awkward morning

1K 162 24
                                    

Sehun terbangun dari tidur lelapnya.Baru saja ingin bangkit, ia terhempas kembali ke ranjangnya dikarenakan denyutan kepalanya yang begitu hebat.

Ia memegang kepalanya, mencoba untuk tenang. Kejadian beberapa waktu lalu-kemarin terngiang di pikirannya.

"Oh Sehun! Apa kau di dalam sini?!"

Telinga Sehun sayup-sayup menangkap suara bariton yang tidak familiar itu.
Ia sudah tidak kuat lagi untuk berdiri.
Ia sendiri tak ingat mengapa ia melakukan ini pada dirinya.

"A-aku disini. Buka saja pintunya, tapi ku mohon, jangan terkejut. Jangan hubungi siapa-siapa, jangan bawa aku ke rumah sakit, jangan-"

Ucapan Sehun terhenti, tatkala ia tak sadarkan diri. Chanyeol setengah panik ketika tak mendengar suara pemuda yang bahkan sama sekali tidak ia kenal.

Ia hanya orang asing. Orang asing yang ingin memperbaiki hati Sehun yang rusak.

Ia ingin menyatukan hati Sehun yang telah pecah berkeping-keping itu kembali.

Membuka pintu itu sembari menghidupkan lampu kamar mandi itu, hati Chanyeol merasa jatuh melihat apa yang baru saja ia lihat.

Oh Sehun, tertegun dengan mata tertutup di bak mandi yang kosong itu. Sekujur tangannya bersimbah darah, tangan kirinya yang terjuntai di bak mandi itu memegang lemah sebuah silet.

Tanpa bertanya pun, Chanyeol tahu silet itu untuk apa. Ia tak sanggup melihatnya begini-walau Chanyeol tak mengenal Sehun begitu dekat, namun ia tak tega melihat orang sepertinya begini.

Baru saja akan melangkah, Chanyeol mendengar sesuatu seperti hancur di bawah sepatunya-ia tak melepaskannya karena terburu-buru-, dilihatnya dibawah.

Di sepanjang lantai menuju bak mandi itu, obat-obatan yang Chanyeol tak mau tau untuk apa berserakan disana.

Sudah cukup.

Pikir Chanyeol.

Sudah cukup ia tersakiti seperti ini. Oh Sehun tak pantas menderita seperti ini.

Chanyeol mengangkat tubuh lemah Sehun dan memindahkannya ke suatu tempat, membersihkan luka-lukanya.

Sehun sebenarnya setengah sadar saat Chanyeol mengobati lukanya. Namun efek obat-obatan aneh itu membuatnya pusing, ia memutuskan untuk memejamkan matanya.

Sehun mengerjapkan matanya sekali lagi. Perlahan rasa pusing itu hilang, ia mencoba untuk bangun. Di pinggir ranjang itu, seorang pemuda yang wajahnya agak asing bagi Sehun tertidur pulas dengan kepala yang ditumpukan pada kedua lengannya.

Sehun hendak meraih surai pemuda itu untuk mengelusnya pelan, ia tertarik untuk mengelusnya karena rambut itu terlihat sangat lembut- tak seperti rambutnya yang tak terurus.

Tindakan itu terhenti karena Sehun malah meringis kesakitan. Oh, dia lupa apa yang baru saja ia lakukan pada tangannya.

Dia lupa apa yang baru saja ia lakukan pada nyawanya.

Sehun mencoba untuk membunuh dirinya pada waktu itu.

Tapi entah apa, sesuatu di hatinya tak memperbolehkannya untuk pergi pada hari itu.

Ia malah tergerak untuk menghubungi orang yang sama sekali tak ia kenal ini.

real_pcy. Atau dengan nama aslinya, Park Chanyeol.

Sehun tau itu adalah Park Chanyeol yang biasa di bicarakan di sekolah. Park Chanyeol yang terkenal dengan senyuman ramah dan pandai dalam berbagai hal.

Terlebih lagi dalam hal sosial. Sehun iri. Ia tidak bisa bersosialisasi seperti Chanyeol.

Dengkuran kecil Chanyeol terhenti, Sehun merasa beban di pinggir kasurnya berkurang. Chanyeol mengangkat kepalanya dan mengusap kedua matanya.

Melihat kedua mata itu, Sehun terkesima.

"Oh, selamat pagi, Oh Sehun. Aku senang akhirnya kau ingin memberitahu ku alamat mu."

Sehun tahu mengapa hatinya tak memperbolehkannya pergi pada hari itu.

Ia harus bertemu Park Chanyeol.

Andai Chanyeol tahu, senyumannya telah menyelamatkan nyawa seseorang.

✖✖✖

Sehun tengah duduk di kursi meja makannya. Ia turun dari kamarnya dengan bantuan Chanyeol. Semenjak tadi, belum ada yang berani memecah keheningan antara mereka.

Sehun sangat ingin bercerita semua hal tentang dirinya. Tapi ia benar-benar belum bisa mempercayai orang ini.

Chanyeol sudah selesai memasak untuk sarapan mereka. Omelette.

Chanyeol meletakkan sepiring omelette itu di depan Sehun.

Sehun mendongak, Chanyeol menatapnya. Rambutnya yang masih acak-acakan, dan dengan terangnya cahaya matahari pagi, Chanyeol terlihat sangat tampan di banding manusia lain yang pernah Sehun temui.

Dengan senyuman itu, seuntai kata terlepas dari bibir tipis Chanyeol;

"Aku rasa aku yang meminta mu untuk mempercayai ku, tapi sepertinya kau sangat tersesat ketika melihatku."

Oh, tolong ambil semua kalimat yang baru saja Sehun gunakan untuk mendeskripsikan seorang Park Chanyeol.

Tapi Sehun tak bisa menolongnya, ia terkekeh kecil mendengar apa yang baru saja terujar oleh Park Chanyeol.

Sehun tertawa. Tawa yang murni dari hatinya.

Sudah tiga tahun ia memalsukan tawa dan senyumannya, tapi orang asing ini berhasil mengembalikannya.

Sehun tak bisa menolaknya lagi. Ia mempercayai orang ini.

Ia mempercayai Park Chanyeol.

Ia tidak ingin membuang perjuangan orang ini.

Ia tidak ingin membuang perjuangan Park Chanyeol.

Ia mempercayai seseorang lagi setelah tiga tahun lamanya.

"Hei, kau masih melamun? Makanlah. Nanti jadi dingin, tidak enak tahu..." Lamunan Sehun terbuyarkan dengan suara bariton Chanyeol.

Bibir mungil Sehun tersungging kecil melihat Chanyeol yang berbicara sambil makan seperti itu. Dia lucu, pikirnya.

"A-ah, iya. Aku akan memakannya."

Menahan sakit dengan ringisan kecil, Sehun menyuap omelette buatan Chanyeol itu.

Enak. Sudah lama Sehun tidak makan enak. Walaupun ini hanya omelette, Sehun sangat suka dengan rasanya.

Sebelumnya ia hanya memakan sisa-sisa makanan dari orang itu.

Tak sadar air matanya menetes. Ia tidak pernah makan makanan se-enak ini sebelumnya.

"H-hei, kenapa menangis? Masakan ku tidak enak ya? Maafkan aku-"

"T-tidak! Aku hanya bahagia-hiks-sudah lama aku tak makan enak seperti ini..."

Chanyeol memberhentikan kegiatan memakannya, mata bulatnya menatap tak percaya pada Sehun.

Ia hendak menyeka air mata itu. Tapi pada saat yang bersamaan, ia tidak tahu harus melakukannya atau tidak.

Sarapan pagi itu selesai tanpa ada yang berbicara sepatah kata pun setelah Sehun berujar seperti itu.

-

Jadi, ini chapter terakhir(bukan berarti tamat ya) yang aku publish sebelum hiatus╥╥ maafkan aku ya... Aku lelah banget ama sekolah, jadi belum ada ide buat ngelanjutin╥╥ gapapa kan?

Sekali lagi, maaf ya... Oh, aku juga mau ngepublish book random gitu, mungkin disana isinya hal-hal tentang diriku, curhatan, bacotan, sama drabblean oc-oc ku(dan mungkin oc temenku juga, hehe). Kira-kira, ada yang minat gak? Mungkin aku masih bisa update disana.

Last but not least, thank you💕💕💕

stranger → pcy + osh [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang