Sebenarnya pamel sangat lah malas untuk bangun. Karena ia sangatlah mengantuk dikarenakan ia tadi malam baru tidur pukul 5 pagi, lebih tepatnya ia tidur setelah ia melaksanankan sholat subuhnya.
TOK TOK TOK
Akhirnya ketukan itu kembali terdengar oleh pamel dan lebih tepatnya lagi, ketukan itu berasal dari luar kontrakannya.
Mau tidak mau, akhirnya pamel bangun juga dari tidurnya. Walaupun sebenarnya ia sangat lah malas untuk bangun.
Dengan mata yang masih sedikit terpejam, akhirnya pamel membukakan pintu kontrakannya itu dan mencari siapa yang menganggu tidurnya di pagi buta ini.
Ketika pintu itu di buka, pamel di kejutkan oleh sesosok lelaki yang berdiri di depan pintu kontrakannya saat ini. Lelaki itu memakai pakaian menurut pamel, sedikit aneh. Pamel meneliti kembali lelaki di depannya saat ini. lelaki itu memakai kemeja hitam di balut jas hitam juga dengan menggunakan celana dasar yang bewarna hitam juga.
"Excuse me". Lelaki itu membuka suaranya sambil melambaikan tangannya di depan wajah pamel yang sedikit berantakan itu.
"Ah. Ya.". Pamel kembali sadar, karena dari tadi ia terdiam melihat penampilan lelaki di hadapannya kini.
"Josen".
Tiba tiba suara lain muncul di belakang tubuh pamel dan orang tersebut adalah brian."Morning. mr.". Lelaki yang tidak di kenal oleh pamel itu, tiba tiba menjauhkan tubuhnya yang dekat pamel. Lalu membungkukkan sedikit tubuhnya. Ketika brian memanggil nama lelaki itu.
Sedangkan brian hanya menganggukan kelapanya sedikit, sebagai balasan atas sapaan dari lelaki tersebut.
'Tidak sopan'. Gumam pamel, ketika ia melihat wajah brian yang menurutnya itu datar tanpa ekspresi itu.
"Morning. Babyku". Brian tidak menanggapi gumaman pamel tersebut.tapi ia malah mengucapkan selamat pagi sambil mencium pipi sebelah kiri pamel.
"Kau! Apa yang anda lakukan?". Dengan refleks jari telunjuk pamel mengarah pada wajah brian dengan menekankan sedikit suaranya.
"Menciummu". Dengan santainya brian membalas pertanyaan pamel sambil tersenyum.
Pamel hanya membalasnya dengan helaan napasnya. Karena ia malas berdebat dengan brian pagi ini.
"Mr. How are you?". Lelaki yang bernama josen itu kembali membuka suaranya.
"I am fine. And is everything ready?".
" yes. Mr.".
Tiba tiba datang lagi dua orang yang berpakaian sama seperti josen sambil membawa 2 boneka yang berukuran besar, walaupun wajah mereka tidak terlihat, karena wajah mereka di tutupi oleh boneka yang mereka bawa. Dan salah satu dari boneka tersebut ada yang mirip dengan boneka dhea.
"Mr.". Josen mengambil salah satu venena tersebut dan memberikannya pada brian.
"Ini untuk menganti beneka teman kamu yang bernama dhea itu. Dan ini untuk kamu".
(Anggap aja seperti itu bonekanya).
Pamel menerima boneka tersebut yang di berikan oleh brian sedikit binggung.dan meletakkan boneka tersebut di bawah. Karena tidak mungkin ia memeluk kedua boneka yang ukurannya lebih besar dari tubuh pamel.
"Kan. aku cuman minta ganti boneka dhea, bukan untuk aku juga!". Pamel protes karena ia tidak minta di belikan sebuah boneka juga.
"Untuk nemanin kamu tidur." brian menjelaskan maksud dia memberikan pamel boneka juga.
Tiba tiba pamel jadi salting sendiri, karena brian memberikan senyuman nya lagi di pagi ini.
"Terima kasih". Pamel tetap mengucapkan ucapan terima kasihnya karena brian menepati janjinya pada pamel dan memberikan ia sebuah boneka juga.
"Seharusnya aku yang berterima kasih babyku. Karena kalau bukan karena kamu, aku pasti tidak akan kembali seperti sekarang". Ujar brian dengan lembut sambil memengang ke dua pipi pamel sambil melihatkan senyumannya.
"Baik lah kalau gitu. Aku harus pergi sekarang. tapi aku janji, aku akan kembali lagi untuk kamu dan pada saat itu, aku tidak akan pernah melepaskan kamu lagi babyku.".
Brian berucap sambil memeluk pamel. Sedangkan pamel seketika terdiam karena seumur hidupnya ia tidak pernah di peluk oleh lelaki selain ayahnya sendiri dan pelukan itu terasa nyaman bagi pamel.
"Ingat. Jangan terlambat makan dan jaga kesehatan kamu babyku. Dan juga, aku tidak pernah main main dengan perkataan aku tadi". Sambung brian, saat brian melepaskan pelukannya dengan pamel dan mengingatkan kembali janjinya bahwa ia tidak akan melepaskan pamel apabila mereka bertemu kembali.
Sebelum brian pergi dari kontrakan pamel, ia mencium kepala pamel terlebih dahulu sebagai tanda perpisahan mereka pagi itu dan entah sampai kapan mereka akan berjumpa lagi.
Akhinya brian pergi dari kontrakan pamel dengan di ikuti dari belakang oleh josen dan dua orang yang tidak di kenal namanya oleh pamel. Lalu salah satu dari dua orang tadi berlari mendahului brian, karena untuk membukakan pintu untuk brian. Setelah brian masuk ke dalam mobil tersebut. Lalu di ikuti oleh josen dan dua orang tadi dan mobil tersebut pergi sampai hilang dari pandangan pamel.
Awalnya pamel sedikit bingung, karena tiba tiba ia kedatangan tamu yang tidak di kenalnya dan orang itu juga mengunakan bahasa yang berbeda dengan dirinya. Walaupun pamel tau bahasa yang di bawa oleh josen tadi itu adalah bahasa inggris.
Karena tidak ingin memikirkanya lagi Akhirnya pamel menutup pintu kontrakannya itu dan memutuskan untuk kembali melanjutkan tidurnya. Karena ia merasa ia butuh tidur saat ini untuk mencerna kembali kejadian yang di alaminya pagi ini dan kemarin.
Flashback
"Babyku. Bisakah aku meminjam hp mu sebentar?". Lelaki itu membuka suaranya saat pamel sudah di depan pintu kamanya.
"Buat apa?".
"Ada sesuatu yang ingin aku lakukan".
Awalnya pamel tidak mau meminjamkan hpya pada lelaki yang tidak di kenalnya itu. Tapi akhirnya pamel meminjamkan hpnya juga pada lelaki itu. Walaupun ada sedikit adu mulut antara mereka berdua.
Setelah pamel hilang dari pandangan brian. Brian segera memakai pakain yang di berikan oleh pamel tadi pada nya. Lalu Brian kembali fokus pada hp yang ia pinjam pada pamel tadi dan segera ia menekan beberapa angka pada hp tersebut. Setelah brian menekan beberapa no ia mendekatkan hp tersebut pada telinganya.
(Anggap saja percakapan setelah ini menggunakan bahasa inggris nya).
"Hallo". Jawab seseorang dari seberang telepon yang di gunakan oleh brian.
"Ini saya. Brian Kholic Grey". Brian menyebutkan namanya pada orang yang di teleponnya itu.
"Mr. Apakah ini benar anda?" jawab orang seberang telepon denga suara seperti tidak percaya dengan ia dengar.
"Lacak keberadaan hp ini. Dan segera temukan keberadaan saya". Bukannya menjawab. Brian malah menyuruh seseorang tersebut untuk mencari keberadaannya saat ini.
Setelah berkata seperti itu. Brian mematikan sambungan teleponya dengan seseorang itu dan menunggu sarapan yang di buat oleh gadis yang menolongnya itu datang.
"Thank you. Babyku". Brian berucap pelan sambil mengusap poto pamel yang memang di buat walpaper oleh pamel di layar hpnya.
Flashback end
--**--
Terima kasih telah membaca cerita aku 😄😃😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me???
Romance*Happy ending* --complete-- Apa yang akan dilakukan oleh pamel ketika seseorang ingin melamarnya. tetapi apabila pamel menerima lamaran lelaki itu, pamel harus ikut bersama lelaki itu ke negara tempat tinggalnya. Apakah pamel akan mener...