Langit membentang luas, berhiaskan warna orange.Aku dan Satria saling merangkul, sambil berjalan menuju rumahku.
Sepanjang jalan kami menyanyikan lagu-lagu yang tengah booming akhir-akhir ini.
Apalagi lagu Via Vallen yang menjadi kesukaan Satria. Sejak tadi ia selalu menyanyikan lagu itu sampai berulang kali."Wajahnya aja yang ngeRock, tapi hatinya tetap Dangdut." Aku mengembungkan pipiku, bosan dengar dia nyanyi lagu itu terus.
"Ganti dong...!!""Bodo, Gue sukanya Via Vallen."
Aku melirik Satria kesal, "Tapi Via Vallen enggak suka sama lu!!"
"Reyhan juga enggak suka sama lu!! " ucapnya tepat saat kami sudah sampai di depan rumahku.
Aku menggigit bibir bawahku, mataku mendelik padanya.
"Sok, tau!! Awas lu, ya... kalau gue udah jadian sama Kak Rey. Enggak bakal gue kasih PJ!!"
Satria menatapku sebentar, sejujurnya aku tidak yakin arti dari tatapannya itu. Seperti khawatirkah?
"Terserah! yang penting lu bahagia!!" Ucapnya sambil memutar badanku dan mendorongku pelan menuju halaman rumahku.
"Udah mau magrib, masuk sana! Terus mandi! Muka lu tuh, udah kucel... lap di rumah gue aja kalah kucelnya sama lu!!"
Setelah sampai di depan pintu rumaku. Satria langsung bergegas pergi.
"Enggak mau mampir dulu, Sat?" Tawarku.Ia melambaikan tangannya sambil berlari menuju rumahnya, yang masih satu komplek denganku namun juga masih cukup jauh letaknya, untuk dikatakan tetangga.
Aku menghela napas memandangi punggungnya yang menghilang di belokan.
________
Aku masuk kerumah dengan gontai. Keningku mengkerut, tumben sepi.
Di ruang Keluarga yang biasanya Papa, Mama, dan Kak Andira ngumpul kini kosong.
Aku jadi was-was, mungkinkah mereka jalan-jalan ke mall tanpa ku.Aku berjalan ke arah dapur sambil memanggil-manggil nama Mamaku.
Tapi sesampainya di dapur. Aku malah melihat sesosok laki-laki yang tak ku kenal. Berpakaian putih tengah berdiri di depan kulkas, dan memakan sesuatu.
" Si-apa lo?" ucapku gugup. "Apa dia hantu." Pikirku tapi langsung kutepis karna kulihat kakinya menapak di lantai, "hantu kan melayang! "
Aku meraih sapu yang kebetulan ada di dekatku.
Raut wajahnya yang tadi terlihat tenang pun, kini sama kagetnya denganku.
Aku mendekat dengan hati-hati sambil mengangkat gagang sapu ke arahnya, bisa saja kan dia orang jahat!!
Cowok asing itu mundur berlahan.
"Tenang gue bukan orang jahat kok," ucap cowok itu setelah berhasil menelan habis makanan yang ada di mulutnya.
" Tunggu! " perintahku membuatnya berhenti mundur.
mulutku menganga sempurna, dan mataku membesar melihat sesuatu yang ada di tangannya.
" Itu puding gue!!" Bentakku.
Melihat puding coklat kesayanganku kini sudah nyaris habis olehnya.Apa dia tidak tahu?
Aku sudah menunggu berjam-jam buat bisa makan puding itu. Puding coklat beku yang dilumuri oleh vla rasa coklat, itu kesukaanku selain Soto mie dan es krim. Berani-beraninya nih cowok astral...Aku menatapnya garang... Kutarik napas dalam-dalam, bersiap untuk mengeluarkan suara sekencang-kencangnya.
"AAAAAHHH.... DASAR MALIIINGGG PUDIIINGGG..!!!"
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Love
Short StorySaat kita mencintai seseorang, namun tidak menemukan jalan untuk bisa bersamanya. mana yang akan kita pilih? tetap bertahan dan berjuang sampai janur kuning melengkung. atau berhenti dan mengikhlaskan. Mencoba mencari cinta yang lain.