Ketika kesadaran pamel telah pulih akhirnya pamel kembali memberontak. Karena pamel ingin lepas dari dekapan yang ia tidak tau siapa yang mendekapnya saat ini.
Saat dekapan itu mulai longgar, pamel segera bangun dari tidurnya dan menolehkan kepalanya pada tempat tidurnya yang tadi ia tiduri.
Dan lagi lagi pamel dikejutkan dengan seseorang yang mendekapnya tadi saat tidur dan yang lebih mengejutkan pamel adalah seseorang yang mendekapnya tadi seorang lelaki dewasa yang menutupi setengah badannya karena selimut tersebut terbawa saat pamel bangun dari tidurnya tadi.
"Ka ka kamu si siapa?". Pamel terbatas bata saat menunjuk lelaki tersebut dengan jari telunjuknya.
"Dan bagaimana bisa kamu ada di tempat tidurku?".
"Tidak tidak tidak. Maksud aku bagaimana kamu bisa masuk ke kontrakan aku dan dan bisa masuk ke kamar aku?". Cacar pamel terus.
"Dan bagaiman...."" dan bagaimana aku bisa tidur di tempat tidurmu. Sedangkan rumah ini sudah kamu kunci dari dalam.
Benar begitu?".
Belum selesai pamel menyelesaikan bicaranya ia malah di sela terlebih dahulu pembicaraannya oleh lelaki itu.Pamel hanya meng'anggukan kepalanya dengan pelan. Karena memang itu yang ingin pamel tanyakan.
"Dengar". Lelaki itu bangun dari tidurnya dan ikut duduk di depan pamel.
"Sebelumnya, Aku bukan orang jahat. Jadi kamu tidak usah kwatir dan bagaimana aku bisa berada di sini nanti bisa aku jelaskan ". Lelaki itu kembali meneruskan ucapannya sambil memengang ke dua bahu pamel.
"Tapi sebelum aku menjelaskan semuanya, bisakah aku meminjam pakaian kamu dan bisakah kamu membuatkan aku makanan? Karena saat ini aku sangat lah lapar".
Lelaki itu kembali membuka suaranya sambil memasang wajah memelasnya.Pamel masih diam karena ia masih tidak mengerti dengan situasi saat ini.
Pamel bingung apakah ini nyata atau mimpi nya saja."Bisakah kamu mengambil bajunya sekarang? aku sudah kedinginan sedari tadi karena saat ini aku tidak memakai pakaian selaipun ".
Lelaki itu berbisik di dekat telinga pamel dengan suara sedikit serak."AAAAAAAAA". Pemel kembali berteriak karena lelaki itu memang nyata dan bukan mimpinya.
Lelaki itu langsung mendekap mulut pamel dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya ia letakkan di depan bibirnya dengan maksud menyuruh pamel diam. Karena menurutnya itu bisa membuat kehebohan atas teriakan pamel tersebut.
"Diam. Aku akan membuka tangan aku, tapi kamu harus diam. Oke".
Pamel menganggukan kepalanya pelan dengan alasan ia mengerti maksud lelaki itu. Dan dekapan itu akhirnya terlepas dari mulut pamel.
"Bisakah kamu mengambilkan apa yang aku katakan tadi? dan membuatkan aku makanan? Karena aku sangat membutuhkan itu saat ini".
"Baiklah. Dan tunggu sebentar".
Akhirnya pamel kembali membuka mulutnya setelah sesaat mengamati lelaki tersebut.Sebelum memasakan makanan untuk lelaki itu, pamel terlebih dahulu menyiapkan pakain yang di pinta oleh lelaki itu yang menurutnya lebih besar dari tubuhnya yang munggil itu.
"Aku tidak tau ini akan muat atau tidak di tubuh anda karena badan aku kecil".
Pamel meletakkan pakaiannya itu di dekat lelaki itu duduk. Dan pamel segera keluar dari kamarnya untuk memasak makanan yang di pinta oleh lelaki itu."Babyku. Bisakah aku meminjam hp mu sebentar?". Lelaki itu membuka suaranya saat pamel sudah di depan pintu kamanya.
"Buat apa?".
"Ada sesuatu yang ingin aku lakukan".
Awalnya pamel tidak mau meminjamkan hpya pada lelaki yang tidak di kenalnya itu. Tapi akhirnya pamel meminjamkan hpnya juga pada lelaki itu. Walaupun ada sedikit adu mulut antara mereka berdua.
Saat sampai di dapur pamel segera menyiapkan bahan masakannya. Sebenarnya pamel pun binggun ia ingin membuat apa dan akhirnya pamel pun memutuskan akan memasak nasi goreng saja.
Setelah nasi goreng yang di buat pamel masak ia segera memindahkan nasgornya itu ke piring yang akan ia bawa padan lelaki itu.
Sesampainya pamel di kamarnya, ia melihat lelaki itu sudah memakai pakaian yang ia berikan tadi. Dan tanpa sengaja pamel tersenyum karena pakaiannya terlihat pas pasan dengan tubuh lelaki itu. sehingganya bentuk tubuh lalaki itu tercetak jelas. Dan lagi lagi pamel merasakan wajahnya panas kerena melihat tubuh yang di pahat itu.
"Terima kasih babyku".
Lelaki itu mengambil nasgor itu di tangan pamel. Dan langsung duduk untuk menyantap makanan itu dengan lahapnya.'Aku harus menginterogasi lelaki ini. Bagaimana ia bisa masuk ke kontrakan aku dan masuk kekamar aku, parahnya lagi ia juga tidur di tempat tidur aku. Dan apa tadi dia memanggil aku babyku? Dia pikir aku bayinya?'. Pamel berkata kata di dalam hatinya sambil melihat atau lebih tepatnya meneliti lelaki itu dengan seksama.
"Aku tau aku ganteng. Dan aku juga ngak akan ngelarang kamu buat liatin aku terus". Tiba tiba lelaki itu menonggakan kepalanya karena acara makananya telah selesai dan ia merasa sedari tadi ia di awasi oleh wanita yang membuatkan ia makanan.
Pemel tiba tiba gugup karena ia tertangkap diam diam memandangi lalaki itu.
"Ekhm. Si siapa yang bilang anda ganteng? Dan wajar kan aku melihat anda karena anda tiba tiba ada di kontrakan aku".
"Makanannya enak, terima kasih☺. oh ya. Siapa nama kamu? babyku".
lelaki itu tidak menanggapi bicara pamel tadi dan malah kembali bertanya.Pamel menaikan alisnya sebelah karena ia tidak mengerti dengan pertanyaan dari lelaki itu.dan hal tersebut membuat lelaki itu tersenyum melihat wanita di depannya itu sedang berpikir dan hal tersebut menurutnya sangat lucu.
"Nama aku. Buat apa anda menanyakannya?". Pemel tetap menjawab pentanyaan lelaki itu dengan wajah sedikit kesal.
"Tidak ada. Hanya ingin tau saja siapa nama wanita yang menolong ku ini. Jadi apakah aku boleh tau siapa nama kamu? babyku".
"Cukup pangil kamu aja. Dan berhenti panggil aku babyku karena aku bukan baby kamu". Pamel tetap pada pendiriannya untuk tidak memberitahukan namanya pada orang asing dengan bicara ketus karena ia di pangil baby terus.
"Cepat jelasan siapa kamu sebenarnya dan bagaimana kamu bisa masuk ke kontrakan aku? terlebih lagi tidur di tempat tidur aku. Parahnya tidak memakai pakaian sehelaipun".
Pemel menurunkan sedikit intonasi suaranya pada kalimat terakhir."Baik lah aku akan tetap memanggil kamu babyku kalau begitu. Mmmm, Apakah kamu benar benar percaya apa yang akan aku jelaskan?".
Lagi lagi lelaki itu tidak menjawab pertanyaan pamel dan malah kembali bertanya.Karena pamel malas untuk menanggapinya, akhirnya pamel memilih diam dan menunggu lelaki itu untuk bercerita dengan sendirinya.
--**--
Terima kasih telah membaca cerita aku😃😄😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me???
Romance*Happy ending* --complete-- Apa yang akan dilakukan oleh pamel ketika seseorang ingin melamarnya. tetapi apabila pamel menerima lamaran lelaki itu, pamel harus ikut bersama lelaki itu ke negara tempat tinggalnya. Apakah pamel akan mener...