14

1K 115 9
                                    

"Hunnie?"

Yoona melangkah mundur, gadis itu ingat sekarang, Sehun, pemuda yang ada di hadapannya saat ini adalah Sehun, Sehunnie-nya yang dulu. Teman masa kecil dirinya. Dan itu berarti Soojung juga adalah Soojungie-nya yang dulu. Pantas saja Yoona merasa tidak asing dengan keduanya.

"Kenapa Yoong? Kau tidak mengingatku? Ah sayang sekali. Dulu kau meninggalkanku dan Soojung tanpa salam perpisahan, dan sekarang kau juga akan melupakanku? Ah.. Omong-omong soal Soojung, apa kau mengingatnya? Kalian begitu dekat dulu. Tapi sepertinya kedekatan kita dulu itu sama sekali tidak memiliki arti untukmu. Benar?"

Sehun berujar panjang lebar mengingatkan Yoona akan betapa dirinya merasa begitu kehilangan dulu.

"Sehun-ah."

Yoona berujar lirih.

"Ah.. Tidak apa-apa. Yang terpenting sekarang kau telah kembali dan akan ku pastikan kau tidak akan pernah meninggalkan aku lagi."

Sehun menyeringai dan entah mengapa kali ini Yoona benar-benar merasa ketakutan. Pemuda di hadapannya sekarang berbeda dengan pemuda yang dia temui beberapa saat yang lalu. Pemuda di hadapannya ini bukan Sehun-nya yang dulu.

Sedangkan Sehun, pemuda itu benar-benar bersumpah akan mendapatkan dan mempertahankan kembali apa yang dia anggap telah menjadi miliknya dulu. Cukup di masa lalu saja Yoona pergi meningglkannya, dan cukup hari kemarin saja gadis itu mengacuhkannya. Kali ini, sehun benar-benar akan mempertahankan Yoona-nya. Pemuda itu tidak perduli lagi tentang perasaannya pada Soojung, karena sejak dirinya meyakini untuk kembali merebut masa lalunya, dia tersadar bahwa perasaannya pada Soojung tidak lebih dari pelarian saja karena dulu Yoona menghilang.

Jika dulu Sehun menjadi buta karena perasaannya yang salah pada Soojung, maka sekarang dirinya kembali buta karena kembalinya gadis bermata rusanya itu.
Sehun pastikan dia tidak akan kehilangan Yoona lagi.

Sehun maju satu langkah mendekati Yoona, tapi Yoona mundur satu lagkah menjauhi Sehun, terus seperti itu hingga langkah ketiga Sehun berhenti

"Kenapa? Kau tidak rindu padaku setelah kau meninggalkanku bertahun-tahun?"

Sehun masih meluapakan kekecewaannya.

"Tidak Sehun-ah, aku memiliki alasan saat itu sehingga aku memutuskan untuk pergi tanpa memberi kalian salam perpisahan."

Sehun tersenyum kecut. "Ah, apakah itu omong kosong?"
Yoona menggelengkan kepalanya kuat.

****

Ditempat lain Soojung dan Yuri sedang sibuk berkutat dengan laptop masing-masing, keduanya sekarang berada di kamar Soojung. Mereka tampak sibuk dengan kegitan mereka dan sesekali keduanya tertawa karena lelucon yang saling mereka lemparkan satu sama lain.

Terlihat dari layar laptop masing-masing yang menampilkan sebuah formulir online di salah satu universitas tersebut menjelaskan bahwa mereka sedang sibuk mengisi formulir itu.

"Kau serius kita akan pindah ke Universitas yang sama dengan Sehun?"

Soojung bertanya ditengah kesibukannya mengisi firmulir online tersebut, sedangkan yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya antusias pendengar pertanyaan Soojung barusan.

"Tentu saja, aku juga tidak sabar segera masuk ke sana dan bertemu lagi dengan Yoona."

Soojung mengernyit bingung dengan penuturan Yuri. Melihat reaksi Soojung tersebut, Yuri seperti teringat sesuatu.

"Ah, Soojung-ah, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Apakah kau mengenal seseorang bernama Yoona?"

Soojung tampak berpikir, sejurus kemudian dia menggelengkan kepalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hey, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang