4

931 146 6
                                    


"Im Yoona?"

Yoona mengerjap beberapa kali, tidak menyangka jika Sehun akan memanggilnya.

"Sehun?"

Mereka terdiam cukup lama, sebelum akhirnya Sehun menyodorkan sekantung plastik putih bertulisakan salah satu nama minimarket ke arah Yoona dan diterima oleh Yoona dengan wajah kebingungan.

"Minho menitipkan ini padamu. Lain kali jika kau membutuhkan sesuatu beli sendiri dan jangan merepotkan orang lain. Mengerti?"

Ah, Yoona mengerti. Tadi pagi Yoona meminta tolong Minho untuk membelikannya empat botol Lemonade dari supermarket untuknya dan ketiga sepupunya.

Katakan Yoona kurang ajar karena menyuruh orang lain membelikan minuman untuknya padahal dia sendiri sedang berada di tempat makan. Tapi mau bagaimana lagi? Yoona dan ketiga sepupunya terlalu malas untuk sekedar beranjak dan membeli Lemonade yang mereka inginkan.

Tapi kenapa malah Sehun yang datang mengantarkan pesanannya? Tentu saja ini pasti ulah Minho. Ah.. Minho memang pengertian. Hihi.

"Kenapa kau marah seperti itu? Aku menyuruh Minho membelikan ini untukku. Lalu kenapa kau yang menggerutu?"

Yoona tak habis pikir dengan Sehun kenapa dia datang dan langsung menceramahi Yoona seperti itu. Yoona mengira Sehun memanggilnya untuk mengatakan hal lain atau mengajaknya pergi misalnya? Tapi Sehun malah menggerutu tidak jelas. Menyebalkan.

"Tentu saja ini merepotkan, karena Minho tiba-tiba saja menyuruhku mengantarkan ini kepadamu."

"Kau merasa direpotkan? Lalu kenapa kau mau, hah?" Yoona benar-benar naik pitam. Jika tidak mengingat wajah pria dihadapannya ini tampan, sudah Yoona cakar-cakar wajahnya. Tapi sayang rupa Sehun terlalu tampan untuk dihancurkan.

"Cerewet."

Hanya satu kata itu yang Sehun ucapkan sebelum pergi dari hadapan Yoona begitu saja.

"Menyebalkan sekali. Untung kau tampan dan aku menyukaimu." Yoona bermonolog sendiri.

.
.
.
.
.

"Sehun maafkan aku."

Seorang gadis tertunduk dan menangis dihadapan pria bernama Sehun ini. Gadis itu terus menangis dan melapalkan kata maaf berulang kali kepada Sehun.

Gadis itu menatap Sehun dan tersenyum ditengah air mata yang terus mengalir di kedua pipi putihnya.

"Mianhae Sehun-ah."

Tiba-tiba saja gadis itu perlahan melangkah menjauh dari hadapan Sehun sampai benar-benar tak terlihat lagi.

"Tidak Soojung-ah tidak.. Jangan tinggalkan aku"

Sehun terus memanggil nama gadis itu. Tapi percuma saja gadis itu telah pergi dan menghilang.

"SOOJUNG!!"

Sehun terbangun. Peluh menetes diseluruh tubuhnya. Sehun bermimpi. Lagi-lagi mimpi tentang gadis bernama Soojung.

"Soojung-ah." ucapnya lirih.

.
.
.
.
.

Pagi-pagi sekali Yoona sudah siap akan berangkat kuliah padahal dia mendapatkan kelas siang hari ini.

Jangan ditanya kenapa dia begitu semangat. Tentu saja karena pemuda tampan bernama Sehun itu. Karena hari ini Sehun berada di kelas pagi. Dari mana Yoona tahu? Tentu saja semua sumbernya berasal dari Minho.

Yoona menyiapkan bekal untuk Sehun. Kekanak-kanakan sekali memang. Tapi, itu salah satu cara menarik perhatian pemuda itu lagipula Minho mengatakan jika Sehun sama sekali belum sarapan. Karena itulah Yoona berinisiatif membawakan bekal untuknya.

Setelah semuanya siap. Yoona segera bergegas dengan senyum yang tak henti gadis itu pancarkan. Sesekali dia bersenandung kecil.

"Ah.. Kenapa hari ini begitu cerah?" Yoona terkikik sendiri dengan ucapannya.

.

Yoona duduk di taman menunggu Sehun. Tak lama Sehun lewat bersama dengan Minho. Namun pagi ini ada yang berbeda dari Sehun menurut Yoona. Pemuda itu tampak tidak bersahabat. Wajahnya datar sekali. Tapi bukankah Sehun memang seperti itu? Datar.

Yoona tak mau ambil pusing. Dia segera berdiri dan melangkahkan kakinya ke arah dua pemuda tampan itu.

"Selamat pagi." sapa Yoona ceria.

Tak ada hawaban dari Sehun. Minho yang melihat itu tersenyum canggung.

"Pagi, Yoona." Itu Minho yang menjawab.

"Ahh.. Ini untukmu. Kau belum sarapan kan?" Yoona menyodorkan paper bag yang berisi bekal tadi kearah Sehun.

Sehun tak bergeming. Dia menatap Yoona datar.

"Minggir."

Hanya satu kata itu yang Sehun ucapkan sebelum pergi meninggalkan Yoona dan Minho tanpa sedikitpun menghiraukan bekal yang sudah di bawa Yoona.

Yoona mematung. Kenapa Sehun menjadi lebih dingin?

Tbc

****

Update. Horayy..
Konflik udah mulai muncul, nih.
Maafkan kalau gaje😅

Vote
And
Comment


Hey, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang