Hujan

60 8 3
                                    

"Rintikan hujan sangat berbeda kurasakan saat ku sedang bersamamu"


Neet...Neet...Neet...

Kira kira begitulah bunyi bel pulang sekolah SMA RADEL. Entah kenapa , cuaca hari ini tidak seperti biasanya ,Hari ini awan terlihat sedang mendung , seperti ingin hujan deras.

Amel, Regina , dan Amarisel sedang berjalan menelusuri koridor sekolah menuju tempat parkir sekolah.

"Woi , mau bareng ga ? , daripada keujanan ,mending naik mobil sama gua , gua dijemput supir gua , udah mendung loh sel " ucap Amel mengajak.

" Tauu , atau mau bareng guaa ajaa , gua di jemput pak jono nih , ayo naek , nanti gua anter sampe depan rumah lu, kayanya ini mau hujan deras sel , bahaya , lagian nanti lu bakalan keujanan basah kuyup masuk angin pula yuu ikut guaa ajaa , pilih deh mau ikut gua atau Amel ?" Tanya Regina.

"Engga deh , gua bisa pulang sendiri kok , bisa naik ojek di depan sekolah jugaa "jawab amarisel.

"Serius gamau ?" Tanya Regina.

"Engga regina yang cantik badai membahana halilintar" jawab amarisel sambil menggoda Regina.

"Aaa , jadii malu , oke deh " ucap regina.

"Oke gua pulang yaa " ucap Amel

"Gua juga yaa sel , hati hati " ucap Regina.

"Oke kalian hati hati yaa!" Jawab amarisel.

Lalu amarisel langsung melangkah kan kakinya ke pangakalan ojek depan sekolah nya dengan terburu buru ,karena ia takut keburu hujan.

Sungguh sial nasib Amarisel hari ini , tidak ada satu pun ojek di depan sekolah. Amarisel mencoba menunggu , Namun sudah 30 menit ia berdiri di tempat pangkalan ojek itu , namun hasilnya nihil. keadaan sekolah saat ini sepi. Mungkin hanya ada para murid yang sedang mengikuti eskul saja , dan akhirnya sial! Ujan turun sangat deras , lalu Amarisel berlari menuju pos satpam sekolahnya , untuk berteduh.

"Aduh dingin banget. Bego banget gua nolak ajakan Amel dan Regina ,iih , jadi sengsaraa kan gue" Ucap Amarisel memaki dirinya sendiri.

Amarisel duduk di pos satpam , tetapi tentu sajaa rasa dingin tidak bisa dihindarkan lagi , Amarisel merasaa sangat kedinginan , sampai sampai gigi Amarisel saling mengadu satu sama lain. Sungguh kasihan ,memang.

****

Axelle , berlari menuju parkiran , dan masuk kedalam mobilnya.

"Dingin banget sial!"

Lalu mata Axelle langsung tersorot pada seorang gadis yang sedang kedinginan di pos satpam.

lalu Axelle langsung memicingkan mata nya.

"Si cewe itu ??" Batinnya.

Tidak seperti biasanya , kini Hati Axelle begitu miris melihatnya. Entah kenapa , hati Axelle ingin sekali menolongnya.

"Tolongin atau jangan yaa" ucap nya sendiri.

Lalu ia melajukan mobil nya , menuju pos satpam.
Tepat berhenti di depan Amarisel.

"Ini mobil siapaa ?? " batinnya.

Lalu Axelle membuka kaca mobilnya.

"Heh! Lo udah pucet , gue gamau lu mati kedinginan , disaat gua ada di sekitar lo , nanti gue yang jadi saksi!" Ucap Axelle alibi.

" jadi kenapa ?? " tanya Amarisel bingung.

"Yaa cepet naik ke mobil gue! " Perintah Axelle.

"Na..na -ik ka?" Balas Amarisel gugup.

"Iya!ngerti ga si?!" Bentak Axelle.

"I ..i-ya ka" Jawab Amarisel.

Lalu amarisel naik ke mobil Axelle. Amarisel ingin membuka pintu belakang mobil.

"Eits! Enak aja lo duduk di belakang !lo kira gua supir lo! Duduk di depan sini!" Lagi dan lagi Axelle membentak Amarisel.

"I ..-iya kak " Jawab amarisel.

Maaf yaa aku lama update nya. Soalnya aku lagi banyak tugas nii ,hehe.Maaf yaa sekali lagi.
Untuk part ini sampai sini dlu, jangan lupa like and comment yaa!

Frm:Misael.

Would You Be Mine ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang