"Ada suara bising apa ini diluar? Apa yang terjadi?"
Lalu akane sangat terkejut setelah melihat keluar rumahnya. Akhirnya ia berlari keluar rumahnya dengan langkah kaki yang sangat cepat seperti melayang dengan masih menggunakan piyamanya.
Pada saat dia berada diluar rumah, dia merasa sangat terkejut karena dia melihat sesuatu yang aneh.
"A-a-apa yang terjadi!? Kenapa ada darah bergelimbangan dimana-mana? Dan banyak orang yang tewas tergeletak berserakan? Sebenarnya apa yang terjadi?"
The Terror - 1
Lalu aku mencium dan menyentuh darah itu dan sepertinya darah itu masih segar seperti yang terjadi belum lama. Lalu akane melihat-lihat apa yang sebenarnya terjadi. Dan pada saat dia melihat kesebuah tempat, dia melihat seperti ada jejak darah dari sebuah sepatu yang sangat besar yang menuju kesuatu tempat. Lalu karena aku merasa curiga kepada jejak kaki itu, lalu aku langsung mengikuti jejak kaki itu.
Jejak kaki itu membawaku kesuatu lorong diantara dua bangunan yang sangat besar. Jejak kaki itu menghilang ditempat itu dan pada saat aku melihat kedepan, ternyata disana juga banyak mayat yag berserakan dan bagian-bagian tubuhnya terlepas dengan darah yang bergelimbangan dimana-mana.
"Perbuatan siapa ini?? Siapa yang melakukan hal yang keji seperti ini??"
Akane merasa bingung, sepertinya telah terjadi teror dikota tempat dia tinggal sekarang. Seketika dia ingat kepada temannya Atsushi, lalu Akane merasa khawatir apakah dia baik-baik saja. Lalu akane langsung berbalik badan dan mengambil seribu langkah dengan sangat cepat menuju tempat tinggal atsushi.
Akane agak kesulitan berlari karena jalan menuju rumah atsushi banyak terhalang oleh mayat-mayat yang berserakan. Lalu pada saat dia sampai dirumah atsushi dia mencoba mengetuk-ngetuk pintu rumahnya beberapa kali tetapi tidak ada satu orangpun yang menjawab. Lalu akane mencoba masuk kerumahnya dan ternyata rumahnya tidak dikunci sama sekali.
Pada saat dia membuka pintu rumah atsushi dia tidak melihat sesuatu yang aneh. Lalu akaka pergi ke lantai dua untuk mencari atsushi. Dan dia menemukan kamar atsushi, dan pada saat dia membuka pintu kamar atsushi dia melihat sesuatu.
"Hah!? Ternyata atsushi masih tidur jam segini!? Padahal ini sudah jam 10! Akan kucoba bangunkan dia dan beritahu dia apa yang terjadi diluar sana"
Lalu akane mencoba membangunkan atsushi dengan sangat keras.
"Heii atsushi!! Bangun!! Gawat!!"
"Aaahh!! Ada apa!! Ehh...? Kenapa kau bisa ada disini?"
"Atsushi!! Telah terjadi sebuah teror diluar!! Coba kau lihat!!"
"Teror? Teror apaan?"
"Banyak manusia yang telah dibunuh dan mayatnya dibiarkan berserakan ditanah!! Coba kau lihat!!"
"Apaa!?"
Lalu atsushi merasa kaget dan mencoba berlari keluar rumahnya, tetapi pada saat dia berada diluar rumah.
"Lihat kan?"
"Mana? Mana? Ehh... tidak ada apa-apa kok, kau ini berbohong ya? Mana? Tidak ada apa-apa pun"
"Apa? Tidak ada apa-apa? Kau pasti berbohong!"
Lalu akane mencoba melihat lagi keluar rumah dan pada saat dia berada diluar rumah, dia tidak melihat mayat yang bergeletakan atau darah setitikpun. Lalu akane merasa aneh dan tidak percaya, karena yang tadi dia lihat bukanlah mimpi.
"Kau pasti berbohong ya? Kau hanya ingin membangunkanku kan?"
"Ti-tidak! Aku tidak berbohong! Tadi aku benar melihatnya! Lihat saja darah yang tadi aku sentuh!!"
Dia mengucapkan kalimat itu sambil menunjukan jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Kalau begitu mana? Kok tidak ada?"
"A-a-apa?? Kok tidak ada sih? Padahal sebelum aku membuka pintu rumahmu, bekas darah yang aku sentuh itu masih ada ditanganku!"
"Mungkin kau hanya kecapekan akane"
"Ta-tapi... yasudahlah... kalau begitu aku pulang dulu ya"
Lalu akane pulang kerumahnya dengan merasa aneh, karena apa yang tadi dia lihat yaitu mayat-mayat dan darah yang bergelimbangan, tidak dia lihat lagi sekarang, seperti tidak terjadi saja.
...
Pada saat dia tiba dirumah, dia langsung mandi dan mengganti pakaiannya. Setelah dia selesai, dia langsug pergi lagi ketempat yang tadi ia kunjungi, yaitu lorong diantara dua bangunan yang tadi. Setibanya dia disana, dia melihat-lihat tempat itu dan dia menemukan sebuah jejak darah dari sebuah sepatu lagi. Dia merasa curiga terhadap jejak kaki tersebut, lalu akane mengikuti kembali jejak kaki itu dengan rasa penasaran.
"Jejak kaki yang mencurigakan! Dia akan menuju kemana ya?"
Pada saat dia mengikuti jejak kaki itu, dia tergiring kesebuah lapang yang hijau sehingga kini jejak kaki itu tidak terlihat lagi karena tertutupi oleh rumput hijau yang membentang luas.
Pada saat dia berada dilapang itu, dia mendengar sebuah suara yang mengerikan yang seperti hendak memanggil-manggil namanya. Pada saat dia melihat ke sumber suaranya, dia melihat seorang anak kecil yang sedang berdiri melihat kearahnya. Lalu akane mendekatinya, dan pada saat dia sudah dekat dengan anak itu, tiba-tiba saja mata anak kecil itu berubah menjadi hitam semua dan rambutnya berubah putih dan langit mulai gelap, lalu anak kecil itu mengeluarkan suara yang sangat menyeramkan, seperti bukan suara dia, tetapi suara roh.
"Heii kau!! Kau sudah masuk perangkapku!!"
"Perangkap!? Apa yang kau inginkan dariku??"
"Aku ingin kekuatanmu!! Jika aku memakanmu, aku akan mendapatkan kekuatanmu secara otomatis!"
"Jadi? Kau ingin memakanku? Kau tidak akan pernah bisa melakukannya!!"
"Hahahahahaha!! Kutunggu kau!!"
Anak kecil itu tertawa dengan sangat keras dan dari mulutnya berterbangan bayangan-bayangan hitam keluar dari mulutnya, setelah itu seketika anak kecil itu kembali lagi ke fisiknya yang normal dan langitpun mulai cerah kembali dan anak itu terjatuh dan pingsan. Lalu aku mendekati anak kecil itu. Dan pada saat aku mencoba membangunkannya, anak kecil itu tidak merespon apapun. Lalu aku coba cek nadinya, dan ternyata anak kecil itu tidak bernyawa. Akupun merasa kaget dan berlari pulang kerumah.
"Sebenarnya apa yang mereka inginkan dariku?"
"Apa salahku?"
"Apakah mereka menginginkan kekuatan ini?"
-Bersambung-
Terima kasih udah baca sampe sini, kalo kalian suka sama ceritanya, kalian boleh Vote cerita aku dan kalo kalian punya saran atau ide kalian boleh kasih Komentar 😆
Terima kasih 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Spirits
FantasyAku adalah seorang gadis yang dirawat oleh para roh hingga aku bisa mandiri. Karena itu aku diberi kekuatan lebih oleh para roh untuk melindungiku dari ancaman. Pada saat aku bisa mandiri aku diberi kebebasan oleh para roh itu untuk tinggal dimana s...