Part 26 : Past and Future

2.6K 371 6
                                    

Jungkook tidak tahu lagi apa yang dipikirkannya saat menjawab pertanyaan Namjoon kemarin. Namun disinilah ia sekarang, di penerbangan kelas satu Amerika-Korea Selatan. Ya, ia memutuskan kembali. Bahkan dirinya sudah menghubungi Kim Taehyung semalam. Kakaknya itu mengatakan bahwa ia akan menjemputnya di bandara.

"Jungkook-ah!" Jungkook menoleh ke barisan para penjemput. Ia bisa melihat di sana, kakak beserta seluruh keluarganya menunggu dibalik pembatas. Jungkook langsung pergi menghampiri keluarga kecil itu sambil menarik koper besar berwarna maroon miliknya.

"Oppa!" Kim Taeyeon memekik girang, gadis kecil itu langsung berlari ke pelukan Jungkook.

"Aigoo... Adik kesayanganku, sekarang kau sudah tumbuh besar, ya?" ujar Jungkook sambil mengacak rambut adik perempuannya itu.

Kim Taeyeon merengut. "Kau sangat jahat, kakak. Bagaimana bisa kau baru pulang sekarang?"

"Maafkan aku, ya? Tugasku di sana sangat banyak. Lain kali aku berjanji akan sering-sering pulang ke Korea."

"Sudahlah, Kim Taeyeon. Kasihan dia, kakakmu kan baru sampai," ujar Kim Seokjin.

Jungkook memeluk ayahnya itu. "Ayah, aku sangat merindukanmu."

Seokjin menepuk punggung anak lelakinya yang sudah semakin tinggi. "Ayah juga."

"Jadi hanya ayah yang kau rindukan?" sahutan Taehyung membuat Jungkook melepaskan pelukannya.

"Iya, aku hanya rindu ayah dan Taeyeon. Kenapa?" jawab Jungkook menantang.

"Ish, bocah satu ini—"

"Suda-sudah, jangan bertengkar disini!" suara lembut itu masih sama seperti pertama kali Jungkook mendengarnya. "Kookie-ya, apa kau tidak merindukan aku dan Eun Suk?" tanya Eun Hye kepada adikipar kesayangannya.

Jungkook mengusap tengkuknya. "A-ah, tentu saja aku merindukanmu, noona. Bagaimana kabarmu?"

Eun Hye tersenyum simpul. "Aku baik, kau?"

"Aku juga baik."

"Kook-ah," Taehyung merangkul bahu adiknya. "Bagaimana kabarmu dengan Hee-Hee itu?"

"Namanya Han So Hee, Kim Taehyung," koreksi Eun Hye.

"Ah iya, itu. Bagaimana, hum?"

"Han So Hee itu siapa?" tanya Taeyeon penasaran.

"Pacar kakakmu," jawab Taehyung asal.

"Teman, Taehyung. Teman," koreksi Eun Hye lagi. Wanita itu memutar matanya malas menghadapi tingkah luar biasa suaminya. Untung sayang, batinnya.

Taehyung nyengir. "Iya, itu maksudku. Kan sama saja, aku yakin sebentar lagi mereka juga akan berpacaran."

"Tae-oppa, apa So Hee unni itu cantik?"

"Cantik. Sangat cantik. Tapi tetap masih cantik Eun Hye unni," jawab Taehyung sambil mengedipkan matanya ke arah Eun Hye.

"Gombal," ujar Eun Hye acuh.

"Oke, cukup. Ayo kita pulang. Kita kan masih harus menjenguk Jimin nanti," ujar Seokjin.

"Baiklah, ayo!"



~~Hold Me Tight~~



"Jadi dia pulang ke Korea?" So Hee bertanya dengan nada setengah kecewa.

Jessica menganguk. "Iya, tadi pagi dia pulang."

"Tapi bagaimana kau bisa tahu?"

"Kau tahu, kan, kalau kakak perempuanku itu pramugari? Tadi pagi aku mengantarnya ke bandara, dan kebetulan melihat Kim Jungkook yang sedang membawa koper. Mau apa dia membawa koper sebesar itu kalau tidak karena mau pulang?"

"Kau benar."

"Hey," Jessica menepuk bahu sahabatnya. "Kau sudah akan bertunangan, bukan? Kau harus move on, Cintya."

"Aku tahu, Jessica. I know it very well, but... Rasanya sangat sulit untuk melupakannya."

Jessica menghela napasnya. "Aku tahu. Kau pasti butuh waktu. Tapi, Cintya, setidaknya belajarlah melupakannya. Jalani hidupmu sendiri."

So Hee hanya diam mendengarnya. Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk.

"Masuk,"

Terlihat di sana, nyonya Han masuk dengan senyum merekah di bibirnya. "Ada Sehun di luar," ujar wanita itu.

So Hee manikkan sebelah alisnya. "Lalu?"

"Ck, gadis ini. Keluarlah, temui calon suamimu!"

So Hee mendesah malas. Ia beringsut turun dari kasurnya.

"Kau tidak dandan?" tanya nyonya Han saat putrinya hampir mencapai pintu.

So Hee memutar tubuhnya dengan gestur malas. "Aku sudah cantik, tidak usah dandan. Bahkan Miss World kalah cantik denganku," ujarnya datar lalu pergi.

"Gadis itu benar-benar—"

Jessica hanya terkekeh kecil mendengar perdebatan ibu dan anak itu. "Biarkan saja, bibi. Lebih baik kau memberi makan gadis cantik ini," Jessica menunjuk dirinya sendiri.

Nyonya Han tertawa. "Baiklah. Sepertinya aku memang harus memberi makan dirimu. Kau kurus sekali, sih?"





~~Hold Me Tight~~



"Oseh," So Hee memanggil pria yang tengah menyetir di sebelahnya.

Oh Sehun bergumam. "Hmm, kenapa?"

So Hee menatap lurus ke arah Sehun. "Kenapa kau melamarku? Aku masih tidak mengerti. Apa kau melamarku hanya untuk menjauhkanku dari Jungkook?"

Oh Sehun tiba-tiba menepikan mobilnya dan berhenti. Pria itu menatap jengkel ke arah gadis yang sedang menatapnya sendu. "Apa aku seburuk itu dimatamu?" tanyanya.

"Bukan begitu, aku han—"

"Dengar. Aku melamarmu, aku ingin menikahimu karena memang aku mencintaimu. Aku mencintaimu, Han So Hee. Menikahlah denganku." Sehun menatap penuh keyakinan ke arah gadis itu.

So Hee tersenyum tipis. "Tentu saja aku mau menikah denganmu, kalau tidak untuk apa aku berada di sini sekarang?"

"Ragamu memang dihadapanku sekarang, tapi jiwamu? Pikiranmu tetaplah berada di tempat Jungkook berada."

So Hee diam.

"So Hee-ya, bisakah kau melupakannya?"

"Aku pasti akan belajar menghilangkan perasaanku kepadanya. Tapi untuk melupakannya... Bahkan rasanya butuh waktu seumur hidup untuk melakukan itu."

Sehun menunduk lesu. "Jadi begitu."

So Hee tersenyum. "Hey," panggilannya membuat Sehun mendongak. "Jungkook akan selamanya menjadi bagian dari hidupku. Dia adalah salah satu dari kisah hidupku yang akan terus melekat sampai aku mati."

Sehun baru membuka mulut saat So Hee kembali bicara. "Tapi! Dia adalah masa lalu. Dan bagiku, sekarang kau adalah masa depanku."

Sehun tidak bisa menghentikan bibirnya untuk membuat lengkungan senyum. "Aku berjanji akan membuatmu bahagia, So Hee."

"Aku tahu. Dan bukankah ini sangat luar biasa? Bagaimana aku bisa dilamar oleh sahabatku sendiri?"

Sehun tertawa. "Tentu saja bisa, aku sudah menyukaimu dari dulu kau tahu. Dasar tidak peka!"

"Maaf, maaf, golongan darah O itu memang tidak peka." So Hee terkekeh.



Iya, kau adalah masa laluku. Jadi tolong, berbahagialah disana seperti aku juga merasa 'sedikit' bahagia disini. Terima kasih telah menjadi bagian dari kisah hidupku yang indah. Jagalah dirimu selalu, Kim Jungkook.





---

End nggak nih? Wkwkwk.

Nggak lah, jangan end dulu deh. Kasian, Jungkook belum selesai kisahnya. Abang Jungkook sabar dulu, ya! Ini masih lanjut kok.

Terima kasih yang mau baca dan voment :*

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang