2 ☀️ PERISTIWA

182 20 0
                                    

-Happy Reading-

Play Music : 'boleh saran'

BAGIAN TIGA

Mulai jalani. Waktu selalu menuntut untuk di hargai. Tapi malah kau yang tak pernah menyayangi.

***

Tidak lama akhirnya Dimas dan Liana sampai di gerbang sekolah SMA NUSA GARUDA. Ketika sampai didepan gerbang, Dimas tak memberhentikan motornya, dengan tampang santai ia terus menjalankan motornya ke arah parkiran.

Bersyukur. Keberuntungan masih memihak Liana . Buktinya Pak Udin belum menutup gerbang.

"Kenapa motornya lo masukin ke sekolah gue?" Sarkas Liana.

Dimas memberhentikan motornya, lalu memarkir-nya disamping motor siswa lain.

Dimas membuka helm nya lalu menatap Liana penuh dengan intimidasi "Emang ini sekolah lo?" Tanya Dimas.

Skakmat. Liana gelagapan. Tergugu seketika. "Yaa.. maksudnya tempat gue sekolah gituu," Ia menahan malu dengan menatap kearah lain.

Dimas terkekeh melihat gelagat Liana. "Gue sekarang sekolah disini." jawab Dimas sambil menyisir rambut dan jambul-nya dengan jari sambil mengaca di spion motor.

Liana menoleh dan langsung bergidik "So' kegantengan amat si!" Ucap Liana membuang muka.

"Gue emang ganteng kali, Dari orok malah," Timbal Dimas masih dengan merapikan jambul-nya penuh perasaan.

"Yaudah." Liana mengibaskan rambutnya.

"Udah, ayo kita upacara!!" Teriak Dimas menggebu dengan semangat empat lima.

Liana melebarkan matanya. "Eh, di kira ini pasar apa!"

Dimas nyengir "Kapan lo main lagi ke rumah? Cuma sekali doang lo main, itu juga pas 2 hari gue udah jadi tetangga lo," Tanya Dimas.

"Ngapain main kerumah lo? Ngajakin main bepe'?"

"Boleh, tapi Raka yang maen sama lo. Gue gak suka maen bepe." Enteng Dimas.

Liana menatap nyalang Dimas "Lo yang ngajak, tapi Lo juga yang nolak, gimana sih!" Liana membuang nafas kasar.

"Kalau maen ayah-ayahan sama mama-mama-an mau, lo jadi mama nya, gue jadi ayahnya, Raka jadi anak kita berdua, nanti kita nambah lagi satu, gimana?" Dimas mesem-mesem.

Liana langsung menganga dengan tatapan tajam "GAK LUCU!" Amuknya "PEDOFIL SARAP!" Mukanya merah padam menahan kesal.

TRIIING TRIING TRIIING

Sahutan suara bel menandakan bahwa para murid untuk segera pergi kelapangan untuk melaksanakan upacara bendera.

Seketika Liana menarik tangan Dimas untuk segera pergi ke lapangan. Dimas tersenyum menatap tangan-nya yang tengah di pegang oleh Liana "Dapet banyak lagi!!" Sorak nya dalam hati.

***

Liana lari terburu-buru, ia pun sampai menabrak kakak kelas cowok nya ketika berlarian tadi, dengan cekatan ia langsung berminta maaf.

Liana mencari barisan teman kelasnya, ia sedikit menjinjitkan kakinya lalu celingak-celinguk menoleh kekanan Dan kekiri.

Setelah mengenal teman kelasnya berbaris di barisan sebrang, Liana pun berlari menghampiri.

DYILIAN [Revisi, Sabar Ya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang