Kesekian kalinya

786 46 15
                                    


Disaat jadwal kuliahku dan sahabatku mulai padat, kami sibuk dengan urusan masing-masing bahkan kami tidak pernah bertemu lagi. Setiap hari aku hanya menghabiskan waktuku di depan laptop untuk membuat tugas yang ga pernah kelar. Saat itu aku bertemu dengannya lagi. Dengan dia yang pernah bertemu denganku sebelumnya.

Cuaca sangat panas dan aku hanya bisa duduk diam di depan laptop. Saat aku asyik memainkan laptopku, tiba-tiba aku tersentak untuk melihat ke arah depanku. Dan aku pun bertemu dengannya lagi, sekali lagi.. Sama seperti sebelumnya kami hanya saling bertatapan tapi tidak saling menyapa. Entah kenapa aku berpikir saat dia menatapku seolah kami saling mengenal. Aku pun tidak tau apa yang ada dipikirannya.

Ternyata dia hanya teman sefakultas denganku, hanya seseorang yang mungkin aku pernah lihat sebelumnya. Aku terus melihatnya seolah-olah aku sangat penasaran. Dia terus berjalan dan berjalan, dan sekarang aku hanya bisa melihat punggungnya saja. Entah kenapa aku sangat penasaran sama dia, hingga aku tidak menyadari kalau aku terus melihatnya.

" Day, bengong mulu lu. Sahut teman kuliah dayana sambil memukul lengan dayana."

" Ehh lu ge, ngapain lu kesini? Kata dayana dengan muka bengong."

" Lu tu yang ngapain, ngeliatin orang segitunya. Naksir lu? Sahut geya sambil menggoda dayana."

" Naksir? Kenal aja nggak kali ge. Jawab dayana dengan muka bete."

" Iya biar gue yang nyari tau tentang dia, gimana? Ungkap geya dengan tegasnya."

" Ga usah deh ge, ngapain juga. Ga penting tau !! Jawab dayana dengan muka cemberut. Eh mending beli minum gih, aku haus banget nih ge. Sambil menjolak bahu geya."

" Iya iya gue yang beli. Geya pun akhirnya pergi membeli minuman dan aku masih tetap penasaran dengan cowok itu."

Dua minggu kemudian, hari ini adalah hari dimana aku bisa bersantai karena semua tugasku sudah kelar semua. Aku ingin refleksi bersama sahabatku untuk menghilangkan penat ini, tapi mereka masih sangat sibuk dengan urusan mereka. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi sendirian. Sore ini aku pergi jogging seorang diri untuk menghilangkan lelah yang aku rasakan selama ini. Aku berlari-lari sendiri tanpa ada yang menemani, aku melihat orang-orang disekelilingku berpasangan dengan kekasihnya. Aku hanya bisa terdiam melihat mereka yang aku rasakan sangat bahagia.

Saat aku berlari-lari kecil, aku bertemu dengannya lagi. Dengan dia yang bahkan aku tidak tau namanya. Aku terkejut karena saat itu kami sama-sama berlari tetapi menuju arah yang berlawanan, tiba-tiba dia tersenyum kepadaku. Aku sangat bingung dan aku pun juga membalas senyuman itu. Walaupun waktu itu kami hanya saling bertatapan tapi tidak saling menyapa, dan sekarang kami saling menyapa tetapi tak saling mengenal. Ini adalah pertemuan yang ketiga kalinya dan itu tidak direncanakan.

Begitu cepat waktu berlalu, pagi menuju malam begitu pun sebaliknya. Aku terlalu sibuk dengan urusan kuliah dan segala hal tentang tugas-tugasku. Sampai-sampai aku lupa dengan hal-hal pribadiku. Hari ini adalah hari dimana aku diajak geya untuk gabung dengan suatu organisasi yang ada di kampusku. Dibawah pepohonan yang rimbun dengan derasnya angin yang berhembus, aku berjalan dibawahnya seorang diri. Tanpa disadari aku melihatnya lagi, dan ini adalah kesekian kalinya pertemuan ini terjadi. Dia berjalan dibawah rimbunan pohon dan aku berada di belakangnya. Dia berjalan saja seperti tanpa menyadari akan hadirnya diriku. Langkah kaki kami sama seakan kami menyadari akan hadirnya satu sama lain. Aku menikmati derasnya angin yang berhembus ke rambutku hingga aku lupa saat dia menyapaku duluan. Aku takut untuk menyapanya, aku takut itu hanyalah senyuman semata yang tak berarti apa-apa, aku takut semua itu benar..

Senja ( ceritamu, milikmu ) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang