04

88.8K 18.2K 2.2K
                                    

Empat hari tidak melihat Mark di sekolah, Esther kira temannya itu sudah melupakan kesepakatan konyol mereka.

Lagipula seorang Mark Lee, idol yang punya segalanya ㅡuntuk apa mengingat urusan sepele dengan Esther si antisocial social club?

"Hai~"
 
 
Esther berjengit saat tiba-tiba sebelah handsfree-nya ditarik sampai lepas dari telinga oleh Mark.

"Ih!" protes Esther. "Mau ngapain?"
 
  
"Jangan pura-pura lupa," bisik Mark.
  
  
"Jangan deket-deket," Esther mendorong jidat Mark dengan jari telunjuknya. "Ew, kenapa sih lo selalu fugly?"
 
  
Masih ada sisa-sisa eyeliner di mata Mark ㅡdia langsung ke sekolah setelah rehearsal untuk performance NCT 127.

Tapi memang dia sejelek itu ya?
 

Atau Esther yang buta?

 
  
"Ah terserah, yang penting ㅡmana, bayar taruhan!" paksa Mark.
  
  
  
Ekspresi Esther langsung berubah.

 
  
"Kenapa? Ah~ ketauan, mau pura-pura lupa?" tuduh Mark.

 
   
12.10 pm ㅡjam istirahat tinggal 5 menit lagi.
Esther melirik jam tangannya.

 
  
"Ayo," Esther berbisik pada Mark sebelum menariknya berdiri, lalu menggiringnya keluar kelas.

Untung saja Mark cukup dekat dengan sebagian besar teman-teman seangkatannya ㅡjadi tidak ada yang curiga saat dia berjalan bersama Esther.

"Mau kemana sih?" tanya Mark karena Esther menggiringnya jauh ke sayap kiri bangunan.

Esther tidak menjawab.

  
  
  
Kenapa harus di tempat sepi?
  
  
Apa Esther benar-benar akan menyerahkan keperawanannya?
  
  
Tidak ㅡMark belum siap!

 
  
 
Mark menggelengkan kepalanya sendiri karena pikirannya yang mulai melantur.

Langkah Esther berhenti di pojok balkon dekat gudang yang sepi.
Dia menengok ke sekeliling sebelum menatap Mark serius.

"Mana tangan," perintah Esther pada Mark.

"Eh?" tanya Mark bingung sambil mengulurkan lengannya.

 
 
Esther mengaitkan lengan Mark di lengannya sendiri, lalu mengeluarkan sebuah benda persegi panjang dari saku blazernya.

Mark kira itu bedak, tapi saat dibuka, ada seorang penari balet yang berdiri di atas pegas dan sebuah kunci pemutar.
 
  
Kotak musik?

Kunci pemutar dimasukkan Esther ke lubang di samping kotak musik kecil itu, lalu dia memutarnya.

 
  
"Ingat, pikirkan waktunya dan putar secukupnya," ucapnya pada Mark.

 
 
Mark cengo.
 
Apa Choi Esther sedang mengerjainya?

 
 
 
"Eh, ngapain sih ini? Jangan bercanda deh, udah mau bel masㅡ"

"Pegangan!" seru Esther pada Mark saat musik mulai mengalun dari kotak musik itu dan penarinya berputar-putar.

Bel masuk kelas berbunyi, tapi ㅡhey, Mark merasa ada yang aneh.
 
  
Angin, awan, dan cahaya matahari terasa bergerak mundur.
  
  
Selain itu, nafasnya agak sulit karena naiknya tekanan udara ㅡseperti ada yang mengikat kepalamu dengan tali...

  
  
    
"Haaah," Mark bernafas lega dan dalam saat akhirnya semua terasa normal.

Ekspresi Esther tampak datar seperti biasa seperti tidak terjadi apa-apa.

Eh ㅡmemangnya ada yang sudah terjadi?

Mark merasa ada yang janggal, ia melihat ke langit yang kelihatan agak berawan dan matahari belum tinggi ㅡpadahal kan ini sudah tengah hari.
 
 
Udara juga agak dingin, masih ada sedikit kabut.

Apa tiba-tiba mau hujan? Pikir Mark.

"Hey, Esther, ini maksudnya apㅡ LOH?" Mark terkesiap saat tak sengaja melihat angka di jam tangan Esther.

07.57 am

 
  
Mark mengerjapkan matanya lalu melihat ulang.
 
Tidak ada yang berubah.

 
  
"E- Esther, ini... WHAT THE HELL?"

"Ih, berisik!" Esther membekap mulut Mark.

"Tapi iniㅡ"

"Udah lah, penjelasannya nantiㅡ sebentar lagi bel masuk," ujar Esther. "Pagi ini kamu ada kelas apa?"

"Ng... Musik kontemporer," jawab Mark cengo.

"Ayo," Esther menarik ujung lengan blazer Mark, berjalan tergesa ke kelas musik kontemporer.

Mark mengecek semua jam yang ia lewati, dan melihat sekelilingnya.

  
   
   
Tidak salah lagi.

    
   
   

Ini... suasana pukul 8 pagi!

Apa Choi Esther baru saja membawanya menjelajah waktu 4 jam ke belakang?

ㅡtbc
[!] cerita ini udah ada lanjutannya, tapi part berikutnya sampai tamat diprivate. Follow saya dulu untuk lanjut baca :)
Yang bingung boleh tanya langsung via dm :)

Backup ; mark lee ✔ [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang