Men in Black and Masked Cape - 3

73 11 3
                                    

Pada saat aku pergi kesekolah, saat diperjalanan aku dihadang oleh seseorang dengan jubah hitam dan memakai topeng yang berniat membunuhku.

"Mau pergi kemana kau akane? Aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja!!"

"Bagaimana ini!? Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mau memakai kekuatan para roh ini walaupun sekarang aku dalam posisi terancam!!"

Lalu dia mengeluarkan sebuah pisau ditangan kanannya dan memengangnya dengan kuat lalu di mengangkat pisau itu dan berniat menusukku.

"Nyawa harus dibayar dengan nyawaa!!"

"Bagaimana ini?? Baiklah... tidak ada cara lain... kalau aku tidak melakukannya aku akan terbunuh!"

Pada saat dia ingin menusukku dengan pisau itu, seketika ada seorang pria yang memegang tangan pria berjubah itu dan memelintirkan tangannya kebelakang. Aku hanya terpejam karena merasa takut. Pada saat aku membuka mata, ternyata pria yang pria yang menolongku itu adalah Atsushi.

"Apa kau berniat membunuh wanita ini pak? Kau tidak akan bisa melakukannya! Dia adalah temanku! Kalau kau ingin membunuhnya kau harus berhadapan denganku terlebih dahulu!!"

Lalu dia tersenyum dan berkedip sebelah mata kepadaku.

"A-a-atsushi.... teman...."

Aku hanya terdiam, karena baru pertama kalinya aku diakui sebagai teman oleh seseorang.

Karena sebelumnya aku dijauhi teman-temanku karena aku pernah membunuh seseorang saat aku dibully pada saat aku duduk dikelas 7. Aku tidak bisa menahan emosiku dan aku tidak sengaja mengeluarkan kekuatan roh itu dan akhirnya mereka terbunuh. Ternyata salah satu dari mereka itu adalah putra pria berjubah ini.

Pada saat atsushi memelintirkan tangan pria itu, pria itu menyikut atsushi dan melepaskan tangannya dan menendang perut atsushi dan akhirnya atsushi tergeletak pingsan.

Lalu pria berjubah itu mengambil kembali pisau yang terjatuh di tanah lalu mengangkatnya. Pada saat dia ingin menusukan pisau itu, dengan seketika aku mengeluarkan kekuatan roh itu dari tubuhku dan bayangan hitam dari tubuhku itu mencekik pria berjubah itu dan dia akhirnya tidak bisa berbuat apa apa.

Lalu pada saat pria itu merasakan sesak dilehernya, dia mulai kesulitan bernafas dan akhirnya pingsan. Lalu aku menjatuhkan pria itu ketanah dan berusaha menyadarkan atsushi yang sedang terbaring.

"Heii atsushi... bangun! Terima kasih telah berusaha menyelamatkanku!"

"Ahh..... (sambil mengusap-ngusap perutnya) apa yang terjadi? Siapa yang melakukannya?"

"Sudahlah... jangan banyak bicara, kita harus pergi kesekolah"

"Baiklah, ayo kita pergi"

Lalu mereka berduapun pergi kesekolah bersama-sama.

...

Pada saat bel istirahat, aku melihat atsushi yang sedang melamun dibangkunya.

"Apa yang barusan terjadi ya? Kenapa pria itu terbaring kaku? Apakah akane yang melakukannya? Apa yang dia lakukan ya?"

"Hei atsuhsi! Kenapa kau tidak pergi keluar? Apakah kau tidak membawa makan?"

"Aaahh!! Kau ini mengejutkanku saja... aku hanya sedang malas pergi keluar saja"

"Kalau begitu, ambil ini! Aku membelinya tadi"

"Terima kasih akane"

...

"Kring kring!!"

Bel pulangpun berbunyi tanda pelajaran hari ini telah selesai. Lalu akupun membereskan mejaku dan pergi pulang. Pada saat pulang, atsushi mendekatiku dan mengajakku untuk pergi pulang bersama. Lalu kita berdua pergi pulang bersama.

The SpiritsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang