Hanya waktu ojii san ada di bilik itu sahaja aku boleh masuk .
" Mimiko ke perpustakaan ojii san dulu ! " Pasti ojii san akan menjerit untuk menghalang aku pergi ke situ .
"Jangan pergi situ !! " Hmm . Seperti yang diagak . Tetapi aku lebih pantas . Aku sudah sampai disitu . Apa yang membuat aku terkejut ialah rantai kristal hitam yang aku pakai bercahaya biru cair . Ya biru cair .
Di buka pintu perpustakaan tersebut ternampak buku pink cair bercahaya . Apakah ini ? Agak mengelirukan . Aku ambil buku tersebut . Tetapi buku tersebut seakan buku sejarah . Hmm ojii san memang suka buku sejarah . Jadi perpustakaan dia penuh dengan buku kajian sejarah .
Tapi aku nekad . Aku ambil buku tersebut . Tertera tajuknya . " Diary Of Mimiko Sae " . Aku pernah bertanya tentang ini . Ojii san hanya mengendahkan . Sewaktu aku mula membaca .
Ojii san merampas buku tersebut dan berlalu ke biliknya . Hmp . Mesti nak sorokkan buku tersebut . Aku nampak kelibat ojii san .
"Ojii san ! Siapa Mimiko Sae tu ?" Tanya aku . Ojii san hanya terdiam selama beberapa minit dan duduk disebelahku . " Mimiko Sae itu tokoh sejarah " Jawab ojii san dengan tenang .
Jawapan tersebut diterima dengan anggukkan Mimiko . Tapi kenapa nama tersebut seperti pernah hadir di kotak pemikirannya ?
D U M !
Bunyi tersebut seperti bunyi guruh menandakan hari akan menerima butiran air mata bumi . Tetapi jikalau dilihat ojii sannya . Ojii san seakan takut malah kelihatan kelam kabut .
Tanpa diduga , atap rumah tersebut terbakar . " Seperti yang diduga " kata ojii sannya . Hah ? Apa yang diduga ?
" Mimiko ambil beg ini . Beg ni penuh dengan benda yang kamu perlu tahu sekiranya kamu sampai di dunia alam lain . " Apa yang ojii san cakap ni ? Aku hendak membuka mulut tetapi mulut ini tidak membenarkan aku bersuara .
Apa yang aku lihat ialah ojii san berkumat kamit membaca sesuatu dan muncul sebuah portal . Aku ditolak masuk ke portal tersebut ." Jaga diri Mimiko ! Ojii san sayang kamu " kata kata terakhir ojii san sebelum portal tersebut membawa aku ke dunia lain .
Aku di dunia seperti yang ojii san bicarakan . Malah baju aku ditukar . Bagaimana aku tidak tahu . Tadi , aku memakai baju lengan panjang dan jeans . Sekarang aku memakai gaun yang sesuai untuk orang lasak .
Warna baju tersebut menarik perhatian aku . Merah hitam . Warna seperti darah .Tanganku penuh dengan barang yang ojii san beri . Bahu ku seakan dipegang membuatku membuka langkah untuk menjatuhkan manusia tersebut . Banyak langkah mempertahankan diri aku belajar dari ojii san .
"Eh ? Kau nampak macam elf . Dengan telinga panjang kau ni ." Kata aku sambil menyentuh telinganya . Dia kelihatan takut . Jadi aku melepaskan dia .
" Puteri Sae " Dia berbicara . Hah puteri ? Wat ? Puteri . Kenape Puteri Sae pulak ? Aku Kae Mimiko . Jangan cakap Sae tu . Mimiko Sae .
" Puteri Sae ? Sape tu ?" Aku tanya dengan hairan . Dia memberi pandangan yang agak terkejut .
" Puteri Sae itu anak kepada Mimiko Sae . Mimiko Sae ialah lagenda yang di sanjung tinggi . Malah siapa yang berpakai gaun merah hitam atau merah kelabu . Merekalah pewaris Mimiko Sae " wow . Pewaris . Hmm interesting . Tapi sayang aku masih tak paham kenape aku ?
————
YOU ARE READING
Cold Princess [o.g ]
FantasyKae Mimiko puteri berdarah white guardian yang agak kasar . Hanya atuknya sahaja tahu menahu dengan teliti tentang dirinya . White guardian yang paling berkuasa . Tetapi hanya dirinya yang tidak tahu . Tidak tahu akan asal usulnya . Ditanya tentang...