Part 16 : I Can't

2.6K 368 5
                                    

"A-apa? Si-siapa bilang?" ujar So He gugup.

"Ah itu, k-kau, kau pasti mencintaiku, kan? Aku ini tampan, tipe-tipe lelaki idaman," ujar Jungkook mencari alasan.

So Hee menatap pria itu datar. "Sudah selesai menyombongkan dirinya? Cepat makan makananmu!!"

"Iya, baiklah." Dan mereka pun melanjutkan acara makan yang tertunda.

Setelah makan, So Hee membereskan piring-piring kotor dan juga mencucinya. Ia terus saja memikirkan kata-kata Jungkook tadi.

Dia tidak mengakuinya, kan? Dia tidak bilang pada Jungkook, kan? Jungkook tidak tahu, kan?

Tanpa ia sadari, piring yang dipegangnya terlepas dan pecah di lantai. Gadis itu pun langsung membersihkan pecahan kaca itu. Namun, karena mungkin kurang hati-hati, jarinya tergores pecahan piring dan berdarah.

"Aww," pekik So Hee saat darah menetes dari ujung jarinya.

Jungkook datang dengan sedikit berlari ke arah dapur. Tadi pria itu sedang ganti baju dan langsung keluar setelah mendengar suara piring pecah.

Jungkook berlutut di hadapan So Hee yang masih memegangi telunjuknya. "Kau tidak apa-apa?" ujar pria itu sedikit panik.

"Tenang saja, hanya perih sedikit."

"Kemarikan tanganmu," ujar Jungkook. Pria itu memperhatikan jari So Hee yang terluka. Jungkook berdiri dan membasuh jari So Hee di bawah keran air.

"Kenapa kau ceroboh sekali, sih?" ujar pria itu.

"Tanganku licin tadi," cicit So Hee. "Maaf."

Jungkook menghelas napasnya. Ia membawa So Hee ke meja makan dan mendudukkan gadis itu di sana. Jungkook pun pergi mengambil obat dan mengobati luka So Hee.

"Lain kali hati-hatilah,"

"Hmm. Terima kasih, Jungkook."

"Sama-sama."

So Hee memperhatikan plester bermotif bintang yang sekarang membalut ujung jarinya. Sangat imut.

"So Hee-ya," panggil Jungkook lirih. So Hee mengalihkan pandangannya dari jarinya dan menatap Jungkook.

"Hmm, apa?"

"Aku tidak bisa."

So Hee menyatukan alisnya. "Tidak bisa apa?"

"Aku tidak bisa," Jungkook menghela napas berat sebelum melanjutkan kalimatnya. "Aku tidak bisa mencintaimu,"

"Apa? Apa maksudmu, Jungkook?"

"A-aku, aku sungguh tidak bisa mencintaimu, Han So Hee. Kumohon berhentilah mencintaiku karena itu hanya akan menyakitimu," ujar Jungkook lirih.

Oh, sekarang So Hee mengerti. Pria itu tahu. Jungkook sudah tahu perasaannya. Entah darimana dia mengetahui itu, tetapi yang jelas pria itu sedang menolaknya kali ini.

So Hee mencoba tersenyum. "Tidak. Itu tidak menyakitkan sama sekali."

"Bohong. Kumohon jangan membohongiku. Aku tahu perasaan saat orang yang kau Cinta mencintai orang lain. Aku tahu bagaimana rasanya Cinta sepihak itu."

So Hee menghela napas. "Kalau begitu," gadis itu menarik napasnya sebelum melanjutkan, "jadikanlah cintaku ini bukan cinta sepihak. Kau bilang kau ingin melupakan dia, kan? Maka ayo, aku akan membantumu melupakannya."

Jungkook menatap wajah So Hee. "Percuma. Itu tidak akan bisa. Aku sudah jatuh terlalu dalam kepadanya."

"Maka aku akan menarikmu keluar."

"Tanganmu tidak akan pernah bisa mencapaiku."

Kim Jungkook berdiri. "Maaf, So Hee. Sepertinya kau harus pulang kali ini. Aku benar-benar ingin sendiri. Maafkan aku."

So Hee menunduk sejenak. "Baiklah. Aku akan pergi. Istirahatlah, Kim." Setelahnya gadis bermarga Han itu langsung keluar dari apartemen Jungkook.

Kim Jungkook tahu. Dia sangat tahu bahwa So Hee sedang menahan air matanya. Dan ia tiba-tiba merasa seperti pria brengsek yang membuat seorang gadis menangis.

Tapi sungguh, hatinya belum siap untuk menerima cinta yang baru. Atau lebih tepatnya, melupakan Cinta lamanya. Lebih baik So Hee mendapat pria yang lebih baik. Bukan pria sepertinya yang hanya terbelenggu oleh masa lalu.

🍂🍂🍂

Han So Hee sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Ini menyakitkan. Ia kira Jungkook telah melupakan masa lalunya. Mengingat belakangan ini dia sudah mulai mendekati gadis lain.

Tapi ia salah. Sedalam itukah rasa cinta Jungkook pada wanita itu? Sedalam itukah sampai tangannya tidak mampu menarik pria itu keluar dari sumur kelam masa lalu?

Ini sungguh melelahkan. Sepertinya Han So Hee sudah mulai menyerah kali ini. Jungkook terlalu jauh. Terlihat dekat, tapi sebenarnya sangat jauh.

Ia mulai berpikir. Haruskah aku menyelesaikan cinta sepihak ini dan mencari cinta sebenarnya? Tapi cinta pertama itu sulit dilupakan. Tanya pada dirimu sendiri, bukankah sampai sekarang kau masih mengingat cinta pertamamu.

Tapi tidak. Sepertinya sampai di sini. Ia tidak bisa lagi memaksa Kim Jungkook untuk jatuh cinta kepadanya. Untuk membalas cintanya. Kau dengar sendiri tadi, kan? Ia tidak bisa.

Akhirnya So Hee memutuskan untuk pergi keluar. Mencari angin segar untuk menenangkan diri sesaat tidak apa bukan.

Ia menyambar tas tangannya dan langsung pergi meninggalkan apartemen. Gadis itu menyusuri gemerlap kota New York dengan berjalan kaki. Entahlah, hanya So Hee sedang tidak ingin menaiki mobil mewahnya.

Ia ingin berjalan kaki. Atau lebih tepatnya membuat dirinya lelah sehingga sedikit mengurangi rasa sakit hatinya. Ia berjalan tak tentu arah sampai akhirnya ia menyerah. Kelelahan.

Gadis itu memutuskan untuk pulang dengan bus. Ini sudah larut dan ia telah pergi selama 4 jam penuh. Wow. Dan sepertinya bus yang ia cari sudah tidak beroperasi lagi.

So Hee menghela napas pasrah. Ia duduk di salah satu halte. Sendirian. Di tengah cuaca malam musim gugur yang dingin. Sendirian meratapi kisah cintanya.

Sampai ada seseorang yang menepuk bahunya. Orang itu memberikan sapu tangan coklat kepada So Hee. So Hee mendongak menatap orang itu. Seorang pria. Pria itu tersenyum manis sampai matanya hilang.

"Ambilah. Usap air matamu. Seorang gadis cantik tidak boleh menangis, apalagi di tempat seperti ini."

To be continued...

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang