3 Baby-ku

22.5K 2.8K 64
                                    

CERITA SUDAH DITERBITKAN DI APLIKASI DREAME DAN INNOVEL. SILAKAN MELAKUKAN PENCARIAN DI SANA.

JUDUL: PISAH NIH?
AUTHOR: MONKEYTREE

TERIMA KASIH 😘

Ratu POV

Berbekal ilmu hukum ecek-ecek boleh kulik Om Setyo, aku melanglang buana review istri-istri teraniaya di internet. Deuh, bini-bini kurang belayan en nggak dapat hak-haknya membagi kisah perceraian mereka. Lumayan jadi bahan persiapan diri masuk peradilan eh apa pengadilan eh mahkamah eh apa sih namanya gedung yang ada meja hijaunya itu? Rapunzel kelamaan ngedon nyisir rambut di menara, membeku gitchu otak eike.

Smartphone Paman Sam Kuriyah dering-dering. Terpaksa aktivitas netter kece Danau Agung dihentikan. Penasaran deh siapa yang kurang kerjaan jam segini.

Sundel bolong is calling...

Nggak bisa ya demit satu ini eksis abis maghrib biar cerita nenek-kakek zaman baheula beneran kejadian. Syetan keluarnya abis bedug maghrib. Makanya abis maghrib mesti tutup pintu terus sholat biar syetan ogah masuk rumah.

"Halo, dengan bini borokan kesayangan sundel Depok," kataku setelah menggeser ikon hijau.

"Bibo beibi darling lalala, apa kabar?"

"Baik. Mohon maaf saya bicara dengan siapa?"

"Borokan nggak dicolek lakik bisa bikin pikun, Tu?" Suara tawa si sundel yang menggelegar memekakan kuping ncess. Ada nggak ya operasi pita suara biar tawa sundel kesayanganku bisa unyu dikit. Pengecilan lobang hidung mungkin membantu tawanya, kan asupan udara menipis masuk paru-paru bikin tawa lebih halus. Baru teori loh, belum pasti bener.

"Nyakitin deh omongan Ayuk Mita," balasku genit.

"Geleuh, bibo. Yang wajar aja deh. Nggak bisa dicolek lakik lo kan masih banyak lakik lain berkeliaran di terminal Depok. Suit-suit dikit biar digoda balik. Plis jangan goda gue yang masih demen lelaki."

Siapapun yang nggak suka saran najise sundel, silakan hujat makhluk astral ini. Gantikan aku yang dosanya sudah numpuk gegara ngatain dia dalam hati.

"Gue istri setia. Termasuk setia ditelantarin di sini." Pengen nangis meratapi nasib Rose, hiks!

"Lo pan ditelantarin tapi tetap dapat santunan istri fakir."

"Fakir apose?"

"Fakir sentuhan cinta kasih lelaki dewasa. Adaan lo dipeyuk-peyuk Fatih doang. Nasib lo ngalahin jomblo."

Dia ketawa najise. Hatiku meres-meres luka darah.

"Perhatiannya Ayuk Mita buat Dedek Tutu terharu. Mau peyuk."

"NAJISE!!"

Kuping tobat, kuping kuat, tetap sehat dengar polusi suara sundel. Speaker dangdut mana yang sundel telan, kelewatan banget atur volume.

"Gue kayaknya makin mantap mau cerai. Gue udah kulik dikit soal cerai ke pengacara keluarga lakik gue."

Nggak ada tanggapan. Yasuw Sleeping Beauty lanjut cerita. "Gue udah tanya soal gugatan, lama prosesnya, hak asuh, gono-gini, gue perlu bahas keluarga besar ki-"

"Mending lo pikir ulang. Demi Fatih. Dia butuh bokapnya. Dia juga butuh lo. Dia butuh kalian berdua."

Berdua. Nggak ada kata itu dalam pernikahan ini. Kami bukan pasangan normal. Fatih masih kecil, dia belum paham orangtuanya. Dia cuma butuh makan, minum, tidur nyenyak, kartun, dan mainan.

Ya, aku memang bukan perempuan berpendidikan tinggi. Tapi aku nggak buta-buta banget kok kalo anak butuh orangtua. Perkaranya kami nggak tinggal serumah. Wajar aku berpikir Fatih siap mental tahu orangtuanya pisah. Belum pisah status saja kami sudah pisah ranjang, pisah rumah, pisah hati --barangkali. Dipisahkan jarak Danau Agung ke Thamrin. Gilak, kayak beda negara, sist.

Pisah Nih?? [Dihapus Sebagian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang