Tiba pada saat kata "jika" menjadi sebuah ketika
Segala andai segera tercapai
Kelak kita akan terbiasa ada
Menjadi ruang singgah atas lelah
Dan tempat bersandar dari gentarkopi buatanmu merupakan candu
Membuatku pulang membawa rindu
Kurasa kamu lah gula, yang manisnya tak kan habis dikecap kataKamu adalah Sajak?
Bukan.. Kamu lebih indah dari puisiKamu adalah doa yang terselip dibalik detik, dan nama yang kupanjatkan dalam semoga
Dan diantara senang yang berlinang
Diantara syukur yang tak terukur
Kuharap kamu tetap sinar dalam remang, dan degup yang hidup kala redup
Untuk mamah ira, happy wedding.
~L. Luni

KAMU SEDANG MEMBACA
Meretas
PoetryYa, aku dan kau yang sudah tidak akan pernah sama. Detik dimana aku bukan siapa-siapa, hingga kau kehilanganku seutuhnya. Selamanya. Kamu meretas warna merah muda hingga memar dan membiru. Kamulah yang meretas. Meretas sesuatu yang begitu tulus dan...