Reason For Love

1.9K 208 128
                                    

(A/N)

Ada yang rindu Megumi? //gak

:v

Wah, saking kelewat males jadinya telat update :v Padahal udah seminggu lebih ni chapter berkarat di draft :v

Oke, ini kebiasaan Megumi buat chap paling akhir yang ga penting sama sekali. Ini karena Megumi ga tega namatin ff ini 😢😢

Dan ini akan menjadi part terakhir  ̄▽ ̄

WARNING! Gaje, romancenya ga dapat, kebanyakan drama :v Selain itu, ini bakal menjadi chapter yang cukup panjang. Kalo merasa bosan, minggat aja ya udah gapapa (_ )

Enjoy~



Sudah berapa bulan setelah kejadian itu ya?

Aku menurunkan buku novel yang sedari tadi kubaca-menerawang ke depan.

Yah, benar. Kejadian sejak Kuroko menembakku secara to-the-point. Aku tahu saat itu aku sempat sakit hati karena mengira Kuroko mempermainkanku. Tapi aku akhirnya tahu bahwa Momoi hanya beranggapan bahwa dia itu pacar Kuroko, padahal nyatanya bukan.

"Aku mencintaimu dengan sepenuh hati. Himiko, jadilah kekasihku, aku tak akan meninggalkanmu sampai kapanpun"

"Hideki-kun..."

Aku tersenyum kala membaca dialog saat tokoh laki laki di novelku yang tengah menembak kekasihnya. Manis sekali, dia bahkan juga memberikan sebuket bunga pada kekasihnya.

Benar benar berbeda dari Kuro-ah, Tetsuya :)

Tetsuya bukan pemuda yang romantis, aku sangat amat paham itu. Dia tidak pernah menggombaliku. Jangankan itu, dia bahkan tak pernah mengungkit hubungan kami yang sudah berstatus pacaran.

Lebih tepatnya, dia tak menyembunyikan hubungan kami. Tapi tak juga mengumbarnya ke banyak orang. Lagipula, tak ada orang yang menyadari ataupun peduli.

Aku menyenderkan tubuhku di pohon Sakura sekolah-menyelonjorkan kakiku kedepan. Setelah itu, kembali fokus pada bacaanku.

"(Y/N)-san sedang baca apa?"

"Hanya novel roman-chotto... Tetsuya-kun?!" aku terlonjak kaget. "Sejak kapan kau disini?"

"Baru saja, (Y/N)-san" jawab Tetsuya dengan wajah datar. "Boleh aku duduk disampingmu?"

"S-Silahkan" aku menggeser bokongku agar dia bisa duduk.

"Arigatou gozaimasu" Tetsuya duduk di sampingku. "Novel yang (Y/N)-san baca itu sepertinya seru"

"Oh, kupikir juga begitu" aku menutup buku-memandangi sampul buku. "Ini hanya sebuah kisah cinta antara 2 orang sahabat sejak kecil. Plotnya agak klise, tapi momen romantisnya benar benar mengena di hati"

Aku tanpa sadar membuka novel dan menujukkan beberapa kalimat yang ada disana.

"Aku suka dengan gaya bahasa penulisnya yang benar benar menggambarkan isi cerita dengan singkat padat jelas dan sarat makna. Yah, wajar memang. Aku dengar penulis buku ini sering mendapat penghar...ga...an..."

Penjelasanku terhenti saat menyadari bahwa Tetsuya sedari tadi menatap wajahku-bukan novelnya. Ditambah lagi jarak antara kami cukup dekat.

"T-Tetsuya-kun... Kenapa kau malah menatapku?" aku tersenyum-mencoba mengalihkan perhatiannya dari pipiku yang sudah memerah.

Boku wa Koko ni Iru [Kuroko x reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang