Chap 3 : B-Bengkyou?

1.8K 221 57
                                    

Dalam beberapa minggu ini, aku merasa cukup menikmati hidupku. Pasrah dengan hidup? Tidak juga. Bisa dibilang, aku mulai berusaha membiasakan diri dengan hidup yang seperti ini.

"Hee... Maji ka yo? Aku bahkan tak tahu"

Aku kini duduk bersama Awaya dan teman teman lain di kelas. Seperti biasa, peranku hanya menjadi bayang bayang mereka ataupun anjing pengikut.

"Memangnya benar apa yang dikatakan Suzuki-kun itu benar?" aku yang baru saja selesai mengunyah roti isi akhirnya angkat bicara.

"Tentu saja. Dia ketua kelas, bukan?" Awaya membetulkan. "Katanya sih, kita hari ini pulang lebih awal dari biasanya"

"Nande? Tumben sekali guru guru itu bersikap baik? Setan apa yang merasuki mereka hingga mendadak baik begitu?" Minami—temanku yang satunya menimpali.

"Katanya sih guru guru mengadakan rapat hari ini" Awaya kembali berucap.

"Benar juga. Kalau tidak, mana mungkin sekarang—"

"Nee, Mina-chan. Bagaimana kalau aku kerumahmu hari ini?"

"Etto—"

"Oh. Ide yang bagus. Kebetulan orangtuaku tak ada dirumah, kau mungkin bisa menginap"

"Minna—"

"Uwah, hontou? Ehehe... arigatou, Mina-chan"

Aku diam membungkam mulut. Lagi lagi, aku hanya dianggap sebagai angin lalu. Setelahnya aku tak mengucapkan sepatah kata lagi. Tapi entah kenapa, rasa sakit di hatiku tak separah sebelumnya.

Entahlah, semenjak aku bertemu dengan Kuroko aku sudah cukup jarang merasa sakit hati saat diperlakukan seperti ini.

Aku memutuskan untuk duduk di bangkuku sendiri, kembali berkutat dengan lukisanku.

"(L/N)-san"

Aku sedikit terkejut kala menyadari Kuroko yang tiba tiba sudah berada di sampingku. Sedikit? Sudah kubilang sebelumnya, aku sudah mulai membiasakan diri, bukan?

Kuroko adalah temanku. Aku merasa tak sopan jika terus terusan merasa terkejut ketika dia muncul atau datang.

"Hai', Kuroko-kun?"

"Sumimasen. Bisa aku lihat hasil ulangan Fisikamu?"

Aku diam memegangi dagu. "Ulangan Fisika yang dibagikan minggu kemarin?"

"Hai'"

Aku merogoh saku tasku, mencari lipatan kertas ulangan Fisika yang hendak dipinjam oleh Kuroko. "Dimana aku menaruhnya ya... Oh, ini dia"

Aku menyerahkan hasil ulanganku padanya.

Terlihat sapphire-nya yang bergerak menelusuri setiap tulisan dan jawabanku di atas kertas. Pandangannya kemudian tertuju pada hasil skor yang tertera di ujung kanan kertas.

Tidak baik, tidak buruk juga—seperti biasa. 80, tepat 80. Tapi, yang kali ini tergolong nilai yang cukup baik juga, sih.

"Nilaimu jauh lebih tinggi daripada nilaiku, (L/N)-san" katanya datar.

"Eh? Memangnya berapa nilaimu?"

"57"

Mataku mengerjap sesekali menatap iris sapphire Kuroko. "J-Jaa, ada apa? Tumben sekali kau ingin melihat hasil ulanganku"

Kuroko lagi lagi diam menatap mataku intens—membuatku sontak mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Bolehkah aku meminta satu hal lagi padamu, (L/N)-san?" tanyanya.

Boku wa Koko ni Iru [Kuroko x reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang