Chapter 8

5.1K 165 0
                                    

Hati-hati Typo bertebaran dimana-mana!

Jangan lupa Voment oke guys jangan jadi sider wae wkwkwk 😂😂

^_^ Happy Reading ^_^

Wanita bernama Guan Zie itu membawa Angela melalui tempat yang gelap dan menyeramkan. Guan Zie tetap memandu jalan dengan menggandeng tangan Angela. Walaupun hanya kegelapan yang menerangi pandangan mereka.

"Aku takut" cicit Angela layaknya tikus terjepit.

Sedari tadi tubuhnya bergetar ketakutan, matanya pun mulai berair menahan tangis. Apakah aku bodoh dengan mengiyakan orang yang baru saja ku kenal? Mereka masuk kedalam gang sempit dan gelap tapi diujung sana terlihat terang dari cahaya.

Mereka semakin mendekat menuju kearah cahaya. Tapi semakin mendekat ke cahaya tabuh Angela menggigil kedinginan, peluh pun mulai bercucuran di dahinya. Aku takut!

Setelah berada diujung kegelapan, terlihat sumber cahaya tadi. Sumber cahaya dari berjejeran gedung tinggi dan megah.

"Kita mau kemana?" Tanya Angela dengan takut-takut. Tangannya yang dipegang Guan Zie sudah begetar dan berkeringat.

"Tenanglah, nona manis. Kau sendiri mengiyakan dan ingin menghasilkan uang banyak dengan waktu yang sebentar, kan?" Guan Zie meyakinkan Angela agar tak mengubah keputusannya. Guan Zie bisa memastikan Angela tidak dapat mengubah keputusannya.

"Tapi kau tak menjual tubuhku kan?" Angela berharap cemas dengan pertanyaan yang diajukan. Ia takut karena memang selama ini selalu marak dengan penjualan tubuh wanita oleh madam-madam yang memiliki club malam atau sebangsanya yang menyediakan wanita penghibur untuk dijajakan kepada para lelaki berhidung belang yang memiliki banyak uang guna membayar wanita itu dengan bayaran mahal akan tubuhnya.

Guan Zie malah tersenyum misterius. Membuat Angela semakin takut. Ingin rasanya memukul dan menendang Guan Zie saat ini. Apa perlu dia harus membuat Guan Zie tak sadarkan diri. Sepertinya ide yang cemerlang!

Mereka sudah berada di lobby gedung termegah diantara gedung yang lainnya. Diatas gedung itu terlihat tulisan Aksara China yang tak dimengerti oleh Angela. Tulisan berwarna merah yang dibaluti dengan warna hitam. Terlihat seram dimata Angela. Nuansa gedung dengan warna hitam merah gelap semakin menambah suasana mengerikan.

Mata Angela menatap kesemua orang yang berlalu lalang di depan lobby. Banyak pasangan yang turun dari mobil mewah dan menyuruh petugas valet memarkirkan mobil yang meneriaki kata mahal mereka. Lalu mereka dengan mesranya berjalan dangan wanita yang bergelayut mesra di samping lelaki bersuit.

Orang-orang disini semua menggunakan pakaian mahal, mewah dan berkelas atas. Untuk para lelaki menggunakan Suit maupun Tuxedo sedangkan para wanita menggunakan gaun ataupun baju jalan dengan style modisnya. Apalagi dengan sepatu hak tinggi mereka, menyeimbangkan tingginya dengan pasangannya. Bahkan gaun yang dipakai wanita itu sampai menyapu lantai. Mungkin ia ingin membersihkan seluruh lantai yang ia lewati?

Angela melirik kearah Guan Zie di sampingnya. Tampak Guan Zie tak salah kostum saat ini karena pakaiannya sendiri sangat modis. Mata Angela melirik kearah dirinya sendiri.

Ia malah merasa salah kostum, lihat saja dengan jaket hangat sedikit gelembung dan besar ditubuh Angela apalagi jaket yang dikenakannya berwarna pink ungu. Untuk celananya masih menggunakan celana baby doll berwarna pink putih. Apa kalian tahu? Diantara seluruh pakaian Angela yang layak di pandang hanya sepatu boots coklatnya saja yang terbuat dari kulit.

MR. PERFECT ALEXANDERS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang