03

121 14 0
                                    



Gelang tersebut dibelek-belek kelihatan seperti biasa . Tetapi tidak . Seusai mendarat di Istana Crystals . Permandangannya sungguh memukau mata . Seakan akan hendak dicuri segala punca kristal tersebut .

Nama Mimiko dijerit . Ditoleh kepala tiada siapa . Entah kenapa dan bagaimana gelang yang berada di pergelangan tangannya bercahaya. Malah,dia dipeluk dari belakang .

Mimiko menjatuhkan manusia tersebut . Manusia itu mengaduh kerana menahan kesakitan . Susuk tubuh itu kelihatan seperti seorang gadis .

Mimiko menundukkan badan agar badannya sama paras dengan gadis itu . Gadis itu mula mempertahankan dirinya . Malah, mencuba untuk menjatuhkan Mimiko .

Segala teknik , Mimiko dapat mengelak. Mimiko tersenyum sinis dengan kelakuan gadis itu . Ditarik pisau kecil yang disisip dikakinya.

Pisau itu diletakkan dia leher gadis itu .
"Mimiko stop !" Entah siapa yang menjerit itu membuatkan Mimiko sedar . Pisau kecil itu disimpan dan Mimiko membantu gadis itu .

Hampir sahaja dia membunuh ahli kerabat diraja . Boleh mati jikalau ia benar terjadi . Dia memohon maaf kepada gadis itu . Gadis itu hanya tersenyum manis . Walaupun diancam sebegitu kasar , masih manis senyumannya .

Alangkah indah kalau perangainya seperti gadis itu . Kae Mimiko kasar , ganas segalanya yang kasar boleh di senaraikan bagi perwatakkannya . Itupun dia tidak suka dianggap sebagai perempuan lemah .

Walaupu rambutnya panjang . Dia selalu tidak membiarkan rambutnya tidak terurai . Malah , rambut tersebut wajib diikat . Sekiranya diberi peluang lahir semula , dia mohon akan dirinya menjadi seorang lelaki .

"Ah ! Saya Myoui Mina ! " Gadis tadi meninggikan sedikit suaranya . Seusai itu Mimiko terjaga dari lamunan mimpi yang tidak diundang. "Ah . Aku Kae Mimiko . " Selesai memperkenalkan diri dia .

Mimiko dan Mina dititahkan untuk menghadap Tuanku . " Kami menghadap Tuanku !" Lantang suara Mimiko dan Mina . Tuanku ? Siapa Tuanku ?

"Bangunlah tak perlu panggil Tuanku . Panggil saja Iyamoto . Lama tak jumpa kamu Mimiko ! Besar dah itoko aku ni!" Balas Iyamoto sepupu kepada Mimiko . Mimiko hanya berkerut dahi mendengar penjelasan Iyamoto tersebut .

"Hah ? Itoko ? Kau ngn aku ade hubungan? Family? Ape aku tak faham lah ?" Mimiko menembak segala sisi Iyamoto dengan soalan. Iyamoto hanya tersenyum . Apa hari ni hari senyum sedunia ke ?

Semua orang yang dia pandang pasti tersenyum tanpa sebab . Huh? Pelik bukan . Iyamoto hanya memandang Mina sahaja tadi . Soalan Mimiko dibiarkan . Mungkin sengaja atau pun tidak sengaja .

Ah . Dia membiarkan manusia itu berasrama dan dia berjalan jalan ke seluruh Istana tersebut . Malah , hatinya dengan tidak rela  . Memikirkan tentang Hikari Koi , elf yang pelik .

" Mimiko ! Kau buat apa kat sini?" Panjang umur Hikari . Hanya sekali disebut namanya . Pemuda tersebut muncul juga . Berpakaian seperti seorang elf . Tapi pakaiannya berwarna grey .

Bukankah elf hanya memakai baju yang didalam kalangan hijau ? Tetapi Hikari memakai baju persis seperti elf tetapi warnanya lain . " uhm . Kenape kau pakai baju warna ni ? Bukan kau kena pakai baju hijau daun macam tu ke ?" Tanya Mimiko .

Yelah siapa sahaja tidak pelik . Jikalau seorang elf memakai baju kelabu ? Logik kah ? " Warna sebegitu tidak menarik . Jadi aku pakailah warna macam ni !" Jawapan Hikari seakan akan ingin menunjuk perasaannya .

Perasaan yang tidak suka akan warna yang biasa dilihat . Hurm . Elf species lain . Entah bagaimana dia naik takhta menjadi putera . Mimiko berjalan ke satu tempat dimana tersebut penuh dengan buku . Jadi dia menarik satu buku yang menarik perhatiannya .

Buku berwarna pastel biru . Tiada tajuk . Dibuka ke halaman pertama . Buku itu kosong . Bagaimana hendak membaca ? Dia mengoncangkan buku tersebut agar dapat petunjuk untuk melihat tulisan .

Petunjuk keluar dalam bentuk bunga . Bunga itu bercahaya . Cahaya itu membolehkan dia melihat tulisan yang di tulis di buku itu . Tapi sayang bunga itu layu . Di mana boleh dia mencari bunga seperi itu ?

Cold Princess [o.g ]Where stories live. Discover now