Part 29 : His Decision

2.8K 369 9
                                    

"Tapi aku tidak bisa melakukannya." Jungkook menampilkan senyum yang terlihat dipaksakan.

Eun Hye mengernyit bingung. "Kenapa?"

"Dia sudah akan bertunangan, noona. Aku tidak bisa merusak kebahagiaannya."

"Apa dia bahagia?"

"Huh?"

Eun Hye menarik napasnya. "Apa dia bahagia?" ulangnya lagi.

"Entahlah. Mungkin?" jawab Jungkook malah berbalik bertanya. Sebenarnya ia sendiri ragu.

Eun Hye menghembuskan napasnya kasar. "Kenapa aku memiliki adik ipar yang luar biasa bodoh seperti ini, sih?!" Eun Hye mengerang kesal. "Begini, Jungkookie. Apa dia terlihat bahagia dengan pertunangannya?"

Jungkook diam, ia mengingat kembali pertemuan terakhirnya dengan So Hee. Apa air mata itu air mata bahagia? "Sebenarnya..." Jungkook bersuara. "Saat itu dia meneteskan air mata. Dia tiba-tiba menciumku sambil menangis. Kenapa dia menciumku, ya, noona?"

Eun Hye meniup poninya kasar. Sebenarnya ia sangat ingin menenggelamkan Jungkook ke kolam ikan yang ada di hadapan mereka sekarang juga. "Jungkook-ah," dia memanggil. Sangat berusaha menahan untuk tidak mencakar wajah bodoh Jungkook.

"Kadang aku ada saatnya aku sangat mempertanyakan otak cerdasmu itu. Apa kau pikir itu air mata bahagia? Waah, aku sudah lepas dari pria yang tidak pernah move on seperti Kim Jungkook!!! Aku harus mengadakan perayaan 40 hari 40 malam setelah ini!!!, apa kau pikir seperti itu?" Eun Hye naik darah.

"Kau akan tahu perasaannya kalau kau melihat matanya. Dan masalah dia menciummu, apa kau pikir itu ciuman perpisahan yang manis? Tidak, Kook-ah. Itu ciuman yang menyayat hati. So Hee akan tersenyum manis kalau itu adalah ciuman perpisahan yang menyenangkan. Ya Tuhan, ketidakberuntungan macam apa yang menimpa diriku sampai harus mempunyai adik ipar yang sangat amat tidak peka!"

"Begitukah?"

"Tentu saja! Dasar bodoh! Sudah sana kembali ke Amerika. Bisa-bisa aku mati muda jika harus berhadapan dengan dua orang laki-laki aneh dan super bodoh setiap hari!"

"Entahlah, kakak ipar. Aku masih belum yakin." Jungkook mengerutkan dagunya dan mengendikkan bahunya.

Kembali, Eun Hye menghembuskan napasnya kasar. "Jungkook-ah," masih menahan emosi sekuat tenaga. "Tahu kah kau betapa inginnya aku memelihara piranha sekarang juga?"

Jungkook menaikkan alisnya. "Kok piranha?"

"Iya. Agar aku langsung bisa membunuhmu dengan menceburkan dirimu ke kolam yang penuh ikan piranha!!!!" Eun Hye mencoba menetralkan emosinya. "Sekarang terserah padamu mau kembali atau tidak. Yang penting aku sudah menasehatimu." Eun Hye beranjak dari tempat itu meninggalkan Jungkook yang masih bingung dengan piranha yang tadi dibicarakan Eun Hye.

Kenapa noona ingin sekali menceburkanku? Kenapa tiba-tiba bicara tentang piranha? Dasar bodoh! Pikirnya.

Kau yang bodoh, Kim.

Eun Hye berjalan masuk ke dalam rumah. Namun tiba-tiba ada tangan yang menariknya. Eun Hye baru akan memekik saat tangan itu menutup mulutnya. Pemilik tangan itu menarik Eun Hye mendekat kepadanya.

"Ini aku," bisik suara berat itu.

Eun Hye melepaskan tangan besar Taehyung dari mulutnya. "Kenapa, sih?! Mengagetkanku saja!"

Taehyung hanya tersenyum tanpa dosa. "Maaf. Jadi bagaimana?" tanya pria itu antusias.

"Aku tidak tahu." Eun Hye menjawab acuh. "Dia itu kepala batu! Ah, aku membencinya," keluh wanita beranak satu itu.

