Men in Black and Masked Cape - 1

127 12 7
                                    

Disebuah hutan tepat pada tengah malam, datang seorang yang tidak dikenal dengan memakai jubah berwarna hitam dan memakai topeng terlihat seperti sedang memanggil sesuatu.

O no jougi no seishin!! Watashi ni chikara o ataete kudasai!! Koko ni ki nasai!!

Dia terus ulang sebuah kata yang tak dapat kami kenali itu. Hingga akhirnya pada suatu saat, suara gemuruh datang dan bumi seperti tergoncangkan. Dan pada saat itu muncul bayangan hitam yang perlahan-lahan membesar dan hingga pada akhirnya menjadi tiga kali ukuran tubuh manusia.

"Akhirnya mau keluar juga kau"

Orang itu seketika menghilang dari sana. Lalu roh itu juga ikut lenyap.

Pada waktu itu juga, ada seorang ibu yang akan melahirkan. Pada saat anaknya akan dilahirkan, ada suara ricuh diluar rumah yang reyod itu. Suaminya pergi keluar dan mengecek apa yang telah terjadi.

"Tunggu sebentar ya sayang, aku akan melihat keluar sebentar"

Dengan mengeritkan alisnya, dia merasa aneh. Dia melihat para warga yang berlarian keluar. Lalu dia menghadang salah satu warga dan bertanya.

"Apakah yang terjadi tuan?"

"Se.. sebuah roh...... di.. dia mengincar ji.. jiwa kita! Cepat selamatkan dirimu!" Dia mengucapkan kalimat itu sambil mengatur nafasnya karena kecapekan setelah berlari.

Karena merasa takut, dia berlari sekencang mungkin hingga akhirnya dia tersadar bahwa istrinya yang akan melahirkan masih berada didalam rumah. Dia menghentikan langkah kakinya dan berlari menuju istrinya.

Pada saat dia membuka pintu rumahnya. Dia melihat bahwa anaknya sudah dilahirkan. Rasa senang dan takut bercampur aduk dalam dirinya. Tetapi rasa takut kehilangan muncul dalam dirinya, dia berniat melarikan diri bersama istrinya. Melihat istrinya yang masih belum bisa berdiri apalagi berjalan, dia menggendong istrinya dan mencoba keluar meninggalkan desa itu dan melupakan bayinya yang baru lahir itu.

Pada saat berada diluar, dia merasa sangat kaget. Bagaimana tidak? Mayat berserakan dimana mana dengan mulut yang terbuka dan mata yang putih. Mayat mayat itu bergeletakan tanpa meninggalkan darah sedikitpun. Dengan merasa takut dia bertanya pada suaminya.

"Apa yang terjadi sayang!?"

"Apa yang terjadi dengan mereka!?"

"Kenapa kau menggendongku keluar??"

"Kau telah meninggalkan bayi kita!!"
Dengan sangat cepat dia mengatakan itu.

Sambil menggendong istrinya dia berkata
"Demi keselamatan kita, kita harus relakan bayi kita, sudah tidak ada waktu lagi!!"

Setelah itu, roh itu melihat sepasang suami istri yang hendak menyelamatkan diri. Lalu dia mencegahnya.

"Mau pergi kemana kalian? Kalian tidak bisa meloloskan diri dariku!!"

Dengan seketika roh itu mencekik suami wanita itu dan pria itu dengan spontan melepaskan tangannya dan menjatuhkan istrinya ke tanah. Pria itu berkata.

"To.. tolong.... be.. bebaskan.... kami......"
Dia mengatakan itu dengan nafas yang terengah-engah.

Roh itu hanya tertawa dan semakin menguatkan cekikannya terhadap pria itu. Lalu roh itu mengambil jiwa pria itu dan memakannya. Lalu dia menjatuhkan pria itu ke tanah.

"Setelah suamimu sekarang giliranmu!"

Lalu wanita itu hanya bisa pasrah karena dia tidak bisa berlari. Akhirnya wanita itu bernasib sama seperti suaminya.

Pada saat roh itu selesai memakan jiwa sepasang suami istri itu, dia mendengar suara tangisan bayi yang mengganggunya.

"Suara mengerikan apa ini!?"

Dia mencoba mencari sumber suara itu dan akhirnya dia menemui seorang gadis kecil berambut pirang yang sedang menangis. Lalu roh itu berusaha menenangkan gadis kecil itu karena ia merasa tidak nyaman dengan suara tangisannya itu. Namun usahanya itu sia sia, dia malah menangis semakin kencang dan membuat roh itu semakin panik dan kehabisan akal.

Akhirnya dia mendapatkan sebuah ide dan memberikan sihir kepada bayi itu. Dan akhirnya bayi itu berhenti menangis dan seluruh rambutnya berubah menjadi putih.

Setelah bayi itu tenang dan tidak menangis lagi. Roh itu akhirnya pergi karena sebentar lagi akan muncul fajar. Ketika akan pergi, dia melihat gadis kecil itu lagi. Dia merasa apakah mungkin dia bisa hidup sendirian tanpa kedua orang tuanya? Dengan sedikit kasihan, roh itu membawa gadis kecil itu dan meninggalkannya di sebuah hutan yang tidak jauh dari desa itu dan menyuruh para roh lainnya untuk mengurusnya sampai dia bisa mandiri.

-Bersambung-

The SpiritsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang