Tiba-tiba tanpa melihat jalan yang ada di sekelilingku, tanpa disadari aku ketabrak dengan seseorang. " Eh sorry-sorry, kata dayana sambil berjalan lurus terus tanpa melihat orang itu."
" Day , sahut teriakan seseorang dari belakangku."
" Aku pun menoleh ke belakang dan tanpa disadari ternyata orang itu adalah dito. Aku langsung berhenti dan menunggu dia berjalan ke arahku sambil tersenyum."
" Hai, day. Apa kabar kamu? Akhir-akhir ini kok aku jarang banget ngeliat kamu sama geya yaa?"
" Oh ituu kabar aku baik-baik aja sih, jawab dayana dengan cueknya."
" Terus kok kamu jarang main gitu sama geya? Tanya dito dengan penasaran."
" Aku pun berhenti berpikir sejenak, karena akhir-akhir ini aku sering main sama arga bukan geya, tiba-tiba aku jadi keinget arga dia ngapain yaa sekarang."
" Day kok bengong? Duduk disitu dulu yuk, ada yang mau aku tanyain. Ucap dito sambil memukul pundak dayana."
" Oh iya dit, berjalan ke arah tempat duduk yang ditunjuk oleh dito."
Kami pun mengobrol dan bercerita panjang lebar sampai tersadar kalo aku ada jadwal kuliah. " Maaf ya dit, aku harus pergi dulu soalnya ada jadwal kuliah lagi ni, tersentak dayana sambil menarik tasnya dengan buru-buru."
" Iya day, hati-hati yaa semangat belajarnya. Nanti malam aku telpon yaa, teriak dito sambil tersenyum."
" Aku pun hanya menoleh ke belakang sambil tersenyum ke arah dito."
" Saat duduk di kelas aku pun termenung memikirkan dito, ternyata dito orangnya asyik juga yaa, ucap dalam hatiku sambil tersenyum."
Malam pun tiba, " hari ini kok arga ga ada kabarnya sama sekali yaa. Ucapku sambil melihat handphone."
" Tanya duluan aja kak, sahut naya."
" Ga ah, males banget nanya duluan, biarin aja deh. Toh arga bukan siapa-siapa aku juga. Jawab dayana dengan murung."
" Nanti nyesel lu kak, baru tau rasanya gimana. Sahut naya sambil tertawa singkat."
" Sok tau lu nay, kayak pernah ngerasain aja haha. Ucap dayana sambil mengejek naya."
" Ih gue taulah yaa, gue ga pernah aja cerita sama lu kak. Sahut naya sambil cemberut."
Tiba-tiba nada dering handphoneku berbunyi , aku buru-buru mengambil handphoneku. Dan nyatanya tidak sesuai dengan harapan, " yahh aku kira arga yang nelpon, eh taunya si dito. Ucap dayana dengan nada tidak bersemangat."
" Ditooo? Siapa lagi itu kak? Kok ga pernah cerita? Ucap naya dengan sangat penasaran."
" Nanti ajalah yaa aku ceritain, aku mau angkat telponnya dulu. Sahut dayana masih dengan muka bete."
" Halo dit, jawab dayana dalam telpon."
" Hai day, apa kabar? Ga apa kan aku telpon ni, ganggu ga? Tanya dito dalam telpon."
" Aku baik dit, iya ga apa dit ga ganggu kok. Jawab dayana dalam telpon."
Kami pun bercerita tentang urusan kuliah dan tentunya masalah organisasi yang kami ikuti berdua. Tanpa disadari waktu pun sudah larut malam dan aku pun sudah mulai mengantuk. " Dit udah dulu ya, aku mau tidur sudah malam soalnya. Ucap dayana dalam telpon."
" Oh iya maaf ya day sampe kelupaan waktu ni, makasi ya day udah mau dengerin cerita aku dan udah mau nemenin aku malam ini. Hem kalo boleh tau kamu besok sibuk nggak? Tanya dito dalam telpon."
" Kayaknya ga sibuk dit, soalnya besok gaada jadwal kuliah. Kenapa emangnya dit? Tanya dayana dalam telpon."
" Beneran nih nggak sibuk? Temenin aku ke suatu tempat yuk day besok, mau nggak? Tanya dito dalam telpon."
" Kemana emangnya dit? Tanya dayana dalam telpon."
" Ikut aja deh besok pasti kamu suka deh tempatnya. Jawab dito dalam telpon."
" Okedeh dit, udah dulu ya bye. Jawab dayana sambil mematikan telpon dari dito."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja ( ceritamu, milikmu ) (COMPLETED)
RomansTAMATTT!!! Teruntuk malam, kutitipkan rinduku untuknya. Rindu yang tak bisa kumiliki bahkan senyuman tulus yang tak bisa kudapatkan