"Eyy, jangan begitu," Taehyung membujuk.

"Aku tidak tahu, Kim Taehyung. Aku sudah menasehatinya tapi dia sepertinya masih tidak mau menurutiku. Yahh... Kita lihat saja nanti."

Taehyung mengangguk. "Tapi tadi kau terdengar sangat sadis, Eun Hye-ya. Kau tahu betapa tidak sopannya dirimu? Perasaanmu salah dan itu mutlak harus dihilangkan." Taehyung meniru nada bicara Eun Hye saat mengucapkan dua kalimat terakhir.

Eun Hye memanyunkan bibirnya. "Kau melupakan bagian saat aku menyebutmu bodoh," ujarnya.

Taehyung mencium bibir Eun Hye sekilas. "Itu tidak perlu dikatakan ulang, kan?" Taehyung mendekatkan wajahnya ke arah Eun Hye.

"Tentu perlu!" wanita itu sedikit memekik.

Taehyung kembali mengecup bibir istrinya itu. "Baiklah, terserak kau. Sekarang kita masuk? Aku sangat ingin memelukmu sekarang. Diluar sini dingin."

Eun Hye memicingkan matanya menatap Taehyung. "Kalau mau peluk sekarang saja, kenapa harus didalam? Kau pasti merencanakan sesuatu, kan?"

Taehyung menunjukkan senyum mesum andalannya. Dengan gerakan tiba-tiba mengangkat istrinya itu sehingga membuat Eun Hye memekik kaget.

"Kim Taehyung turunkan aku!!!"

"Ayo buat adik untuk Eun Suk, istriku sayang."

"TIDAK MAU!! AKU MASIH BANYAK PEKERJAAN BESOK PAGI!!!!"

~~Hold Me Tight~~

Butuh seminggu bagi Kim Jungkook untuk menetapkan pilihannya. Pria itu sungguh berpikir keras untuk memantapkan hatinya. Jimin sudah sadar dan itu adalah kabar yang sangat baik. Yah, meskipun pria sipit itu masih harus dirawat dirumah sakit cukup lama untuk pemulihan.

"Jimin-ah," Jungkook memanggil sahabatnya yang sedang duduk bersandar di ranjang rumah sakit sambil memakan apel.

"Kenapa?" Jimin menyahut.

"Bagaimana jika aku memutuskan untuk kembali pada Han So Hee?"

Jimin hampir saja mati tersedak apel saat mendengar perkataan Jungkook. "KAU? APA?" pekiknya nyaring sambil terbatuk-batuk.

"Hmm, begitulah... Bagaimana jika aku ingin menggenggam tangan So Hee?"

Jimin mengerut. "Bicara yang jelas, bangsat! Aku bukan sastrawan!"

Jungkook berdecih. "Kau benar-benar sudah sembuh sekarang, Park."

"Jangan mengalihkan topik. Cepat jelaskan kepadaku! Kepalamu habis terbentur batu sebesar apa sampai berkata seperti itu?"

"Yak! Jaga bicaramu! Aku hanya berpikir sepertinya aku telah menemukan pilihanku. Aku mencintai Han So Hee dan aku ingin bersamanya."

Jimin menatap Jungkook dengan tatapan apa-kau-serius?!! yang membuat Jungkook luar biasa kesal. "Tunggu dulu, tunggu dulu!" Jimin menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kau tidak sedang bercanda, kan?"

"Aku tidak pernah bercanda untuk hal sepenting ini, Jim."

"Aku hanya merasa... Aneh? Kau dapat wangsit dari mana?"

Jungkook berdecak sebal. "Dari kakak iparku, Lee Eun Hye! Kenapa?!"

"Ooppss, biasa saja, dong." Jimin memberikan gestur tenangkan dirimu dengan menggunakan tangannya. "Haah, sepertinya memang harus si biang masalah yang meluruskan."

"Apa? Biang masalah?"

"Eh, tidak. Kau lah yang biang masalah sebenarnya."

Jungkook menatap datar ke arah Jimin. "Kau tahu. Aku ingin sekali menceburkanmu ke kolam penuh piranha yang dipelihara Eun Hye noona."

"Eun Hye noona memelihara piranha?"

To be continued...

🐰🐰🐰

Apa ini?!! Kegajean yang HQQ.
Hold Me Tight mau tamat bentar lagi:)

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang