22

55.2K 12.8K 5.2K
                                    

"CIEEEEE ULANG TAUN!!!"









"WOY PADA NGAPAIN?!"








Mark bangun pagi itu dengan telur ayam menetes-netes di jidatnya dan rambut penuh tepung terigu.

"Ini gue mau dijadiin sarapan apa gimana?" tanya Mark kesal kepada para anggota dorm.


"Hyung happy birthday~~!" teriak Chenle di kuping Mark ㅡmembuatnya tuli sejenak.

"Selamat ya, nambah tua hehe untung gue masih muda," Jisung menambah tepung di kepala Mark yang sudah duduk sekarang.

"Cieee delapan belas nih? Udah legal nonton JAV bosku~" Renjun memasukkan tangannya ke kantung tepung lalu menepuk-nepuk pipi Mark.

"Wah iya ya delapan belas," timpal Haechan. "Siap-siap ff yadong lo makin banyak, hyung. 'Young Daddy', 'Marriage Life with Mark Lee', 'Married by Accident'ㅡ"

"Alah bahasa Inggris masih remed aja pake ngarang judul ff," Jeno menoyor Haechan. "Happy birthday, hyung. Nih, temen lo yang normal cuma gue."

"Thanks," Mark tertawa mendengar ucapan nyeleneh dari teman-temannya.
Ia menyeka tepung dan telur di wajahnya dengan handuk yang dilemparkan Jeno tadi.
"Tapi kok lo semua udah rapi? Ini jam berapa?"

Jam di kamar mati, yang lain saling pandang sambil cengar-cengir.

"Jam tujuh, hehe," jawab Jisung akhirnya.

"WHAT??!" Mark langsung berdiri dari kasur. "&#+×%$xx!!!!!!"

Renjun menutup kuping Jisung saat Mark mengumpat sambil berlari ke kamar mandi.

"Oy, Jeno hyung? Kenapa? Mark hyung yang dikerjain tapi kok muka lo yang sedih?" tanya Chenle.

Semuanya serentak menoleh ke arah Jeno. Tapi dia hanya mengangkat bahu.
"Nggak apa-apa. Cuma aneh aja ㅡnggak ada Jaemin."



***



"Sasaeng lo nggak bisa cari tau gitu Chan, kira-kira Jaemin dimana?" desak Jeno pada Haechan.

"Joa noona? Lo kira dia detektif? Nggak lah ㅡlagian udah terlalu lama..." jawab Haechan.

Seperti biasa; Mark, Haechan, dan Jeno berjalan dari gerbang sekolah ke kelas berlama-lama. Ini semua karena sejak tadi pagi Jeno mengungkit tentang Jaemin ㅡmereka hanya bisa membicarakan hal ini diam-diam.

"Gue nggak ngerti kenapa semuanya jadi gini," timpal Mark. "Pertama Jaemin, terus Ten hyung, terus Herin pergi, sekarang Hansol hyung jadi aneh. Ada apa sih sebenernya?"

"Kalian nyesel nggak sih masuk agensi itu?" celetuk Jeno sarkastik.

"Hmm... kadang iya," jawab Haechan muram. "Sistemnya ternyata keras. Waktu audisi gue terlalu kecil buat membayangkan kedepannya bakal gimana."

"Sedikit, tapi banyakan enggaknya," jawab Mark. "Dari segi sistem emang belakangan jadi kacau, tapi masih banyak orang baiknya. Apalagi sunbae-sunbae kita yang udah kayak keluarga, padahal karir mereka jauh di atas kita."

"Beuhhh leader mah beda," Haechan merangkul Mark. "Tapi iya sih, gue aja nggak yakin bakal sehebat mereka."

"Jaman sekarang mah fans gampang banget fanwar-nya, gue serem liatnya," kata Jeno. "Padahal yang difanwarin sebenernya akur-akur aja."

"Namanya juga sayang, ya gitu jadinya," ujar Mark.

"Whatever," Jeno menghembuskan nafas berat. "Gue kangen Jaemin, gue khawatir."

Haechan dan Mark terdiam.
Walaupun mereka semua dekat, tapi Jeno memang lebih akrab dengan Jaemin. Mungkin kebersamaan mereka hari ini membuat Jeno teringat kepada saat Jaemin masih bersama mereka dulu.

"Ya sama," kata Haechan. "Sebenernya gue pengen tau aja sih dia sekarang dimana, kalo dia baik-baik aja ya udah."

Mark mendengus kesal.
"Sumpah ya, bisa kayak gini? Ada orang menghilang tanpa jejak banget? Udah kayak Stranger Things."

"Ya nggak apa-apa kalo ada Eleven yang bantu kita nemuin Jaemin," celetuk Haechan.

"Ih serem gue sama dia, anak kecil cewek botak," Jeno bergidik. "Cewek aneh."

"Ngomong-ngomong soal cewek aneh," Haechan merepet pada Mark. "Lo macarin cewek yang lo bilang aneh itu ya?"

"Esther?" tanya Mark spontan.

"Cieee langsung banget?" ledek Jeno. "Yang mana sih? Cantikan mana sama Herin?"

"Yeeee apaan ngebandingin cewek dari penampilan," kata Mark. "Iya gue deket sama Esther, tapi cuma temenan."

"Tapi lo sebenernya suka sama dia?" tanya Haechan, straight to the point.

Mark mendadak bingung pada dirinya sendiri.
Sepertinya ia menyukai Choi Esther, tapi entah sesuka apa ㅡia juga bingung. Lagipula sepertinya Esther tidak tertarik padanya, dia kan Murgly. Dalam hati Mark masih belum bisa move on dari Herin karena keputusan yang terlalu tiba-tiba.

"Yeee malah bengong," toyor Haechan.

"Enggakㅡ eh, lagian ngapain sih nanyain dia tiba-tiba?" tanya Mark balik.

"Biasa, gosip lah. Lo pacaran mulu sih," kata Haechan.

"Hati-hati ah, hyung. Kalo sampe ada rumor nggak enak lagi, mau jadi apa grup kita?" kata Jeno. "Lo kalo mau pacaran diem-diem aja jangan di sekolah."

"Gue pacaran sama Haechan aja deh, biar kayak di ff ㅡgimana?" Mark merangkul Haechan.

"Ew, ogah! Jijik," Haechan mendorong wajah Mark.

Haechan berjalan lebih dulu sambil bergidik, Jeno mengikutinya setelah melambai pada Mark ㅡkelas 2 ada di lantai yang sama.
Setelah ditinggal sendiri Mark teringat satu hal, hari ini Esther mengundangnya ke rumah. Tumben, kan?









Padahal selama ini Esther sangat tertutup, serba rahasia. Kira-kira dia mau apa nanti?
Mark jadi semakin penasaran.
.
.
.
.
.
ㅡtbc

Otw tamat!!!
Nih deh spoiler buat sekuel, abis backup tamat kita langsung pindah lapak yes 👍

Otw tamat!!!Nih deh spoiler buat sekuel, abis backup tamat kita langsung pindah lapak yes 👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Backup ; mark lee ✔ [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang