"Oke. Oke. Aku akan menjelaskan semuanya. Tapi, Sebelumnya kenalkan dulu nama aku brian. Dan bagaimana aku bisa berada di sini?"
Pamel masih menutup mulutnya dan menatap lelaki yang menyebutkan bernama brian tadi. Dan menunggu kelanjutan dari penjelasan dari brian dengan seksama.
"Apakah kamu tidak merasa ada yang sedikit janggal di sini babyku? Atau ada yang hilang gitu?".
Brian kembali melanjutkan penjelasannya tadi sambil melihat ekspresi yang di keluarkan oleh pamel atas pertanyaannya.Pamel kembali mengangkat salah satu alisnya karena itu pertanda pamel memikirkan pertanyaan dari brian tadi.
'Memangnya apa yang janggal? Dan apa yang hilang di sini? Perasaan tidak ada apa apa deh'. Pamel berkata di dalam hatinya."Baiklah. Aku ingin bertanya. Tadi malam kamu bersama siapa di kamar ini?".
"Tadi malam🤔 aku sendirian. karena dhea, teman satu kontrakan aku pulang kampung. Jadi, ya aku sendirian di kontrakan ini ".
"Bukan. Maksud aku itu selain makhluk hidup? Misalnya benda gitu?".
"Ah ya. Tadi malam kan aku mengambil boneka dhea, buat nemanin aku tidur".
Akhirnya pamel mengerti dengan pertanyaan dari brian tadi sambil menggigit salah satu jarinya."Terus di mana boneka itu sekarang?".
"Dia ada situ. Eh. Tapi, kok bonekanya sekarang ngak ada? Kemana perginya boneka itu?".
Pamel baru menyadari bahwa beneka yang menemaninya tidur semalam sudah tidak ada. Saat pamel ingin menunjukan keberadaan beneka tersebut pada brian.
"Apa jangan jangan kamu yang mengambilnya?". Pamel manatap brian dengan curiga.
"Tidak. Tidak. Buat apa juga aku ngambilnya. Aku juga masih normal dan lelaki sejati. Jadi buat apa juga aku mengambilnya".
"Trus, kalau bukan kamu yang mengambilnya siapa dong? Mati aku kalau boneka dhea hilang. Bisa bisa aku di sate oleh tu anak. Gimana nih, aku ngak mau jadi sate😩 mak anakmu akan disate".
brian menjadi pendengar saat pamel meratapi kehilangan boneka teman satu kontrakannya itu dan pamel akan disate oleh temannya yang bernama dhea itu sambil tersenyum. karena menurut brian pamel saat ini sangatlah lucu dengan rengekan yang di keluarkan dari bibir pamel.
"Hei hei hei. Tenanglah babyku. Boneka itu tidak hilang, tapi boneka itu aku". Brian mencoba menenangkan pamel yang terlihat prustasi karena akan di sate temannya.
"Apa?". Pamel menaikan sed itik intonasi nya berbicara.
Perkataan brian bukannya menenangkan pamel, tapi malah membuat otak pamel menjadi lebih berpikir ekstra lagi. Karena perkataannya tersebut tidaklah masuk akal bagi pamel.
"Apakah kamu bercanda? Kalau kamu hanya ingin membuat lelucuan, tidak sekarang. Oke. Ini benar benar tidak lucu tau." pamel berucap sedikit kesal pada brian, karena menurut pamel itu hanya lelucuan yang di buat brian untuk membuat di sedikit tenang.
"Hei. Lihat aku. Aku tidak bercanda dan buat apa juga aku membuat lelucuan yang sebenarnya emang kenyataan bahwa aku memang boneka yang menemani kamu tidur tadi malam." brian kembali menjelaskan pembicaraannya tadi yang dianggap sebuah lelucuan oleh pamel sambil memengangkan dagu pamel, supaya ia bisa melihat wajah pamel lebih jelas.
"Ta tapi. Bagaimana bisa?. Ini sungguh membingungkan. Bagaimana kamu bisa? Maksud aku kamu itu adalah boneka yang menemanin aku tidur semalam?".
"Itu lah kenapa aku bertanya, apakah kamu akan percaya apa yang akan aku katakan? Lihat. Kamu tidak percayakan apa yang aku jelaskan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me???
Romance*Happy ending* --complete-- Apa yang akan dilakukan oleh pamel ketika seseorang ingin melamarnya. tetapi apabila pamel menerima lamaran lelaki itu, pamel harus ikut bersama lelaki itu ke negara tempat tinggalnya. Apakah pamel akan mener...